Bahagian 1

15 0 0
                                    

Ada bicara yang suaranya adalah sebaris air mata.

Malam-malam menjadi saksi
saat saya sedang mengetuk-ngetuk pintu Tuhan
Duduk dan mendiami
terbit namamu tanpa ditanyakan

Berkali-kali rindu membisik
meski sedayanya mendekap dari tangisan
Untuk apa duka masih tak terjeda
setelah beribu-ribu kata dihamburkan percuma

Kenangan menguyup sayu di bawah hujan air mataku

Baik-Baik SajaWhere stories live. Discover now