prolog

1.1K 84 10
                                    

Bismillah...

Semoga dimana pun kapan pun Allah selalu menjaga kita dan memudahkan rizki kita

...

"WOII !"

     sesuatu yang keras dan menyakitkan menimpuknya tulang punggung Billa bersamaan dengan bentakan kasar yang terdengar. Ia secara refleks meraup tumpukan gaun dan menggendong pakaian setengah jadi itu ke samping mesin jahit ketika bau minuman keras mengungkung dirinya.Basah terasa merembes kekulit punggung nya.

"Budeg ya !"

      Billa bangkit dengan pelan dan berbalik dengan amarah yang tertahan.Ia menatap pria yang baru saja melemparnya dengan botol minuman.Benda itu masih terletak dibawah kakinya,membuat Bila harus menahan diri agar tidak memungutnya dan melempar kembali botol itu tepat di depan wajah tersebut.

 "apa yang kau mau" jawab Billa tenang,setenang yang bisa di usahakan.

"Aku lapar!"

   Billa benci sekali dengan suara pria ini.Racauan mabuk yang sudah sering didengarnya.Juga perintah semena-mena yang selalu di teriakkan pria itu,seolah-olah Billa adalah budaknya.

"di dapur ada,cari sendiri, aku sibuk"

"hei,,,gadis cantik, jadi seperti ini caramu berbicara pada ayahmu" ucapnya karena efek alkohol

 Billa muak melihat ekspresi wajah sosok dihadapannya ini,hal terakhir yang ingin billa lakukan adalah memanas-manasi pria itu,tapi ia gagal menahan lidahnya.Ia benci sekali dengan pria yang di nikahi ibunya.billa bahkan tidak bisa ber-akting untuk itu menyukai ayah tirinya itu.

"Kau bukan ayahku!"

"udah mulai lancang rupanya"ucap pria tersebut sambil menambil langkah mendekati billa hingga bau alkohol dari mulut pria tersebut tercium oleh billa.

Billa tidak sempat mengelak ketika tangan pria tersebut mencengkram kedua pipinya.Kedua mata pria itu merah terpicing menatap wajah Billa yang tegang.Dan Billa menepis lengan tersebut untuk melepaskan diri,tapi Billa tidak sempat melarikan diri karena pria tersebut sudah terlebih dahulu berhasil mengungkungnya dengan kedua lengannya yang bertumpu disisi mesin jahit.Panas nafasnya beraroma alkohol menghembus di wajah Billa.

"MINGGIR!"teriak Billa,berusaha teriak dengan setegas mungkin

Mata pria itu menatapnya sayu saat dia merendahkan wajah hingga sejajar dengan Billa.

"Cantik" ucap pria tersebut sambil mendekatkan wajahnya ke arah Billa

 Billa menjerit panik dan mendorong bahu pria tersebut dan menendang bagian sensitif pria,dengan segera Billa berlari menuju kamarnya dan menguncinya.

 Gedoran pintu yang sangat keras membuatnya nyaris terpental karena kaget, Jantungnya beretak kencang ketika mendengar suara pintu yang di pukul dengan keras.

"BUKA PINTUNYA !"

Tidak ada yang Billa bisa harapkan kecuali ayah tirinya ini segera roboh dan tertidur karena efek mabuk alkoholnya.

Tidak lama kemudian suara ayah tiri nya yang brengsek melemah,begitu juga dengan gedoran pintunya,tak lama kemudian Billa mendengar suara kaki yang di seret kearah sofa kayu milik kami,beberapa saat setelah itu terdengar suara denguran.

Billa menghembuskan nafas gemetarnya dan tanpa sadar melemaskan tubuhnya yang menegang. Ia sangat amat membenci pria itu yang beberapa kali Hampir melecehkannya.

sungguh Billa ingin keluar dari sini.

...






DIAMBIL HIKMAHNYA AJA! 












FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang