Chapter 20

201 22 9
                                    

Sesampainya dirumah sakit leo segera dibawa ke UGD, dan langsung ditangani oleh dokter pribadi keluarga jung. Jaejoong masih tidak bisa menghentikan air matanya, tangannya yang penuh dengan darah leo itu gemetar. Yunho yang melihatnya segera memeluk pasangannya itu.

"tenang boo" ucap yunho.

"taekwoon yun,bagaimana aku bisa tenang jika putraku sedang berjuang sekarang" ucap jaejoong.

"dia kuat, dia putraku. Dia akan kembali kepada kita, seperti aku yang kembali dulu" ucap yunho tegar.

Tanpa ada yang menyadari jika tubuh yunho bergetar, trauma lamanya secara tidak langsung kembali setelah melihat leo mengalami persis seperti apa yang dulu pernah dialaminya.

Jaewook hanya diam dengan sorot mata yang sangat tajam, siapapun yang melihatnya akan takut dengan sorot mata itu. Changmin yang berada di samping jaeuck pun menyadari sorot mata itu.

"Sam... Samchon" panggil changmin. Jaewook seketika menolehkan kepalanya mendengar panggilan changmin.

"kau samchonku kan?" tanya changmin. Jaewook hanya menaikkan salah satu alisnya.

"tadi aku mendengar leo memanggil umma, sebelum dia pingsan dipangkuan uri umma" jaewook yang mendengarnya reflek melihat ke arah jaejoong.

'lee taejin kau lagi-lagi menghancurkan keluargaku! Jika sampai taekwoon kenapa - kenapa. Kau salah mencari musuh karena sudah membangkitkan jiwa monsterku' batin jaewook.

"ne aku memang samchonmu, dan ya leo adalah adikmu" jelas jaewook.

"aku belum memahami semuanya samchon..."

Dokter yang menangani leo keluar dari UGD. Segera saja seluruh yang berada disana menghampiri dokter tersebut.

"bagaimana keadaan leo?" tanya yunho.

"dia sudah melewati masa kritis, hanya saja dia belum sadar. Apa dia baru saja makan atau minum sesuatu?" tanya dokter tersebut.

"dia baru saja meminum kopi pemberian dari fansnya" ucap changmin.

"ahh sepertinya di dalam kopi itu sudah diberi lem, dan lem itu hampir merusak bagian dalamnya." jaejoong yang mendengarnya lemas. Jaewook dan yunho segera menompang jaejoong.

"yun..." ucap lirih jaejoong.

"tolong rawat dia dengan baik dokter"

"baik, sebentar lagi dia akan kami pindahkan ke ruang rawat" jaejoong dan yunho segera menuju ruang rawat yang akan ditempati leo.

Sedangkan changmin dan jaewook mengurus administrasi untuk perawatan leo. Sebenarnya changmin ingin bertanya banyak hal tapi dia memilih untuk diam, dia tidak ingin memperkeruh keadaan.

"kau remaja yang tangguh, yunho dan jaejoong mengajarkanmu keteguhan yang sangat baik kepadamu" changmin yang mendengarnya melihat ke arah jaewook.

"aku tau, banyak pertanyaan dikepalamu ini. Tapi kau sangat bijak untuk memilih diam"

"bukan kedua orang tuaku yang mengajarkanku untuk kuat,tapi haraboji dan halmoni jung yang mengajarkannya dan bukan kali ini pula aku melihat orang tuaku seperti itu"

"bolehkah aku meminta penjelasan atas semua ini?"

"kau sudah dewasa untuk mengetahui semuanya, tapi tunggu kedua halmoni dan harabojimu datang saja ne, aku tidak mempunyai banyak waktu untuk menjelaskan dari awal" changmin pun mengangguk.

Tidak lama kemudian pasangan senior Kim dan Jung tiba bersamaan, dan mereka menemukam changmin dan jaewook berada di lobby rumah sakit itu.

"bagaimana keadaan leo?" tanya heechul dan taehee bersamaan.

"aku belum tau pasti, aku hanya mendengar dia sudah melewati masa kritisnya" terang jaewook.

"ini perbuatannya?" tanya jihoon.

"ya! Dan aku akan mencarinya sekarang" ucap jaewook dengan penuh amarah.

"jangan gegabah" ucap hanggeng yang menahan tangan jaewook.

