4

38 3 0
                                    

"Eh gue pulang duluan ya, udah dijemput abang gojek nih!" pamit jiheon meninggalkan rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh gue pulang duluan ya, udah dijemput abang gojek nih!" pamit jiheon meninggalkan rumahku.

Kini tersisa wonyoung, haruto, dan jeongwoo di rumahku.

"Kalian pada dijemput atau naik ojol?" tanyaku menatap mereka bertiga bergantian.

"Gue entaran dah mesen gojeknya," sahut jeongwoo tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Biasalah, main games.

"Gue gak tau nih, gak ada yang bisa jemput kayaknya." ucap wonyoung khawatir dan kembali menatap layar ponselnya mencoba menghubungi keluarganya kurasa.

"Elu to?"

"Mau naik bus." jawab haruto singkat lalu segera bersiap-siap membereskan tas sekolahnya.

"Lah, lu pulang sekarang?" tanya jeongwoo menatap haruto heran.

Haruto hanya mengangguk singkat sambil memakai tasnya kembali.

"Yaudah gue ikut haruto juga deh," ucap jeongwoo mengikuti haruto untuk bersiap pulang.

"Eh, gue boleh ikut kalian gak?" tanya wonyoung memohon kepada haruto dan jeongwoo.

"Nah iya tuh, kalian barengan aja, searahkan?" sahut gue menyetujui usulan wonyoung, daripada wonyoung pulang sendiri.

"Boleh."
"Gak boleh."

Aku sontak menatap jeongwoo dan haruto bingung. Kenapa gak kompak?

"Eumm, yaudah gue pulang sendi-"

"Eh jangan dong, lu berdua temeninlah, kasian wonyoung, dia kan cewek. Masa pulang sendiri? Tega banget lu pada!" seruku gak terima.

Terdengar helaan nafas yang cukup keras dari haruto.

"Yaudah boleh," ucap haruto pada akhirnya walaupun terlihat terpaksa.

Mendengar itu, wonyoung langsung saja tersenyum kegirangan.

Akhirnya aku mengantar mereka sampai di gerbang rumahku, wonyoung melambaikan tangannya sambil tersenyum dan kubalas.

"Makasih ye! Sering-sering bawain cemilan yang tadi ke sekolah!" seru jeongwoo membuatku tertawa cukup kencang.

Sekilas aku melihat kearah haruto yang sedang menatapku juga.

Kemudian ia,













tersenyum.

Text MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang