Adinda dan beberapa teman yang lain kembali dikumpulkan dalam ruangan yang berfungsi ganda ini.
Hening menyelimuti atmosfer lab IPA yang baru saja di cat ulang oleh pihak sekolah. Semua siswa yang berada dalam ruangan itu bersikap acuh seakan tak saling mengenal, hingga suara Bu Nastry memecah keheningannya.
"Bagaimana, apakah sudah lengkap Shelly?" Tanya Bu Nastry pada Shelly yang diketahui sebagai putri sekolah tahun ini dan juga salah-satu responden survei.
"Sudah semua Bu," jawab Shelly mantap.
"Oke kalau begitu, Ibu hanya ingin mengingatkan saja kalau besok survei akan diadakan. Jadi Ibu harap kalian bisa mengisi koesionernya dengan teliti. Dan Ibu juga mengingatkan untuk berpakaian rapi, gunakan atribut sekolah lengkap. Besok juga datangnya harus pagi, karena kita tidak tahu pasti jam berapa surveinya dimulai. Awas jangan sampai ada yang tidak hadir," jelas Bu Nastry panjang lebar.
"Iya Buu," jawab semua siswa serentak.
"Sudah itu saja, sekarang silakan kembali ke kelas masing-masing," sesuai instruksi Bu Nastry, semua siswa beranjak untuk menyalami beliau sebelum kembali ke kelas.
"Besok jangan lupa mandi ya hehe," ujar Bu Nastry bergurau. Semua siswa hanya terkekeh pelan menanggapi.
"Kak Adit pasti jarang mandi," ujar Shelly ketika sudah keluar ruangan. Sementara Adit hanya terkekeh kecil.
Dinda melihat interaksi keduanya, ternyata Adit yang selama ini ia kenal cukup ramah menurut penilaiannya hari ini.
***
Assalammualaikum:')
Update lagi loh ini:v
Jangan lupa tekan bintang di bawah:')Stay safe gaesss:'))
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear B
Teen FictionPengumuman itu, 14 Februari, olimpiade dan patah hati. Adinda Reyfasha, memulai cerita masa SMA dengan patah hati. Sebuah sistem sekolah yang tidak adil membuat ia harus kehilangan olimpiadenya tahun ini. Dan sepuluh hari setelah ulang tahunnya, k...