Sinar matahari memaksa Chimon untuk membuka matanya, ia menggeliat, mengambil bantal untuk menutupi matanya. Kali ini ia melepas paksa selimut dari seluruh tubuhnya, ia merasa gerah.
Perlahan Chimon membuka matanya dan melihat ke arah AC.
Mati.
Pantas saja ia merasa gerah. Chimon lalu terduduk dan mengucek kedua matanya seperti anak kecil. Ia berfikir sejenak, siapa yang mematikan AC di kamarnya dan membuka hordeng? Apakah mami dan papi sudah pulang?
"Mamiiiii? Papiiiii?"
Tak ada jawaban.
Chimon pun keluar dari kamarnya, tapi ia lebih dulu mencuci wajahnya agar segar dan sadar.
Bau masakan tercium saat Chimon sudah keluar dari kamarnya. Tanpa basa basi ia segera menuju dapur dan menemukan sosok dengan menggunakan celemek milik maminya itu, Gun Atthapan.
"Mami? Kok tambah tinggi?"
Yang dipanggil menoleh, betapa terkejutnya Chimon saat mendapati Pluem sedang memasak di dapurnya, dan tentu saja memakai celemek mami Chimon.
"Lo ngapain? Kok bisa disini?"
Sambil mengambil kursi untuk ia duduk.
"Kamu duduk aja dulu, aku masakin. Tadi malam kamu gak makan sama sekali. Tunggu ya -susunya diminum."
Perintah Pluem pada Chimon.
"Mana? Ga ada."
"Di ruang tamu. Tunggu situ aja ya, nanti aku panggil." Ucap Pluem tanpa menoleh pada Chimon dan fokus pada masakannya.
Chimon pun pergi ke ruang tamu, ia melihat segelas susu coklat dengan gelas bergambar we bear bears kesukaannya.
Mulutnya ternganga.
Bagaimana bisa Pluem tau susu rasa coklat dan gelas kesukaannya? Bahkan sekarang keduanya dijadikan satu.
"Cenayang." Ucapnya.
Ia pun duduk di sofa, meminum susunya dengan menonton TV.
Menampilkan kartun Spongebob kesukaan Chimon.
Triple sudah. Susu coklat dengan gelas kesukaannya, dan kartun favoritnya. Kenikmatan bagi seorang Chimon Wachirawit.
10 menit berlalu, susu coklatnya habis.
"Chimon!"
Terdengar teriakan Pluem dari arah dapur yang mana artinya bahwa sarapan sudah siap. Ia pun segera menuju dapur, menaruh gelasnya di tempat cucian dan duduk dikursi, depan Pluem.
Mereka hadap hadapan.
Ini karena Pluem menggeser kursi dari tempat yang seharusnya.
"Pluem, lo ga capek apa? Gue ga enak mulu jadinya."
Gerakan Pluem yang ingin mengambil nasi untuk Chimon terhenti mendadak, ia melirik Chimon dan menatap nya lembut sambil tersenyum.
"Asal sama kamu, asal aku bisa liat kamu. Aku ga bakal capek dan aku ikhlas ngelakuin ini. Murni kemauan aku, maaf kalau aku ngebuat kamu ga enakan-
Lalu niatnya ingin mengambilkan nasi untuk Chimon terkurung. Ia duduk sambil menatap bawah.
-kamu bisa ambil sendiri kok, sekarang aku biarin kamu yang ngelakuin."
Chimon yang melihat itu menjadi tambah tidak enak terhadap Pluem.
"Thanks. Gue makan ya, lo juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush On You➹
Romantik•i have crush on you• Pluem berusaha untuk mendekati chimon dengan segala cara. Apakah akhirnya mereka akan menjadi pasangan? [kalem×urakan] [b×b] [au] - TAMAT! - -joraijima