Terhitung sudah hampir 2 bulan berlalu semenjak Wonpil menjadi tutor Jae. Mereka semakin dekat, Wonpil yang menyayangi Jae sebagai adiknya sering kali memanjakan bocah itu. Namun Jae?
Perasaan cinta yang dia punya tumbuh semakin besar setiap harinya. Memang jadwalnya belajar bersama Wonpil hanya 4 kali dalam seminggu, tapi tetap saja saat melihat Wonpil perasaanya mulai membuncah tak karuan.
Seperti hari ini, dia tersenyum sepanjang hari. Penghuni sekolah sampai sampai menatapnya penuh kengerian. Hal apa sih yang membuat Park Jaehyung, mantan preman sekolah yang judes abis jadi sering senyum seperti itu.
Lain halnya dengan Dowoon—si karib—yang sudah mengetahui seluk-beluk kehidupan Jaehyung sekarang. Bocah itu tidak menatap ngeri malah menatap jengah. Lihat dia pasti akan tertawa lagi ketika menatap ponselnya yang entah keseberapa kali. Dowoon bertaruh.
Satu...
Dua...
Tiga...
"Khhhekhahaha..."
Kan. Sudah Dowoon bilang. Setiap hitungan ketiga dalam dua menit sekali setelah menatapi ponselnya entah yang keberapa kali. Jaehyung praktis memekik gembira sembari tertawa seperti orang kesurupan setan jatuh cinta.
"Yaelah bang. Santai kali, kan Kak Wonpil cuma bilang hari ini lesnya dirumah dia doang. Gak ada hal spesial kek lo bakal dicium aja kalo kerumahnya,"
Jae melirik Dowoon sadis. "Lo ngebiarin gue seneng sekali aja bisa gak sih? Temen apaan lo!"
Dowoon mendengus. "Dih jiwa premannya keluar lagi. Gue aduin ke kak Wonpil lo ya!"
"Dih tukang ngadu!"
"Biarin ya! Sombong sekarang lo gak pernah mabar lagi sama gue!"
Jae melotot. "Demi mengejar cita-cita Won, Gue belajar nih!"
Dowoon tertawa mengejek. "Demi mengejar cita apa cinta nih? Cuktau aja sih yang kalo bimbel dirumah modus mulu. Cuktau bucin akut!"
"Sumpah nyebelin banget lo tumbenan. Serem!" selidik Jae. Dowoon terdiam, melirik sekitarnya.
"Sadar bego bang! Yang serem itu lo! Dikit dikit ketawa, dikit dikit ngekek. Lo nggak liat mereka ngeliatin lo terus kaya liat orang kesurupan?!"
Jaehyung pun menatap orang-orang dikantin yang pada ngeliatin dia. Yang ditatap langsung buang muka, kicep.
"Anjir. Langsung buang muka semua. Seserem itu ya gue!"
Dowoon mengangguk. "Yeiyelah. Bego sih lo. Serem iya, sinting iya,"
Jae lantas mengapit leher Dowoon dilengannya yang kurus kering itu. Tapi mematikan ya tenaganya Jae itu.
"Itu sih lo yang ngatain gue, bego!"
"Ampun bang ampun astaga! Ampun woe!"
⬛️⬛️⬛️⬛️⬛️⬛️
Jaehyung berjalan menuju rumah Wonpil dengan semangat, tangan kirinya menggenggam kresek berisi buah untuk adik Wonpil. Ini pertama kalinya dia les di rumah Wonpil. Karena adiknya sakit, dan mamah-papahnya pergi kerumah kakek-nenek jadi Wonpil harus menjaga adiknya. Dan sekarang disinilah Jae, melihat Wonpil didepan pagar rumahnya yang tengah melihat mobil hitam yang sudah melaju.
"Kak?"
Wonpil tampak terkejut sebelum membalikan badanya pada Jae.
"Oh Jae! Ayo masuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Tutor ; Jaepil
FanfictionPark Jaehyung itu sok jagoan, gelud mulu kerjaannya, sekolah dianggurin. Kata Mami Park melihat kelakuan anaknya : "Jae mami tuh malu, capek bolak-balik ruang konseling terus. Gak usah gegayan kamu sok preman. Badan kurus kering kerontang gitu sekal...