2. Anna

29 6 5
                                    

Duduk manis di meja belajar dengan tangan memegang pensil, Anna sedang menggambar sketsa bangunan kuno. Mungkin terdengar aneh ketika sebagian perempuan diluar sana senang dengan dunia fashion, Anna justru senang dengan arsitektur kuno.

Sebulan sekali Anna selalu mengasah skill-nya dengan menggambar sketsa. Dan hasil gambarannya akan selalu dia tempel di dinding kamar Satria. Bukannya ia tidak mau menempel di dinding kamarnya. Hanya saja Anna takut bahwa mamanya akan memarahinya ketika melihat dirinya sedang menggambar.

Semenjak mamanya meminta Anna untuk masuk Kedokteran, dunia Anna mulai terbelenggu. Di saat anak berusia 17 tahun sedang asik-asiknya bermain bersama teman, hangout, mencari jati diri mereka, Anna malah menghabiskan waktunya dengan belajar, belajar dan belajar. Belajar di sekolah tidak cukup bagi mamanya, kemudian mamanya mendaftarkan Anna ke bimbel. Setelah dari bimbel Anna juga belajar berbagai macam bahasa. Mulai dari Inggris, Mandarin, dan bahasa Italia. Anna belajar bahasa Italia secara autodidak dan atas kemauan sendiri karena Anna ingin sekali melakukan solo traveling ke negara yang memiliki julukan sebagai Negara Spaghetti.

Tok... tok...

Pintu kamar Anna di ketuk oleh seseorang.

"Siapa?" tanya Anna dari dalam kamar.

"Satria Nugroho disini. Cowok paling tampan sejagat raya." Jawab Satria sekenaknya.

Anna yang mendengarnya pun langsung beranjak dari kursi dan membukakan pintu. "Kenapa?" tanya Anna jutek.

Yang ditanya malah nyelonong masuk kamar dan langsung menjatuhkan badannya ke kasur king size Anna. "gue bawai martabak buat lu. Tuh..." tunjuk Satria ke martabak yang ditaruhnya di atas nakas. "tapi gue numpang tiduran bentar ya, capek banget abis ngampus."

"Kan lo punya kamar sendiri. Kenapa mesti tidur di kamar gue sih? Hustt sana lo pegi dari kamar gue." Usir Anna dengan menarik baju Satria.

"Yaelah, lo udah gue sogok dengan martabak juga. Pliss ya gue tiduran disini bentar doang" bujuk Satria kepada Anna. Dan akhirnya Anna pun mengizinkan.

Tak perlu waktu lama Satria pun telah memejamkan matanya.

***

Krukkk... Krukkkk...

Anna terbangun di tengah malam karena merasa perutnya lapar. Ya, tadi Anna hanya makan martabak dari Satria.

"Ngehhhh" Anna merenggangkan otot-otot badannya karena dia tertidur di meja belajar.

Melihat ke kasur yang kosong berarti Satria sudah pindah ke kamarnya sendiri.

"Kenapa tu orang gak yang banguni gue sih" gumam Anna kesal.

Krukkkkk... kruukkkkkk.

Lagi-lagi perutnya berbunyi. Dan Anna segera keluar kamar menuju dapur. Namun baru menuruni anak tangga pertama, Anna telah mendengar keributan yang terjadi di ruang keluarga.

"Kamu itu dari mana aja mas? Pulang larut malam gini?" Tanya Rina kepada suaminya. "Ohh... saya tahu, kamu pasti habis menemui wanita simpanan kamu itu kan!" tuduh Rina.

Reno hanya bisa diam saja mendapat tuduhan seperti itu. Reno lelah setelah seharian bekerja ketika pulang ke rumah dia bukannya di sambut dengan baik, malah di tuduh macam-macam.

Rina masih saja menuduh suaminya yang tidak-tidak dan Reno pun hanya mendengarkan tuduhan itu tanpa membantah.

Seketika ada yang menutup telinga Anna dengan headphone dan menutup matanya dari belakang. Kemudian tangganya ditarik entah kemana. Saat Anna membuka matanya ia telah berada di kamarnya. Dia tau siapa yang melakukan ini semua. Ya, pastilah Satria.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang