Chapter 6

61 48 3
                                    



"Eh iya ya tir? Alhamdulillah kalo hasilnya sama berarti kalo aku salah kamu juga salah wkkww" kata Andini sambil tertawa menatapku.

"Wkwkw salah satu salah semua berarti yaa" ucapku menggodanya.

Tidak terasa akhirnya kami memasuki kelas, kami langsung bergegas menuju tempat duduk masing-masing dan menyiapkan buku yang diperlukan untuk belajar hari ini. Semoga hari ini akan menyenangkan ucapku dalam hati.

Setelah melewati seluruh jam pelajaran hari ini, akhirnya jam pulang sekolah pun tiba. Seluruh anak membereskan semua barang-barang mereka dan memasukkannya kembali ke dalam tas begitu pun dengan diriku. Kami merasa sangat gembira ketika bel tanda jam pulang sekolah dibunyikan.

"Kringgg.... kring....kring...." bel tanda pulang sekolah pun dibunyikan.

Seluruh anak pun langsung  keluar kelas dengan berdesak-desakan. Berbeda dengan diriku dan Andini. Kami lebih memilih keluar kelas yang terakhiran daripada harus berdesak-desakan yang bisa saja menyebabkan kami terjatuh. Setelah teman-teman yang lain keluar kelas, kami pun keluar kelas menyusul teman-teman lainnya.

"Kamu dijempu siapa?" tanya Andini padaku saat menuju gerbang sekolah.

"Aku dijemput ibu, kamu siapa yang jemput?" tanyanya balik padaku.

"Ohh aku dijemput sama ibu juga, mungkin dia lagi dijalan" jawabku padanya sembari tersenyum.

"Aku pulang duluan ya tir, ibuku sudah nungguin disana" ucap Andini sambil menunjukkan tempat ibunya menunggu dirinya.

"Ohiyaa gapapa din duluan aja, bentar lagi ibuku juga pasti datang" ucapku meyakinkannya.

"Oke tirr, bye..." tiara mengangkat tangannya sambil mengucapkan salam perpisahan.

"Hati-hati dijalan yaa....." teriakku padanya.

Tidak lama kemudian ibu pun datang menjemputku.

"Kakk... ayo naik" ucap ibu sambil tersenyum padaku.

"Iyaa bu sebentar" ucapku padanya

Cuaca Pasti BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang