BAB 2 🍋

190 30 1
                                    

------ Happy Reading ------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------ Happy Reading ------

.

.

.

Chanyeol membuang wajahnya. Tidak habis pikir dengan kembaran kekasihnya ini. Bagaimana mungkin ia dengan begitu mudahnya mengatakan jika menyukai kekasih kembarannya sendiri?

"Jika memang sudah tidak ada yang perlu dikatakan, lebih baik kamu keluar saja, Wen."

Chanyeol mengarahkan tangan kanannya pada pintu keluar, dan Wendy mengerti itu.

"Baik. Jangan memberitahu Irene jika kamu tidak ingin menyakiti hatinya. Aku permisi, besok aku akan kembali lagi. Aku berharap kamu tidak sedang bersama Irene. Di jam dan tempat yang sama."

Wendy mengambil slingbag nya lalu berdiri. Ia menyempatkan mengusap punggung tangan Chanyeol. Entah untuk apa, tetapi Chanyeol tidak menolak, dan terbersit setitik rasa nyaman dalam hati nya. Ia tak sadar jika gadis itu sudah keluar dari ruangannya.

CEO muda ini tampak tidak fokus dengan apa yang dikerjakan. Ucapan Wendy benar benar membuat perasaannya kalang kabut. Beberapa lembar kertas yang seharusnya sudah ia tanda tangani, bahkan belum selesai ia baca. Hingga suara ketukan pintu kembali menginterupsi. Chanyeol mempersilahkan masuk.

Dia Krystal. Sekretaris pribadinya. Perempuan cantik itu berjalan ke arah bos besarnya dengan membawa setumpuk map untuk diserahkan kepada Chanyeol.

"Maaf, Sir. Ini berkas untuk pertemuan besok dengan KJM Enterprise. Versi copy-an nya sudah saya kirim ke email anda."

"Baik, Wen. Ekhm– maksudku, Krys." Chanyeol menggelengkan kepala pelan.

"Apa hari ini aku ada jadwal penting?" Lanjutnya.

Krystal membuka buku agendanya, "hanya evaluasi kerja mingguan per devisi, Sir."

"Batalkan. Ubah untuk minggu depan. Kosongkan jadwal ku hari ini. Aku akan menemui Irene dan tidak ingin diganggu oleh siapapun."

Krystal menutup kembali buku agendanya. Lalu membungkuk sedikit, "baik, Sir. Kalau begitu saya permisi dulu."

Chanyeol mengangguk dan mempersilahkan sekretarisnya untuk keluar.

------🍋------

Hari ini, cuaca begitu terik. Matahari seakan memancarkan sinar terpanasnya ketika jam belum menunjukkan setengah hari. Irene yang baru saja keluar dari kantor XQ magazine didampingi oleh asisten pribadinya terlihat mengibaskan tangannya untuk mengusir gerah.

Namun, Irene tetaplah Irene. Gadis manja menggerutu kesal dengan asistennya meski sudah sampai di dalam mobil. Ia sedikit membuka kancing blazer nya, lalu menggulung rambutnya ke atas.

The Reason ; Chanrene Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang