Hari ini, Yeonjun pergi keluar rumah. Ingin mengunjungi temannya. Tidak jauh, jadi tidak perlu naik kendaraan. Dalam perjalanan, ia bersenandung. Suasana hatinya sedang baik.
Kakinya mulai memasuki pekarangan rumah. Sudah sampai, Yeonjun menekan bel.
Ting,tong...
Bel berbunyi. Tak lama kemudian, keluarlah seorang laki laki tinggi nan tampan. "Oh,kau sudah sampai rupanya," sambutnya. "Jika aku belum sampai, tidak mungkin aku akan disini.Kau ini bagaimana?" balas Yeonjun.
Laki laki itu tertawa kecil membuat matanya menyipit dan lesungnya terlihat sangat jelas. Dia adalah Choi Soobin yang merupakan teman dari seorang Choi Yeonjun sejak mereka di SMP.
"Ayo masuk!" ajak Soobin yang di angguki oleh Yeonjun. Mereka pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Yeonjun menatap sekitarnya. Design yang klasik membuatnya nyaman. Tembok dengan cat putih, lemari kayu yang antik, beberapa hiasannya pun antik. Di tambah lampu gantung yang mewah dengan kaca yang di bentuk sedemikian rupa. Mengagumkan. Namun, ada satu yang kurang. Dimana semua orang? Seharusnya ada orang tua dan kakak Soobin disini, kemana mereka?
"Dimana orang tua mu?" tanya Yeonjun mengawali obrolan. "Mereka sedang pergi," jawab Soobin singkat lalu memencet tombol remot untuk menyalakan televisi. "Kakakmu?" tanya Yeonjun lagi. "Pergi bersama pacarnya," sahut Soobin dengan mata yang masih fokus pada layar tv di depannya.
Yeonjun hanya menanggapi dengan anggukan lalu berdiri. Soobin yang menyadari itu pun bertanya, "Mau kemana?". Yeonjun menoleh pada Soobin. "Mengambil minum," jawabnya lalu pergi ke dapur.
Yeonjun memang sudah biasa berkunjung di rumah Soobin dan keluarga Soobin pun sudah menganggap Yeonjun sebagai bagian dari keluarga mereka. Pemilik rumah ini pun tidak keberatan jika Yeonjun melakukan apapun sesuai keinginannya. Yang terpenting,jangan sampai merusak apalagi membakarnya.
Yeonjun kembali dan duduk di samping Soobin. Dia menghisap minuman lewat sedotan yang ternyata minuman itu adalah susu almond milik Soobin. "Hey,aku mengambil susu almond mu," ujar Yeonjun berniat menggoda Soobin. Tapi Soobin sama sekali tidak menghiraukannya dan tetap fokus pada televisi. Kelihatannya sangat serius, jadi Yeonjun ikut melihat apa yang ada di layar.
Betapa terkejutnya Yeonjun saat melihat berita itu.
Seseorang hampir saja celaka karena mobilnya yang lepas kendali. Tapi seorang perempuan berhasil menyelamatkannya dengan aksi yang luar biasa. Perempuan berkulit putih itu sangat gesit dan cepat.Yeonjun mengerutkan dahinya, dia merasa tidak asing dengan perempuan itu.
Pakaian serba hitam, rambut panjang yang dikuncir ekor kuda, topeng yang menutupi wajahnya dan bando telinga kucing yang menghiasi kepalanya. Yeonjun mengenali itu semua.
Yeonjun mengerjapkan matanya berkali-kali lalu menguceknya. Tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.
"Dia seperti..." Yeonjun berpikir sejenak mengingat dimana dia melihat perempuan itu. Soobin pun sekarang memandanginya, menunggu kalimat selanjutnya yang akan Yeonjun ucapkan.
"Tokoh yang ada di buku komik itu!" seru Yeonjun sambil menunjuk ke layar tv yang menayangkan sang perempuan tersebut. "Sangat mirip, sungguh!" serunya lagi. Soobin yang mendengarnya pun terheran heran, bagaimana bisa tokoh dalam komik ada di dunia nyata?
"Apa kau sudah gila?" Soobin mengecek suhu tubuh Yeonjun dengan punggung tangannya yang ia tempelkan di kening Yeonjun. "Tidak, itu benar! Dengan topeng hitam dan bando seperti telinga kucing, lalu baju hitam dan rambut yang di kuncir di bawah," jelas Yeonjun panjang lebar.
"Ah, tidak mungkin jika tokoh itu ada di dunia nyata," Soobin meragukan perkataan Yeonjun.Setelah itu, ia mendapat sebuah tamparan di pipinya.
"Aw!" pekik Soobin kesakitan. Laki-laki dengan tubuh tinggi itu mengelus pipi sebelah kirinya lalu bertanya,"kenapa kau menamparku?!". Yeonjun menyengir kuda dan menjawab, "Untuk memastikan bahwa kau tidak bermimpi,omong omong pipi yang ku tampar sebelah kanan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat Girl [Yeonji]
FanfictionYeonjun dikejutkan dengan keberadaan tokoh komik di dunia nyata. Bukan hanya itu, tokoh tersebut juga tinggal di rumahnya. Kehidupan Yeonjun menjadi berbeda setelah 'gadis kucing' yang menyebalkan itu datang. Entah lebih berwarna atau menjadi suram...