21

38 6 2
                                    

Happy

Reading!

Sampai rumahnya, Roki mendobrak pintunya. Sehingga Putri yang sedang memasak terkejut, sebenarnya pada saat Roki pulang kerja Putri ingin mengejutkannya dengan kehamilannya, ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Roki yang sempat ada guncangan.

Tapi melihat dari raut muka Roki sepertinya dia sedang marah besar.

"Roki..." Putri menghentikan ucapannya saat melihat raut wajah Roki.

Roki mendekat kearah Putri, berjalan dengan langkah besar. Membuat Putri seketika takut, apalagi dengan tatapan  Roki yang.... Ya seprti itu.

"Ro-Roki ayo makan aku udah siapin makanan kesukaan kamu" Putri mencoba tersenyum saat ia sendiri sedang takut.

"Kamu kemana pagi tadi!" Ucap Roki dengan menghimpit Putri di meja makan.

"A-aku ke rumah sakit" Putri.

"Kenapa kerumah sakit! Berduaan sama Daniel!" Roki.

"Bu-bukan Roki a-aku ketemu sama Daniel dirumah sakit" Jelas Putri dengan kepala tertunduk.

"JANGAN BOHONG!" Bentak Roki.

"A-aku gak bohong Roki, mama tau. A-aku kerumah sakit, dan aku gak pergi sama Daniel!" Putri.

"Jangan bawa-bawa mama!" Roki.

"T-tapi mama emang tau" Putri.

"Punya hubungan apa kamu sama Daniel?!" Tanya Roki penuh penekanan.

"Cuma temen Roki, hiks" Air beningnya sudah keluar dari matanya.

"Temen apa, yang setiap hari ketemuan. Dan cari-cari alasan supaya bisa ketemu berdua!" Roki.

"Aku hiks gak pernah cari alasan supaya aku bisa ktemu sama Daniel!" Putri.

"Kamu selingkuh kan sama Daniel? JAWAB!" Roki.

"ENGGAK ROKI! Aku gak pernah selingkuh sama Daniel!" Putri.

"NGAKU!" Roki mencengkeram rahang Putri.

"A-aku udah ngaku R-roki" Putri kesusahan berbicara.

"Bohong!" Roki.

"Roki lepasin sa-kit" Putri mencengkeram tangan Roki.

Roki melepaskan cengkeramannya.

"Kalo kamu terus bohong! Jangan salahin aku kalau besok Daniel dirumah sakit!" Roki keluar tapi ditahan Putri dengan memegang tangannya.

"Roki, kamu mau apa?! Ini masalah kita jangan bawa-bawa Daniel!" Putri.

Ucapan Putri membuat Roki bertambah marah.

Roki menghempaskan pegangan tangan Putri dan melanjutkan jalannya. Putri yang tangannya dihempaskan badannya sempat terhuyung dan perutnya menatap meja makan.

"Aahkk! Aah, R-roki" Darah mengalir dari kaki Putri.

"Aahhkk! Roki tolong!" Putri.

Roki mendengar rintihan Putri lantas berbalik badan, dan terkejut dengan Putri yang terduduk dibawah memegangi perutnya dan darah mengalir di kakinya.

"PUTRI!" Roki berlari menghampiri Putri.

"Aahhkk Roki, s-sakit" Putri merintih kesakitan.

Roki mengangkat Putri dan membawanya kedalam mobil. Untung tadi saat ia pulang kerumah membawa supir, dan supir tadi belum pulang.

"Pak, antar saya kerumah sakit sekarang!" Roki memerintahkan supirnya.

"Baik pak!" Supir.

Didalam mobil Putri tak henti-hentinya merintih kesakitan.

Egonya Lebih Penting//Roki AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang