The Cage (CHANBAEK)

One

CHANBAEK IS REAL
Yaoi
BxB
semua cerita yang telah ditulis dan dibuat hanyalah fiksi semata, berdasarkan imajinasi author.
diharap untuk tidak plagiat, mencuri, menjiplak, merubah cerita dan castnya, tanpa sepengetahuan saya

Enjoy^°^
.
.
.
.
.
.

June, 2005
Seorang wanita cantik terlihat sibuk memasukkan semua pakaiannya ke dalam tas berukuran besar miliknya, langkahnya ia bawa ke setiap sudut kamar, meraih beberapa barang yang biasa ia gunakan sehari-hari, lalu memasukkannya ke dalam tas besarnya yang sudah terisi penuh oleh pakaian.

"Baekhyun, kau sudah merapikan pakaianmu sayang?" Tanyanya pada seorang anak laki-laki yang tengah duduk diam memperhatikan.

Bocah berumur 7 tahun itu mengangguk cepat, memandang bingung ke arah ibunya yang terlihat terburu-buru.

Sebelum anak itu sempat bertanya, ibunya telah keluar dari kamar membawa tas besar tersebut, kemudian memanggil nama bocah itu yang tak kunjung keluar dari kamarnya.

Mendengar panggilan ibunya, Baekhyun segera turun dari ranjang dan berlari kecil menghampiri orang yang paling ia sayangi itu.

Byun Yoona, merupakan seorang janda dengan anak satu, Byun Baekhyun, hasil pernikahan pertamanya dengan Byun Donghae. Ketiganya hidup dengan cukup dan tak berkekurangan, begitu harmonis dan bahagia.

Namun semua itu tak bertahan lama, di usia pernikahannya yang ke-4, Byun Donghae menghembuskan napas terakhirnya akibat serangan jantung diusia mudanya, 31 tahun, meninggalkan istrinya yang cantik dan seorang putra.

Saat itu Byun Yoona masih berumur 26 tahun, harus menanggung semua beban dan tanggung jawab yang ditinggalkan suaminya padanya. Di usianya yang terbilang cukup muda, Yoona membanting tulang menghidupi dirinya dan putranya yang saat itu masih berumur 4 tahun.

Segala macam pekerjaan ia tekuni, demi mendapatkan uang untuk anaknya makan dan bersekolah nanti. Perjuangan Yoona sebagai seorang ibu tunggal tidaklah mudah. Dirinya harus mampu membagi waktu antara pekerjaan dan mengurusi Baekhyun.

Meskipun begitu, Yoona tetap bersyukur anaknya begitu penurut dan pengertian, ia tak pernah mau menyusahkan ibunya dengan rengekkan ataupun tangisan. Baekhyunnya, harta berharganya, seseorang yang membuatnya semangat bekerja hanya dengan melihat senyum secerah matahari miliknya.

"Baekhyun, kemari sayang." Tangan Yoona menarik lembut pundak kecil Baekhyun hingga anak itu menghadap orang asing didepannya.

Seorang pria bertubuh besar dan kekar, yang mengenakan pakaian formal berupa jas dan dasi hitam, terlihat sibuk memindahkan tas-tas yang telah dikemas ibunya tadi kedalam bagasi mobil hitam mewah dihadapannya.

"Apakah sudah semua?" Tanya lelaki itu datar. Wajahnya begitu keras dan kaku, tak ada ekspresi sedikitpun yang lelaki besar itu tunjukkan, yang mana hal itu mengingatkan Baekhyun pada mainan robotnya.

Seolah baru mengingat suatu hal yang sangat penting, bocah itu berlari masuk kembali ke rumahnya yang kecil, masuk ke dalam kamarnya, dan mulai mengobrak-abrik kotak mainannya yang usang.

Ibunya tidak memperbolehkannya untuk membawa kotak mainan tersebut, saat Baekhyun bertanya mengapa, ibunya hanya tersenyum dan mengatakan bahwa nanti Baekhyun akan mendapat mainan baru yang lebih banyak.