Hallo gaes...
Dimanapun berada semoga selalu dalam perlindungan allah."Ibu masih sanggup bil"
Billa menahan rasa kesal dalam hatinya dan meneruskan kegiatan nya yang ngompres dahi ibunya yang panas. Billa sudah berikan obat penurun panas tepat sejam yang lalu, tetapi suhu badan ibu tak kunjung turun.
Tepat kemarin malam ibu terkena demam tinggi, Bila hampir tidak tidur semalaman dikarenakan ibunya mengeluh kan rasa pusing dan panas di sertai kedinginan, hingga saat ini pun ibu tak kunjung membaik. Dengan keadaan ibu yang seperti ini, ia tidak mau di bawa ke bidan terdekat.
Alasan tidak mau di bawa kebidanan terdekat adalah karena ini demam biasa, kata ibu beberapa aspirin dan obat anti nyeri akan menghilangkan gangguan kecil tersebut.
Begitulah ibu, keras kepala yang tak kunjung pudar saat sakit.Billa muak, sangat muak, dengan sekuat tenaga Billa menahan kata-kata pedas yang nyaris meluncur dari bibir tipis nan seksi itu. Billa tau betul alasan ibu menolak di ajak ke bidan,klinik, ataupun rumah sakit adalah ibu ingin berhemat. Menyelamatkan lebih banyak lembaran rupiah agar suaminya bisa tetep membeli minuman keras yang sudah menjadi bagian dari hariannya.
Untuk itu, ibu sampai rela mengorbankan dirinya sendiri, ibu rela minum pil-pil murah supaya bisa tetap berdiri dan bekerja.
Ayah tiri Billa memanglah bejat, ekonomi keluarga yang sangat di bawah kata stabil, ia tetap melakukan apa yang biasa ia lakukan tanpa memikirkan perekonomian keluarga nya. Minum-minuman keras, berjudi, sudah menjadi kebiasaan.
Billa benci ayah tirinya ! Sangat benci!!! Tapi terkadang Billa lebih membenci ibunya, karena rela menjadi budak ayah tirinya yang tidak tahu diri.
"Ibu mau kemana?" tanya Billa melihat ibunya bangkit dari ranjang, reflek Billa menahan bahu ibunya dan membantunya bangkit."Ibu udah enakan, obat yang kamu kasih manjur, makasih ya nak" ucap ibu sambil tersenyum
Billa hanya tersenyum menanggapi ibunya, Billa tidak mengerti jalan pikir ibunya. Kenapa ibunya bodoh sekali hingga membiarkan pria bejat itu memanfaatkannya.
Kenapa harus ibu nya yang mencari nafkah, kenapa bukan ayah tiri nya yang bejat itu.
Kenapa ya Allah, kenapa?
Pilu Billa rasakan, sesak, sedih, melihat ibunya di perbudak oleh ayah tirinya.
Tiba-tiba sang ayah datang di hadapannya dengan muka marah, "kenapa?" tanya ibu kepada ayah dengan lembut.
"Di mana kau simpan uang "tanya ayah
Sekedar info, Ayah tiri Billa adalah orang yang tidak jelas asal usulnya, yang merantau ke tanjung pinang dan menjadi preman di sana, katanya dulu dia kerja di jakarta, di proyek pembangunan jalan,yang lambat laun menikahi ibu Billa yang janda.
"Belum dapat uang hari ini, aku baru mau berangkat kerja" jawab ibu santai
"Dasar istri tidak berguna ! Uang saja kau tak bisa cari!" ucap nya sambil melayangkan tangan di udara ingin menampar ibu, untung ada bila yang sempat menepis tangan ayah.
" gila ya kau !"
" ibu sakit ! Di mana hati mu, kau itu kepala keluarga di sini, harus nya kau yang cari nafkah bukan ibu!"
Billa marah, sangat amat marah.
"Billa !!" bentak ibu
"Jaga sopan santun kamu depan ayah, hormati dia" sambung ibu
Ayah hanya memandang dengan tatapan mengejek ke arah Billa, dan kemudian ayah masuk kedalam kamar untuk tidur.
"Ibu berangkat kerja dulu ya" pamit ibu
"Tapikan ibu masih sakit" ucap billa khawatir
"Udah, ibu udah enakan kok" ucap ibu meyakinkan
.
.
.
...
Billa berdiri di depan teras rumah tersebut, angin laut yang menyapu wajah cantik nya yang agak lengket di karenakan aktifitas. Ini adalah rumah ke tiga sekaligus rumah terakhir yang Billa datangi di senin ini. Billa mencoba move on dari jahitan setengah jadi yang ia tinggalkan di rumah.
Ya, Billa menggantikan ibunya yang sedang sakit. Kata ibu hanya sampai ia sembuh total.Billa hanya perlu kerja lembur beberapa jam lebih lama untuk waktu yang kebuang akibat profesi barunya ini, menjadi tukang bersih-bersih di rumah orang. Dan itu bukan masalah besar, pikir Billa sambil menekan bel di rumah tersebut.
Lama menunggu dan tidak ada jawaban dari pemilik rumah, Billa pun menekan bel berulang kali dan menunggu.
Billa menyapu pandangnya ke arah laut tepat di depan rumah mewah dan bagus ini, dengan senyum seluas samudra ia menikmati angin laut yang menyapu wajah nya.
Pintu terbuka menarik perhatian nya, dengan gesit Billa menyapa sang pemilik rumah.
"Hai"
"Siapa??"
.
.
.
....
Di ambil hikmahnya aja !
KAMU SEDANG MEMBACA
F
Romance"Entah dari kapan rasa ini muncul F, tak tergambar olehku bila aku jatuh pada mu" ( Cerita ini di buat karena terinspirasi dari gamon yang tak kunjung usai dan imajinasi. Didalam cerita ini alur,tokoh, tempat, serta waktu di palsukan) - Hanya FIKSI...