17

30 9 0
                                    

o(〃^▽^〃)o allo👋

(≡^∇^≡)(≡^∇^≡)(≡^∇^≡)(≡^∇^≡)(≡^∇^≡)

Selepas pulang dari taman Putri langsung ke dapur untuk memanaskan masakannya yang sempat ia masak sebelum ke taman tadi.

Putri mendengar suara langkah kaki dari arah belakang. Derap langkah makin mendekat, dan seiring suara langkah mendekat Putri berbalik badan secara perlahan dengan membawa pisau dapur.

Putri berbalik badan, dan..

Cup..

Oh ternyata itu Roki.

Roki melepaskan ciumannya, dan menatap Putri bingung.

"Kok bawa pisau?" Roki.

"Ya, aku kira ada orang asing masuk rumah, makannya aku bawa ini buat jaga-jaga kalo orang asing tadi tiba-tiba nyerang" Putri.

"Aku kan juga tiba-tiba nyerang" Roki.

"Lalu? Kamu mau aku tusuk pake ini?" Putri.

"Ya enggak lah" Roki.

"Iyaudah" Putri.

Roki membalikkan badan Putri menjadi membelakanginya, dan memeluknya.

"Kamu mandi ganti baju, habis itu makan" Putri.

"Hmm" Jawab Roki.

Roki melepaskan pelukannya dan pergi ke kamar, untuk mandi dan berganti baju.

Putri memainkan benda pipih berbentuk perseginya sembari menunggu Roki, Putri tersenyum saat melihat wajah Rehan anak kecil yang ia temui tadi. Melihat Rehan Putri semakin ingin mempunyai anak.

"Kenapa kok senyum-senyum sendiri?" Roki.

"Ha? Oh, Roki sini" Putri menarik tangan Roki untuk duduk disebelahnya.

"Liat nih, lucu kan? Ini tadi aku ketemu ditaman deket rumah, anaknya namanya Rehan. Tadi waktu ditaman dia nabrak kaki aku terus aku gendong, eh malah tambah nangis. Terus dia bilang 'atit atit' aku kan ga paham terus dia nunjuk-nunjuk bawahnya, ternyata pantat dia sakit gara-gara dia duduk agak keras di paving taman. Hahaha lucu banget kan?" Cerita Putri.

Roki mendengarkan cerita antusias Putri membuatnya menyunggingkan senyum.

"Yaudah yuk makan" Putri.

"Ayo" Roki.

Roki dan Putri pergi makan. Setelah itu mereka masuk kamar, tidak tidur tapi Putri menemani Roki bekerja.

Kring... Kring...

HP Roki berdering.

"Hallo?"

"......."

"Bagaimana bisa?! Bagaimana kalian ini?! Tidak becus kerja! Apa kalian sudah bosan ha?!"

"......."

"AAAHHKKKK! Sudah kuduga dia bukan orang baik, tapi kenapa kalian tidak percaya?!! Inilah akibatnya!"

"......."

"Iya-iya saya kesana!"

Tutt..

Panggilan terputus.

"Kenapa? Kok marah-marah?" Tanya Putri.

"Kemarin ada pegawai baru, pegawai baru itu dibawa ke kantor oleh para pegawai kantor dan memintaku untuk menerimanya. Aku sudah bilang pada mereka sepertinya orang itu bukan orang baik, tapi mereka terus mengatakan dia orang baik, karna aku juga sedang kekurangan pegawai di bagian administrasi jadi aku menerimanya. Dan sekarang dia malah membawa uang kantor" Kata Roki dengan memijat pelipisnya.

Egonya Lebih Penting//Roki AstroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang