Bagian 1; Terbangun
Dara mulai membuka matanya dengan pandangan yang masih buram. Dengan kepala yang sedikit sakit, ia berangsur duduk. Ini dimana?Ruangan petak 5x5 ini yang hanya berisikan ranjang tempat peristirahatan Dara dengan segelas air dimeja sebelahnya.
Seseorang membuka pintu dan tersenyum menyambut Dara seolah tau sang pemilik tubuh baru terbangun dari mimpi panjang. Tidak terbesit satu nama pun dipikiran Dara ketika melihat wajah orang ini. Siapa?
Perawakannya seperti pria muda berusia pertengahan 20 tahun dengan rambut lurus putih yang menutupi kening. Terlihat seperti orang pada umumnya (?). Tapi justru ada 1 kejanggalan dalam penampilan orang ini, sebuah kalung berwarna biru terlihat mengambang mengitari leher sang pemilik.
"Haloo, kamu sudah bangun?" suara ceria itu menyambut Dara dan duduk ditepi ranjang dengan senyum lebar.
"Hah siapa?" Jawab Dara dengan menggeser posisi duduknya menjauhi orang tak dikenal ini. Mencurigakan sekali wajahnya, seperti pelaku penculikan anak yang sedang dicari polisi.
"Siapa katamu??"balas nya. Dara mengerutkan kening mendengar jawaban sang lawan bicara, apa maksudnya mengulang pertanyaan Dara? apa dia seseorang yang Dara kenal?
"Aku malaikat kematian, man robbuka?"
Oh ayolah ini waktu yang tidak tepat untuk bercandaan seperti ini. Mau dilihat dari mana pun, kondisi Dara disini aneh. Badannya sedikit mati rasa. Memangnya hal apa yang ia alami di hari sebelumnya.
"Kamu pikir aku percaya?" orang itu tertawa setelah menerima tatapan tajam dari Dara.
"Tidak masalah kalau kamu tidak percaya"
"Apa mau mu." Dara memeriksa sekeliling dengan ujung matanya yang masih memantau pergerakan si lawan bicara.
"Hey hey tenang... aku Gami. Pengantar roh mu yang paling ramah dan paling tampan sejagat raya." ucapnya sambil menyisir rambut kebelakang.
Dara memutar matanya tidak peduli.
"Kamu ngelantur ya? tolong jangan mempersulit aku dengan omong kosong mu."
Topik dari pembicaraan orang yang menyebut dirinya Gami ini sudah tidak masuk akal. Tentu ia tidak mempedulikan betapa bingungnya Dara saat ini, memikirkan perihal bagaimana ia bisa terbangun di ruangan antah berantah.
"Kamu lagi di Ground energy, disini aman kok. Berhentilah memasang muka gelisah begitu.
Dara sekarang mefokuskan mata nya pada Gami. Menyorotnya dari ujung rambut sampai kaki. Dia bukan hantu, kakinya masih ada.
"Apa maksud mu Ground energy?" cara Gami berbicara tanpa menjelaskan, terus membuat semua hal menjadi aneh.
"Mau aku jelaskan?" tanya Gami dengan menarik ujung bibirnya tersenyum meledek.
"Hah? mau jelasin ngga si? atau mending aku keluar saja. Percuma bertanya disini."
"Eh eh, tunggu dulu. Aku kan belum ngomong apa apa." Gami menahan Dara yang sudah akan turun dari ranjang dan bergegas keluar.
"Makanya cepat jelaskan"
Dara kembali duduk, tapi kini dengan seluruh isi kepalanya yang sudah fokus dengan apa saja yang akan dikatakan Gami, sebentar lagi.
"Ground energy ini tempat berkumpulnya para roh yang baru dihidupkan, isinya ya paling 11 12 dengan kamu dan aku sekarang"
'Roh' sebuah kata yang Dara tidak pernah percayai maupun itu selama ia hidup. Mau itu roh, setan, hantu atau iblis sekali pun tidak mempan dihadapan Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weraen Sade
Phiêu lưuAdara sirius Seorang gadis yang seharusnya mati di kamarnya, dibawa oleh seseorang ketempat yang tidak ia kenal. Hidup dalam jangkauan waktu dengan mengumpulkan sebuah Crystal. Awalnya memang terasa sangat membingungkan, tapi seiring waktu, Dara mu...