v

53 3 1
                                    

                                 ***
                                   •
                                   •
                                   •

" Mas."

" Hm."

" Leha mau nanya..."

" Hm."

" Serius ih Mas, Leha mau tanya tentang perihal yang sangat serius."

" Ck! Tadi saya juga menanggapikan. Lagian saya selalu menganggap serius jika tentang kamu."

Tolong tenggelamkan Leha dilaut Lepas.

Gakuad.

" Jangan dong! Kalau kamu tenggelem saya bakal ikut kamu. Saya gak mau mati konyol."

Pengen baper tapi bingung.

" Asli sekarang serius nanya. Yang Mas liat dari Leha itu apa sih, sampai buat Mas suka?"

Buset.

Liatnya gak perlu dari bawah sampai atas gitu juga kali.

" Percaya diri sekali."

Yaiyalah PD gila.

Anda liatnya sambil berbinar-binar gitu.

Cih.

" Oke. Dilihat dari sisi manapun saya akui saya perempuan biasa. Gak ada yang menonjol atau berlebih. Hanya standar."

Dia mengangguk meng'iya'kan.

Jahad.

Oke, terima.

" Saya juga bingung. Apa mungkin kamu pernah memberi pelet diminuman saya?..."

Niat mah pernah.

" Tapi sepertinya tidak..."

Leha mah sholehah.

" Jadi, kesimpulannya saya tertarik tanpa alasan. Yang seharusnya bertanya disini itu saya. Kenapa kamu membuat saya menjadi seperti ini. Bucin knonis, bayangkan bucin kronis?!"

Yah, bingung mau jawabnya juga.

" Em..."

" Tidak usah dijawab. Saya tau kamu bingung. Jangan dipikirin jawabannya. Nanti kalau kamu tau jawabannya saya yang rugi."

" Hah? Kenapa Mas?"

" Takut Bucinnya hilang."

Aw.

Gakuad.

Kamera mana kamera.

Cewe MatreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang