Senyum gadis itu membuat Eunwoo semakin terdiam. Haruskah Eunwoo membuka kembali album Memory Lane yang hanya ia yang tahu cerita didalamnya?Juni 2019
"Okay, lihat kamera. Good. Next lihat langit. Okaaay! As expected. Cha Eunwoo is the best"
Seorang photographer memuji penampilan Eunwoo dalam berpose. Eunwoo yang dipuji hanya tersenyum lebar sambil menggeleng malu. Ia segera bergegas menuju ruang ganti. Ia harus segera mengganti pakaian terutama sepatunya. Karena ia menang sedang melakukan pemotretan untuk promosi sepatu.
Setelah selesai berganti pakaian, Eunwoo mengernyit.
"Loh anak gantengnya mama udah selesai? Ayo pake sepatunya. Kita syuting dijalan, sayang"
"Mam, kok sepatunya ini? Bukannya harusnya biru?"
"Iya sayang. Stylistnya salah bawa. Malah bawa yang ini"
"Tapi, mam. Bukannya gak bakal cocok ya sama temanya? Kalo ntar om tukang potonya protes gimana?"
"Setuju kok. Tadi mama udah bilang. Cocok lagi. Kan ini lagi summer, nak"
"Tapi mam..."
"Tapi apalagi toh naak?"
"Aku gak cocok pake warna gini"
Eunwoo tidak bisa lagi memikirkan alasan lain selain ini. Jujur dalam hati sebenarnya Eunwoo yakin kalau dia akan cocok-cocok saja memakai apapun. Hanya saja warna ini terlalu melukai matanya. Terlalu menyala.
"Udah gak usah banyak cingcong. Buruan pake. Anak mama ganteng pake apapun. Titik. Kalo masih bilang tapi lagi, uang saku mama potong"
Eunwoo terdiam. Ia tak lagi bisa mengelak. Dengan terpaksa ia harus merelakan kaki putihnya memakai sepatu berwarna merah tersebut.
Eunwoo hanya tidak tahu apa yang menantinya ketika mengenakan sepatu tersebut.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Seorang gadis berjalan dengan cerianya menyusuri kota Moscow hanya dengan celana jeans, kaos putih dan cardigan hitamnya. Ia tak mengindahkan ocehan para sepupu laki-lakinya untuk ditemani berkeliling. Ya gadis itu sekarang sedang berjalan-jalan sendiri sambil sedikit bernyanyi.
"Moscow indah banget yaaa. Untung gak ajak para abang. Kalau ngajak pasti udah pada ribut. Hehe"
Berbekal buku panduan kota dan aplikasi penerjemah, gadis itu kini sudah sampai di pusat kota. Terdapat beberapa orang yang sedang berkerumun. Penasaran, ia mendekat.
"Oh pemotretan. Wauuu. Modelnya ganteng banget"
Gadis itu tak sengaja bersuara cukup keras. Hingga orang yang disebut olehnya menoleh. Gadis itu mengerjap. Tatapan mata mereka saling beradu. Perasaan apa ini?
Tell me why you're so familiar
the moment our eyes met.
Maybe we were enchanted
and we lost our memories a long time ago.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Red Shoes
RomansaA magical red shoes that bring you and me become closer. It is not a dream, right?