#2

689 93 2
                                    


"Bodohnya aku!" ucap Yeonjun sambil menepuk dahinya. Perempuan bertopeng kucing itu pun heran melihatnya. "Ada apa?" tanyanya.

"Kau buka saja topeng dan bandomu juga lepas kunciran rambutmu itu," balas Yeonjun. Perempuan di depannya menggeleng dan berucap, "Tidak! Nanti kau terpesona dengan kecantikanku."

Yeonjun tertawa remeh lalu menjawab, "Aku? Terpesona denganmu? Tidak mungkin! Cepatlah buka topengmu atau aku tidak mengizinkanmu tinggal di rumahku," ancam Yeonjun sambil menunjuk gadis kucing itu dengan telunjuknya.

"Ya ya baiklah," final gadis itu lalu hendak membuka topengnya. "Tunggu," Gadis itu menghentikan gerakannya. "Namaku Hwang Yeji," sambungnya.

Yeonjun kira gadis itu akan mengatakan sesuatu yang penting, ternyata hanya mengenalkan dirinya. Hwang Yeji,gadis bertopeng dengan bando kucing dan bersikap aneh juga menyebalkan. Oh, jangan lupa sifatnya yang polos. Itulah yang tergambar dalam pikiran Yeonjun.

Yeji sudah membuka topeng, bando dan juga kuncirannya. Dia sedikit mengibaskan rambutnya ke kanan dan kiri lalu menyisirnya dengan jari-jari tangan.

"Seperti ini?" tanyanya menunjukkan penampilannya. Yeonjun menatap perempuan itu dari bawah sampai atas. Menjentikkan jarinya tepat di depan wajah Yeji membuat perempuan itu mengerjap beberapa kali.

"Sempurna! Ayo!"

Yeonjun berbalik dan mulai berjalan. Yeji pun membuntutinya di belakang. Yeonjun berjalan sangat cepat-tidak,langkahnya yang besar, jadi Yeji sedikit berlari agar tidak ketinggalan.

"Tuan, bisa berjalan sedikit lebih lambat?langkahku tidak selebar langkahmu," ujar Yeji membuat Yeonjun menghentikan langkahnya. Laki-laki bermata sipit itu menatap Yeji yang kini berada di sampingnya. "Tuan? Panggilan itu terlalu tua untukku," kata Yeonjun sedikit kesal.

"Lalu, aku harus memanggilmu apa? Kau belum mengenalkan dirimu padaku," balas Yeji. Barulah Yeonjun sadar akan hal itu,dia pun memberi tau namanya.

"Namaku Choi Yeonjun, kau bisa memanggilku Yeonjun."

Yeji mengangguk kuat dan berkata,"Bagaimana jika aku memanggilmu Junjun? Itu terdengar lucu, atau...Yeonyeon?"

Yeonjun memutar bola matanya malas, ternyata Yeji banyak bicara. Dia menyesali keputusannya sudah membawa gadis itu ke rumahnya. Yeonjun kemudian berjalan lagi menuju rumahnya dengan Yeji yang terus mengikutinya.

***

"Ini rumahmu?"

Yeji memandangi rumah Yeonjun. Matanya menyusuri halaman rumah Yeonjun yang di penuhi rumput. Lalu beralih pada rumah dengan tembok putih dan hitam.

"Aku tau, aku tau. Rumahku bagus bukan?" ucap Yeonjun dengan percaya diri. Tapi yang Yeonjun dapatkan adalah gelengan kepala dari Yeji. "Rumahku di dalam komik lebih bagus dari ini, walaupun warnanya hitam putih juga."

Yeonjun mengerjap beberapa kali sambil menatap Yeji. Jadi dugaannya benar?Perempuan ini adalah tokoh dari dalam komik. Sudah Yeonjun duga ini bukan kebetulan, ini adalah kenyataan.

"Kau tidak mau masuk? Aku sudah pegal berdiri disini," Kurang sopan apalagi Yeji itu? Bahkan dia mengatakan hal semacam itu pada pemilik rumah seakan akan dia lah yang tinggal disana.

"Oh ya, ayo masuk!" ajak Yeonjun lalu berjalan mendahului Yeji.

Setelah masuk, Yeonjun berjalan menuju dapur hendak mengambilkan camilan. Sedangkan Yeji, dia langsung saja duduk di sofa tanpa dipersilahkan terlebih dahulu.

Yeji menatap sekelilingnya. Mulai dari sofa, tv, lemari kaca, sampai lampu yang menggantung di atas. "Ternyata sama saja dengan dunia komik," gumamnya.

Cat Girl [Yeonji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang