2. Hoodie Hitam

41 6 0
                                    

Foto sebagai penghangat membaca kalianㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto sebagai penghangat membaca kalianㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"HAZEELL....MAKANANNYA UDAH DATANG" Teriak Adzelin sambil tersenyum melihat 2 mangkuk bakso.

Hazel sedari tadi hanya memotong-motong bakso tidak untuk ia makan, ia hanya bengong menatapi mangkuk berisi bakso tersebut.

"Zel, lo kesurupan?? Jangan disini dong kalo kesurupan, malu ntarr" Bisik Adzelin dengan tangannya yang melambai-lambai di depan muka Hazel.

"Hah? Ha? Gimana? Ngomong apa lin??" Jawab Hazel sambil mengerakan bola mata dengan cepat ke kanan dan ke kiri.

"Lo bengong aja dari tadi, padahal lo yang paling semangat ke kantin kok malah lesu" Kesal Adzelin.

"Lin, lo kenal laki-laki yang biasanya pake hoodie hitam ga?" Tanya Hazel sembari makan bakso dari mangkuk tersebut.

"Laki-laki? Hoodie?, Banyak kali Zel yang pake hoodie" Jawab Adzelin dengan memainkan ponsel miliknya.

"Oh gitu ya? Yaudah lah" Tanggap Hazel.

-Posisi.Loby sekolah

"Ma, jadi jemput Hazel kan?" Tanya Hazel yang berbicara melalui telfon dengan mamanya.

"Maaf, mama ada meeting, 10 menit lagi udah dimulai, kamu minta kak brian untuk jemput kamu aja" Jawab Mama Sarah dengan terburu-buru dan mengucapkan salam sebagai tanda penutupan.

Kak jemput Hazel dong
13.21

I

ya, tunggu dulu, jangan
Kemana².
13.23

Hazel menunggu kakaknya sekitar 5 menit berjalan, tak lama Hazel melihat laki-laki bertubuh tinggi, memakai hoodie hitam telah keluar pagar, terlintas di pikiran Hazel, itu adalah laki-laki yang menatapinya selama di kantin. Sontak Hazel lari sekencangnya untuk mengejar laki-laki itu. Hazel berhasil menangkapnya, dengan meraih tas cokelat yang tergantung di punggung lelaki itu. Hazel mengambil oksigen dengan cepat-cepat.

"Lo kan! Lo kan yang menatapiku di kantin?! " Tanya Hazel sembari menarik napas dengan cepat dan membuang dengan cepat.

"Ga" jawab singkat lelaki itu. Suaranya terlihat sedikit dingin, tetapi juga sedikit lugu.

Karena sinar matahari yang menggangu pengelihatan Hazel, segera Hazel mengangkat  tangannya untuk menaruhnya telapaknya ke kening lelaki itu. Lelaki itu berlagak malu dan mulai memundurkan keningnya.

"Gw ga bisa melihatmu, jadi gw mengangkat tanganku" Sontak Hazel sambil bertingkah canggung, dan juga lelaki itu.

"Oh" jawab lelaki itu dengan membuang muka agar tidak bertatap dengan Hazel.

"Lo belum menjawabku! Lo kan?" Tanya Hazel dengan mengerutkan keningnya.

"Maafkan saya, saya terkesima melihat anda" jawab lugu lelaki itu. Lelaki itu bukanlah lelaki yang mencurigakan hanya saja dia seorang introvert jadi sulit dikenali karakternya.

"Hahahahah...jaman sekarang masih ada aja yang manggil 'saya, anda' haha" Tawa Hazel sambil menepuk tanganya ke paha miliknya, Hazel sangat keras tertawanya. Tetapi lain hal dengan Lelaki itu, ia memilih diam, menatapi raut muka Hazel yang terbahak-bahak.

"Lo kok ga ketawa sih?? Ga lucu ya? Eumm" Hazel terdiam dan gelakak patah-patah membenarkan tas, rambut, dan tanganya.  Hazel lupa akan jawaban lelaki itu, ia keburu tertawa hingga tidak mendengarkan jawaban terakhir lelaki itu.

"Lo terkahir bilang apa?, Gw ga kedengeran" tanya Hazel dengan menempatkan tangannya ke keningnya.

Tiinnnn......tiiin..tin!!

Suara klakson mobil terdengar di belakang Hazel dengan kejauhan sekitar 5 meter dari tempat berdirinya. Sontak Hazel menoleh kebelakang. Kesempatan lelaki itu untuk kabur dari Hazel, ia langsung memakai topi di hoodienya itu dan pergi begitu saja. Hazel melambaikan tangan ke arah kakaknya, beberapa detik kemudian Hazel kembali menoleh ke depan , udah kosong tidak ada siapa-siapa di hadapanya.

"Bahkan gw belum tau siapa namanya, sial sekali" batin Hazel membuang napas keras dan cemberut. Hazel menghampiri kakaknya dan salim tangan ke kakaknya.

"Kok cemberut?" Tanya Brian sambil memasang sabuk pengaman.

"Ha? Engga kok kak, pr ku banyak jadi rada sebel" jawab Hazel sambil meringis.

Selama perjalanan mereka bercerita tentang kehidupan masing-masing. Brian yang jika tertawa akan terlihat tampan, Hazel yang Marah terlihat menggemaskan, sangat senang melihat kakak adik tersebut akur.

====================================

Ini adalah gambaran dari seorang Anastasya Hazelly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah gambaran dari seorang Anastasya Hazelly. Terlihat manis dan rendah hati bukan?.

Jika mau tau tokoh lainya, tunggu  selanjutnya ya..

! Maaf jika ada kesalahan kata yang tidak mengenakkan.

-alyzerd❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Come To Me, MoondiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang