Sebuah Buku📘

107 19 6
                                    

"Aku rela melakukan apapun asalkan membuatmu menerbitkan senyum indahmu." -Alvin Adreas.

Seorang laki-laki sedang berjalan santai tiba-tiba melihat sebuah poster sirkus. Pas sekali sirkus itu di adakan pada sabtu malam. Pas banget nih kalau aku aja Adel, batinnya senang.

Dengan cepat, ia menghampiri untuk membeli 2 tiket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan cepat, ia menghampiri untuk membeli 2 tiket. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, ia segera pergi ke rumah Adel untuk memberitahunya.

"Del!" serunya dari jauh.

Adel yang ingin masuk ke dalam rumah pun terhenti karena seruan darinya.

"Eh ada kamu Vin, ada apa?" Alvin Andreas, itulah dia.

"Aku tadi gak sengaja lihat ada poster sirkus, jadi aku rasa aku bisa ke sana sama kamu. Dan waktunya pas sekali Sabtu malam."

"Wow benarkah?" tanya Adel dengan mata berbinar. Bagaimana tidak? Ia suka sekali dengan sirkus.

"Bener Del, nih tiketnya."

"Terima kasih banyak Alvin!!" seru Adel dengan semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih banyak Alvin!!" seru Adel dengan semangat. Dan dia tak sadar bahwa sekarang ia sedang memeluk Alvin dengan perasaan bahagia.

Alvin yang merasakan pelukan yang tiba-tiba pun tercenung. Ada perasaan bahagia karena bisa membuat seulas senyum di bibir Adel. Ia sangat menyukai senyum manis itu.

"Em ma-maaf Vin," ujar Adel gugup sambil melepaskan pelukannya.

Rasa canggung pun melingkupi mereka. Karena tak tahan, Alvin pun segera pamit untuk pulang, lagipula hari sudah beranjak malam. 

"Ah aku masih terbayang senyum indahnya. Kalau gini terus, bisa-bisa aku gak bisa tidur." Monolog Alvin dengan sesekali menghela nafas.

***
Keesokan harinya, Alvin bersekolah dengan sangat riang, oh ayolah dia sangat bahagia. Nanti malam dia akan nonton sirkus dengn Adel.

"Senyum-senyum mulu, kesambet tau rasa," ucap Alex dengan nada sindiran.

Ya sahabatku satu ini dari tadi tidak suka karena dari tadi aku tersenyum. Katanya aku hampir mirip dengan orang gila. Aku tak peduli dengan apa yang ia katakan padaku, yang aku tahu aku bahagia dan tak sabar menanti malam ini.

"Hey," sapa Alvin sambil menepuk bahu Adel dari belakang.

"Eh ada Alvin, baru pulang sekolah ya?"

"Iya, kamu gak sekolah?" tanya Alvin dengan heran. Pasalnya Adel sekarang menggunakan baju santai, padahal saat ini masih jam sekolah untuk sekolah Adel.

"Sekolah kok, tapi aku tadi pulang lebih awal aja," jelas Adel dengan kekehan kecilnya.

"Oh gitu. Oh iya nanti malam jadikan?" tanya Alvin memastikan.

"Jadi kok, nanti kamu jemput aku ya."

"Oke siap bos," jawab Alvin dengan tangan seperti hormat saat upacara.

Tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Apa karena mereka tak sabar dengan sirkus yang akan mereka tonton? Tak peduli apa alasannya, yang jelas itu yang merek rasakan.

Karena sudah mendekati waktu dimulainya sirkus itu, Alvin berangkat menuju rumah Adel. Tak jauh hanya terpisah 5 rumah.

Saat sampai rumahnya, ternyata Adel sudah menunggu di depan rumahnya. Rupanya di sangat tidak sabar.

"Kita berangkat?" tanya Alvin begitu sampai di depan Adel.

"Ayoooo," ucap Adel dengan semangat dan menarik tangan Alvin agar segera berangkat menuju tempat sirkus.

Setelah sampai Adel tersenyum dengan lebar. Dengan segera mereka memasuki tempat sirkus itu dan mencari tempat duduk yang menurut mereka nyaman.

Setelah menunggu beberapa menit, sirkus pun di mulai. Senyum Adel yang awalnya lebar, kali ini lebih lebar lagi. Tatkala melihat aksi sulap di depan sana. 

Setelah selesai, mereka ingin melihat bagaimana mereka latihan. Alvin pun mengajak Adel untuk pergi ke belakang, tempat mereka latihan.

Sedikit lagi mereka sampai di tempat latihan, namun harus terhenti karena sesuatu yang terinjak oleh kaki Adel.

"Alvin berhenti!" seru Adel sambil mengambil sesuatu yang tak sengaja diinjak nya. Ternyata sebuah buku kuno!

 Ternyata sebuah buku kuno!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa Del? tanya Alvin.

"Aku gak sengaja nginjak ini," ucap Adel sambil menunjukkan sesuatu yang tidak sengaja diinjaknya tadi.

"Apa itu?" tanya Alvin yang masih tidak mengerti

"Ini buku kuno Alvinn," jawab Adel dengan gemas.

Segini dulu ya! Vote & komen jangan lupa! Komen kalau merasa ada yang kurang, okey? Di tunggu vote & komennya. Bye bye 👋

Lintas WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang