BAB 6

22 3 0
                                    

Adinda menatap sekeliling, sepi. Hanya ada kabut tipis yang menghiasi bangunan bernuansa biru berpadu kuning itu. Jam tangan yang melingkar menunjukkan pukul 06.08, ia datang terlalu pagi hari ini.

Sesampainya di ruangan yang bertuliskan X IPA 2, Dinda masih menemui sepi yang sama. Ia kembali memejamkan mata sejenak sembari menunggu teman yang lain datang.

***

Sudah jam pelajaran ketiga, namun guru yang harusnya mengajar belum juga menampakkan tanda-tanda akan memasuki ruangan yang kini telah diisi oleh manusia-manusia yang kurang kerjaan.

Dinda menutup buku bersampul batik hijau dan berdiri dengan malas dari kursinya."Vi, temenin gue ke toilet yuk,"

"Bentar dikit lagi, kalau nggak mau nunggu ajak Rani aja tuh," jawab Povi tanpa mengalihkan pandangan dari buku catatan yang hampir penuh ditulisnya.

"Ih nggak mau. Lagian lo lagi nulis apaan sih?"

"Ini matematika wajib, siapa tahu nanti dikumpul. Kayak nggak tahu Pak Rusly aja,"

"Aduh udah deh, nggak ada matematika hari ini. Kita free," Dinda menarik tangan Povi hingga membuat sang empunya berdiri dan mengikuti langkahnya. Namun belum genap dua langkah, suara teman sekelas mereka melengking memenuhi seantero ruang kelas. "Ndaa lo di cariin Kak Sulaiman tuh cepetannn,"

Dinda segera menghampiri Sulaiman yang berdiri di ambang pintu, pasti perintah Bu Nastry.

"Ada apa kak?"

"Kamu dicariin Bu Nastry,"

"Di lab IPA ya kak?"

"Ya kalau nggak ada, mungkin di ruangannya. Udah itu aja," Sulaiman bergegas menuju koridor kelas dua belas. Sepertinya ia tengah terburu-buru.

"Pasti mau manggil Kak Adit," gumam Dinda pelan, kemudian bergegas menegak sedikit air minumnya sebelum menuju lab IPA. Survei penting itu akan dimulai beberapa jam lagi, mungkin.

***

Jangan lupa tekan bintang di bawah:')

Awas typo!!

Stay safe readerss:'))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang