#3

703 103 3
                                    


Yeonjun dan Yeji sampai di mall. Mereka segera masuk dan pergi ke toko baju. Yeonjun berjalan di belakang Yeji, mengikuti gadis itu kemanapun dia pergi. Bukan keinginannya, tapi keinginan Yeji. Gadis bermata sipit itu bilang, "Kau harus tetap bersamaku, aku tidak mau tersesat di mall yang sebesar ini."

Awalnya Yeonjun berpikir, apa dia tidak pernah pergi ke mall? Ah, dia melupakan suatu hal. Tokoh dalam komik tidak bisa bergerak bebas dan hanya akan bergerak sesuai halaman yang di baca. Baiklah, Yeonjun memaklumkan itu.

"Junnie,bagaimana dengan yang ini?"

Yeonjun mengerutkan dahinya mendengar kalimat itu. 'Junnie'? Panggilan apa lagi itu? Ayolah, namanya Yeonjun dan nama itu sudah sempurna untuknya. Ibunya pun tidak pernah memanggilnya dengan nama konyol yang Yeji berikan itu.

"Panggil aku Yeonjun!" tegasnya pada Yeji. Perempuan itu pun terdiam sambil menatap Yeonjun dengan bibir yang mempout. "Tidak, kau lebih cocok menggunakan nama lucu itu karena kau juga lucu," ucap Yeji sambil mencubit pipi Yeonjun gemas.

Yeonjun mematung di tempatnya karena perlakuan Yeji tadi. Jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Nafasnya tercekat dan desiran aneh dia rasakan mengalir di darahnya. Rasa apa ini?

Yeji kembali memilih bajunya, meninggalkan Yeonjun yang masih diam di tempatnya. Perempuan itu tidak sadar jika perlakuannya membuat Yeonjun serba salah. Asal tau saja, Yeji itu perempuan polos.

"Junjun! Kemarilah!" panggil Yeji. Seketika Yeonjun pun tersadar dari lamunannya dan beralih menatap Yeji yang sudah jauh berada di depannya. Dia pun berjalan mendekati Yeji dan berdiri di sampingnya.

"Aku sudah selesai," ujar Yeji sambil menyodorkan baju-baju yang ia pilih. Hanya 5 pasang baju yang ia beli. Tentu ini tidak wajar untuk seorang perempuan yang selalu lapar mata. Yeonjun menatap tangan Yeji tak percaya.

"Hanya 5? Tidak mau yang lain?" tanya Yeonjun memastikan. Yeji membalasnya dengan anggukan semangat lalu berkata, "Aku tidak perlu baju banyak,aku bisa mencucinya setelah di pakai." Yeji adalah gadis yang berbeda, pikir Yeonjun.

Yeonjun mengangguk mengerti lalu mengambil baju dari tangan Yeji dan membayarnya di kasir. "Biar aku yang bawa," ucap Yeji hendak mengambil paper bag itu dari genggaman Yeonjun, tapi dengan cepat laki laki itu menarik tangannya.

"Tidak,biar aku saja."

Yeji menggembungkan pipinya membuat siapapun yang melihatnya gemas. "Tapi itu punyaku kan? Jadi aku yang membawanya," katanya sambil berusaha meraih tas belanjanya. Yeonjun pun menyerah. Ada bagusnya jika Yeji membawa itu sendiri, gadis itu jadi tidak merepotkan dirinya.

"Kita pulang?" tanya Yeonjun. Yang di tanya menggelengkan kepalanya membuat Yeonjun terheran-heran. Sepertinya semua keperluan sudah di beli, apa lagi yang kurang?

"Kau lupa satu hal," ucap Yeji. "Apa?" tanya Yeonjun tak mengerti. "Tidak mungkin kau tidak mengerti!" geram Yeji memukul lengan Yeonjun pelan. "Berikan uangmu, aku akan membelinya sendiri. Tunggu disini, oke? aku tidak akan lama."

Yeonjun pun memberi uangnya pada Yeji. Setelahnya gadis itu setengah berlari menuju suatu tempat. Yeonjun yang melihat tempat yang Yeji tuju pun langsung memukul kepalanya.

"Jadi itu maksudnya,bodoh sekali aku ini," gumamnya merutuki diri sendiri.

Kalian tau Yeji pergi kemana? Intinya tempat itu adalah tempat khusus untuk perempuan.

Yeonjun bersandar pada tembok sembari memainkan ponselnya. Sesekali mendongak untuk memastikan bahwa Yeji sudah datang. Sudah setengah jam berlalu, akhirnya Yeji kembali dengan 2 paper bag ditangannya.

Cat Girl [Yeonji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang