Chapter 13

68 44 3
                                    



Tibalah suatu hari aku menunggu mas dimas di polres tempat dia bekerja. Saat dia hendak keluar dari polres akupun mengikuti mobilnya dari belakang. Saat aku mengikuti mobil tersebut tiba-tiba mas dimas berhenti di sebuah kontrakan. Dia memasuki kontrakan tersebut. Akupun semakin curiga dan akhirnya aku memilih untuk pulang kerumah dan akan mencari tahu lagi esok hari.

Setelah beberapa hari, ternyata mas dimas pun sikapnya semakin berubah. Dia jarang mengajakku bicara ataupun menanyakan kabar anak-anaknya. Karena perubahan sikap mas dimas tersebut, akupun memutuskan untuk mengikuti mobil mas dimas lagi. Dan lagi-lagi ternyata dia masih saja pergi ke kontrakan tersebut. Kali ini aku tidak memutuskan untuk pulang ke rumah duluan. Aku menunggunya tepat disebelah parkir mobil mas dimas. Aku menunggu sekitar 30 menit tetapi mas dimas tidak keluar juga. Akhirnya pun aku memutuskan untuk pergi ke kontrakan tersebut dan mengecek apa yang terjadi sebenarnya. Aku berjalan perlahan menuju pintu kontrakan tersebut. Aku langsung membuka pintu tersebut. Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Mereka mengkhianatiku.

"Mas dimas!! Ambar?" ucapku syok ketika melihat wajah perempuan yang sedang berada disamping mas dimas.

"Tiara..  kak tiara.." ucap mereka berdua bersamaan.

" kalian tega banget ngekhianatin aku" ucapku sambil menangis.

"Ambar bisa jelasin kak" ucap ambar sembari memegang tanganku.

"Ngga usah dijelasin, ini semua udah jelas! Emang dari dulu kamu kelihatan menyimpan perasaan untuk mas dimas ya kan?!!" ucapku pada ambar sembari membanting tangannya.

"Sayangg.. aku sama ambar cuman sebagai adik dan kakak ipar ga lebih kok" jelas mas dimas padaku.

"Ga usah ngelak mas, aku udah tahu dan udah liat semuanya. Jadi ini alasan sikap kamu berubah." jawabku pada mas dimas sambil menangis dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Cuaca Pasti BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang