"Paman, aku sudah melakukannya" Ucapnya dengan sedikit nada penyesalan.
"Bagus, aku suka caramu membelanya" suaranya terdengar senang, dan terkekeh pelan di ujung sana
"Ck, baiklah. Jangan sentuh dia atau kau habis di tangan ku paman!" Ucapnya menggeram rendah sambil meremas kuat handphone yang ia pegang saat ini.
"Santai saja, Boy! Lanjutkan rencana kita"
"Hm"
***
Pagi itu cukup cerah, hanya wajah Taehyun yang tidak secerah biasanya. Berjalan dengan santai di koridor dengan tatap muka yang masam membuat penghuni koridor bertanya tanya ada apakah gerangan?
Taehyun biasanya akan tersenyum dan melambai lambaikan tangannya walau ia tak mengenal semua orang disana, itu cukup membuat beberapa perempuan berkata "betapa romantis dan hangat Taehyun" sementara yang laki laki berkata "betapa manis nya anak itu"
Dan beberapa orang kecewa mendengar kabar bahwa si manis itu sudah memiliki dambaan hati, tapi mereka tetap senang karena Taehyun tak berubah.
"Heyo gais!"
Jisung datang dan merangkul Taehyun, biasanya Taehyun akan marah sambil menarik rambut Jisung sampai salah satu rambutnya rontok tapi hari ini berbeda lagi.
Jeongin menatap Taehyun dalam diam, ia tau Taehyun sekarang mendapatkan sebuah masalah karna tidak biasanya ia tak tersenyum
"Kenapa Tae?"
Taehyun menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya, lalu tersenyum getir bukan senyum yang biasa ia berikan.
"Ngak Je, Tae baik!" Ujar Taehyun sambil menunjukkan jari jempol nya.
Sementara Jisung mencebikkan bibirnya, "icung di kacangin"
"Eh?"
"Siapa yang nyacangin kamu?" Tanya Jeongin sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Taehyun, biasanya icung kan di Jambak kok sekarang enggak? Bosen sama icung?"
Taehyun dan Jeongin melongo tak percaya, terkadang mereka berdua berfikir kalau saat menjadi buih buih janin di saat pembagian otak. Jisung meninggalkan otaknya atau malah tidak dapat.
Pletak!
Taehyun menjitak Jisung kesal, mood nya yang hilang sedikit kembali berkat ketololan Jisung, mau kasihan tapi Jisung tidak pantas di kasihani.
"Nanti Tae Jambak sampe botak!"
"Jangan!"
"Kenapa?"
"Nanti ketampanan icung berkurang"
Jeongin menatap jengah keduanya, "ayo ke kelas, kalo mau Malu maluin di kelas aja jangan disini"
***
"Ih kok Ujin duduk disini? Ini tempat Kai, Ujin duduk nya sama Yuna!"
Jisung berkaca pinggang menatap perempuan dengan rambut biru Dongker se bahu itu dengan tatapan sengit, yang mana membuat Ryujin bangkit dan malah mencubit kedua pipi Jisung.
"Aaaa.... Icung gemes!"
"Jawab bodoh!" Pekik Jisung kesal
"Katanya Kai mau duduk sama Yuna yaudah aku iyain, gak masalah kan?"
"Eh, kenapa?" Tanya Jeongin melirik Taehyun yang kini hanya menempelkan kepala di meja dengan tangan yang bertumpu.
"Gak papa kok" balas Taehyun malas
"Lagi berantem ya?" Ujar Jisung
Taehyun yang lagi tidak mood pun bangkit dari duduknya mendekati kursi Hyunjin si ketua kelas, "Jin, Tae izin mau ke kamar mandi kalau ngak balik lagi Tae ke UKS"
"Kenapa?"
"Gak enak badan lah!"
"Santuy gak usah ngegas juga!"
"Yaudah Tae izin pokonya." Dan Taehyun pun langsung keluar dari kelas,
Hyunjin yang tadinya menulis pun melanjutkan tulisannya ketika Taehyun pergi, membuat seseorang mendekatinya.
"Tadi dia kemana Jin?"
"Siapa? Taehyun? Oh.. ke WC"
"Ok"
"Mau ke WC juga? Nanti gantian. Aku kena marah guru nanti"
"Enggak nanya doang, kegeeran banget lu jadi ketua kelas"
***
Taehyun yang baru saja keluar dari kelas dan ingin menuju toilet ia urung saat melihat Beomgyu, ia pun berlari menghampiri Beomgyu.
Grep!
Taehyun memeluk Beomgyu dengan erat, dan tanpa sadar Beomgyu melepas pelukan itu dengan kasar. Yang mana membuat Taehyun membulatkan matanya terkejut.
"Kenapa?" Tanya Taehyun sambil menunduk
Beomgyu memperhatikan sekeliling lalu beranjak pergi tanpa sepatah kata pun meninggalkan Taehyun, membuat Taehyun kembali membulatkan matanya
"Kak!"
"Kak Gyu!"
"Kakak kenapa!"
Taehyun berteriak memanggil Beomgyu, yang mana membuat Beomgyu berhenti di tempatnya lalu menoleh ke belakang dengan wajah datar miliknya
"Jangan"
"Apa kak?"
"Deket"
Taehyun mendongak lalu kembali menunduk, "jangan Deket Deket maksud kakak?" Ucapnya dengan lirih
Beomgyu kembali memperhatikan sekitar, berjalan mendekati Taehyun dan memeluknya sebentar.
"Jangan menangis" ucap Beomgyu menghapus sudut mata Taehyun yang berair dengan ibu jari besar miliknya.
Taehyun mengangguk mantap, lalu mengusap wajahnya kasar. "Tae enggak nangis"
"Bagus" ujar Beomgyu beranjak pergi namun seragam nya di tarik oleh Taehyun. Taehyun menatapnya memelas
"Kakak mau kemana?"
"Kelas"
Pandangan Beomgyu yang tadinya tertuju pada Taehyun ia alihkan lagi menatap sekeliling lalu pandangan matanya berhenti pada suatu titik dimana sosok laki laki berdiri.
Menepis kasar tangan Taehyun yang berada di belakang kaus seragamnya lalu sebelum itu dia berucap lirih, "maaf"
Taehyun mengalihkan bola matanya ke arah yang di tuju Beomgyu tadi lalu ia pun langsung menundukan kepala dan berjalan begitu saja ke arah kamar mandi berada.