Devian & Cere?

26 5 0
                                    

Saat mereka hendak masuk kedalam...

"Bro, kayaknya kita gak usah masuk dulu buat ngejengukin dia."

"Nanti aja besok pulang sekolah kita datang lagi kesini. Gimana?"

Kata Deon kepada anggotanya, agar Aqilla tidak terganggu dengan keberadaan teman teman nya setelah ia pikir.

"Kan udah gue bilang tadi ngapain kita kesini, mending kita cabut ke tempat biasa." Kata Rava kepada mereka dengan maksud ingin ngajak bolos.

"Nah.. iya benar tuh mending kita bolos aja." Sambung Devian.

"Kalau nanti ketahuan lagi, bisa habis nyawa kita." jawab David dengan melirik kanan kiri.

"Yaudah kita cabut dulu Re." Pamit Deon kepada Cere padahal dipikir pikir sejak kapan Deon tahu namanya.

Tidak lama kemudian anggota Tiger pun mulai pergi tetapi raut wajah Cassa malah sedih seperti tidak ingin di tinggal doi.

"Padahal gua mau lihat muka Deon yang super gans tinggi lagi."

"Mata lu katarak Cas!"

"Gua sumpel mulut lo nanti"

"Semerdeka lo aja ya gua mau beres beresin tas mau pulang" Langsung saja memasukkan dasi ke dalam tas dan baju nya di keluarin.

Setiap hari Senin di sekolah Viktory dijadwalkan pulang sekolah jam 10.00 pagi. Jangan tanya kenapa, peraturan itu sudah ada semenjak tahun 2007.

"Lu tunggu bentar disini jagain Aqilla sampai sadar, gua tunggu di mobil ya."

"Kok gua sih yang lu suruh?" Cassa langsung memelototin Cere

"Yakali gua suruh pak sugianto jagain Aqilla kan?"

"Gua cabut, bye" Tanpa aba aba Cere pun pergi tanpa memerdulikan Cassa yang merajuk.

————————————-

"Gila tuh cewek resek amat awas aja kalau ngatain gua lagi" Kata Devian dengan tidak sengaja menendang batu kerikil yang ada di tanah dan mengenai seseorang.

"Woi! Siapa sih yang ngelempar batu gak da kerjaan apa dihidupnya?!"

"Mati Lo Dev ketemu tuh cewek lagi." Semua cowok genk tersebut tertawa meledeki devian karena bentar lagi Tom&Jerry bakal ribut.

Cewek tersebut menjerit kesakitan karena kepalanya terkena batu kerikil tersebut karena ulah Devian.

Ternyata cewek itu, Cere. Ingin pulang saja harus dihadapkan kesialan lagi. Kasihan ya...

"Mata lo bisa dipakai gak sih?" Teriak Cere ke Devian dengan emosi berapi api, apalagi orang tersebut adalah sih Devian.

"Kayaknya bentar lagi Perang Dunia ketiga bakalan mulai." Rava hobi nya ngekompori orang, jadi jangan heran lagi.

"Siapa yang lempar gua tadi? Ngaku lo semua."

"Gua yang lempar, kenapa? masalah?"

"Apasih lo, udah salah nyolot lagi gua sumpelin mulut lo nanti."

"Sini lo sini.."

Devian jalan dengan santai seperti sedang Fashion show dan tangannya dimasukin kedalam kantong celana.

Mereka berdua pun berhadap hadapan, walaupun tubuh Cere hanya setinggi leher Devian sih.
Langsung saja mengangkat tangannya dan menyentil kepala Devian.

"Anjir.. berani bat lo nyentil gua! Gak tau lo sekarang sama siapa?"

"Emang gue pikirin? Rasain lo biar impas kita!"

"Awas aja lo, tunggu hadiah dari gua!" ucap Devian dengan senyum menarik bibir keatas.

Setelah kalimat itu dilontarkan, Devian dan genk nya langsung pergi entah kemana tanpa meminta maaf ke Cere.

"Gua sumpahin lo jatuh kesandung batu amin."

"Lo pikir gua takut ama lu? ngelawak aja lu"
umpat cere dalam hati.



SEGINI DULU AJA YAA UNTUK PART INI
STAY TUNE FOR NEXT PART

JANGAN LUPAA DI VOTE DAN KOMEN
SARANGHAE :3

Difollow juga instagram:
@cerellia.fedre
@cassandramarvaa
@aqillathunder_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quiet heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang