Kota new york dimalam hari memang sangat indah. Tak jarang dari orang orang yang menyempatkan untuk berjalan jalan disana, sekedar mencari angin dan menikmati keindahan kota tersebut. Begitu juga dengan sepasang kekasih yang tengah menautkan sebelah tangan mereka.
Sama hal nya dengan kebanyakan orang, mereka berdua pun tak ingin melewati suasana tersebut. Walau salju tengah turun dan cuaca lebih dingin dari biasanya, namun itu tak melunturkan keinginan mereka sedikitpun untuk menikmati keindahan kota tersebut.
"Dingin?" Tanya silelaki yang dijawab dengan anggukan lucu dari si wanita.
Jeffrey yang melihat hal tersebut hanya terkekeh lalu tanpa basi basi lagi laki laki itu memasukan tautan mereka berdua kedalam saku mantelnya.
"Sekarang sudah hangat?" Tanya jeffrey sembari menunduk melihat bianca.
Bianca mendongak dengan senyuman di bibir tipisnya lalu mengangguk untuk yang kedua kalinya sebelum mengusakan wajahnya di dada bidang jeffrey dari samping.
Sedang jeffrey yang tak tahan dengan tingkah menggemaskan pacarnya itu hanya terkekeh kecil sembari mengusak rambut bianca dengan sebelah tangan kirinya yang menganggur.
Lalu setelahnya mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan mereka. Ya.. walau tanpa tujuan yang pasti karena mereka hanya ingin menikmati sensasi kota tersebut saja.
"Aku lapar" adu bianca yang langsung mendapat tatapan dari jeffrey.
"Kau lapar? Yasudah kalau begitu ingin makan dimana?.." jefrey menautkan alis sebentar mengingat ngingat restoran yang enak disekitar sini. Jangan heran, ia memang sudah sering berkunjung ke kota tersebut.
"Oh.. aku ingat, bagaimana kalau kita makan direstoran didepan saja. Tak jauh dari sini, kau mau?"
Bianca menggeleng yang langsung dijawab dengan kernyitan didahi dari jeffrey.
"Aku tidak mau disana"
"Lalu? Kau ingin makan dimana? Ada tempat makan yang ingin kau kunjungi?"
Lagi lagi hanya gelengan yang jeffrey terima.
"Aku tidak mau makan di restoran atau apapun itu sejenisnya" tolak bianca.
Sungguh, jefrey tak bohong. Mengapa kekasihnya itu sangat lucu. Bahkan saat sedang berbicara biasa sekalipun.
"Lalu?"
Jeffrey yang tak tahan dengan kelucuan bianca segera mengecup pipi wanita itu. Yang langsung mendapat tolehan dari si pemilik pipi.
Bianca memasang pose berpikir. Dengan jari telunjuk didagu dan wajah yang ia dongakan keatas.
"Em... aku mau kita makan di taman sana" tunjuknya kepada sebuah taman yang tak jauh dari sana.
"Lalu aku mau jajanan itu" tunjuknya lagi kepada beberapa jajanan dipinggir jalan yang menurut wanita itu terasa sangat menggugah seleranya.
Tanpa pikir panjang jefrey segera mengangguk, "Baiklah tuan putri" tak lupa dengan cubitan gemas dipipi sang wanita.
Lalu setelahnya keduanya segera berburu beberapa jajanan yang diinginkan bianca. Dan setelah dirasa semua keinginan wanita itu terlaksana, mereka berdua segera menuju taman yang dimaksudkan bianca. Duduk disalah satu bangku disana sembari memakan makanan yang mereka beli. Tak lupa dengan suguhan keindahan kota new york dimalam hari.
"Kau mau coba ini? Rasanya enak sekali." Tawar bianca kepada jeffrey, karena sedari tadi hanya bianca saja yang memakan semuanya sedang laki laki itu hanya meminum kopinya.