"aku tidak akan bergerak sekarang, aku hanya akan mencari tahu keberadaanya"

"kau tidak sendirian anak muda, ada kami dibelakangmu yang akan membantu" ucap jihoon menepuk pundak jaewook.

"ghamsahamnida ahjussi, aku pergi" ucap jaewook yang pergi meninggalkan rumah sakit.

"aku harap dia benar-benar melibatkan kita" ucap hanggeng.

Hangeng dan jihoon masih saja menatap kepergian jaewook, setelahnya mereka berjalan menyusul kedua istri mereka dan changmin yang sudah pergi dulu.

Taehee dan heechul sudah berada di depan ruang rawat leo. Changmin memimpin kedua neneknya untuk memasuki ruang rawat. Terlihat yunho dan jaejoong sedang memandang seseorang yang berbaring di ranjang rumah sakit itu.

"jongie" sapa heechul sambil memegang pundak putranya.

"umma hiks, dia mengenaliku umma. Dia tau aku ummanya hiks" ucap jaejoong sambil memeluk perut ibunya.

"tentu saja dia mengenalimu dia putramu" ucap heechul menenangkan.

Taehee pun mengelus pundak yunho dan dibalas dengan senyuman oleh yunho. Heechul dan taehee menemani jaejoong diruang rawat sedangkan yunho saat ini berada di depan ruang rawat itu bersama putra sulungnya.

"kau ingin appa menjelaskan semuanya min?" tanya yunho. Changmin menggeleng.

"jaewook samchon sudah menjelaskan intinya,walaupun saat itu aku masih kecil. Tapi aku sudah tau kalau adikku sudah lahir dan dia menghilang. Mungkin yongie yang akan lebih membutuhkan penjelasan" yunho yang mendengar pernyataan dari changmin langsung memeluk putranya.

"gumawo min, appa bangga padamu" changmin hanya mengangguk.

"kau sudah memberitahu yongie? Dan kemana samchonmu?" tanya yunho.

"aku belum memberitahu yongie, molla aku tadi meninggalkanya dengan haraboji"

Tidak lama kemudian hangeng dan jihoon tiba di ruang rawat leo. Yunho dan changmin yang melihat kehadiran mereka, segera menyambut. Changmin memeluk kedua kakeknya itu.

"changmin-ah kau ingin tau semuanya?" tanya hangeng.

"ne" jawab changmin.

"kajja, kita ke kantin, haraboji akan menjelaskan semuanya"

Hangeng,yunho,changmin, dan jihoon akhirnya melangkahkan kaki mereka menuju kantin. Kedua kakek itu mengurungkan niat untuk menemui leo, karena bagi mereka changmin harus diberi penjelasan terlebih dahulu.

"kau sudah mendengar ceritanya yun?" tanya hangeng.

"sudah aboji" ucap yunho. Hangeng mengangguk.

Hangeng memulai cerita yang didengarnya dari jaewook yang sebelumnya sudah dia ceritakan. Jihoon juga menambahkan cerita dari yang selama ini dia dengar dari anak buahnya.

"haa appa" ucap changmin memanggil yunho dengan matanya yang berkaca-kaca.

"ne" jawab yunho sambil memeluk putranya.

"kasihan appa"

"mulai saat ini kau harus menjaga dan menemaninya ne, kau sendiri bilang kau sangat suka kan jika sedang berdua dengannya"

"ne, aku juga sangat menyanginya. Ternyata dia memang dongsaengku" ucap changmin.

"aku akan menemaninya sekarang, sepertinya besok yongie akan kemari" lanjut changmin.

"yongie... Biar besok appa yang akan menjelaskannya" changmin mengangguk lalu melangkahkan kakinya menuju ruang rawat leo.

"jaewook, dia menemui bedebah itu?" tanya yunho dengan menahan emosinya.

"ne, dia bilang dia hanya akan memantaunya" ucap jihoon.

"apa kita hanya akan diam?" tanya yunho.

"kita akan bergerak jika jaewook sudah bergerak" ucap hangeng.

"kenapa harus menunggu dia, aku tidak ingin bedebah itu menganggu keluargaku lagi" ucap yunho.

"jaewook jauh lebih mengerti bagaimana lee taejin, kita tidak bisa bergerak sembarangan. Perketat penjagaan terhadap taeyong yun, aku merasa saat ini taeyong yang lebih longgar dari pada kedua kakaknya"

"ne aboji, yongie saat ini dalam perjalanan dari LA" yunho segera saja menyuruh anak buahnya untuk memperketat penjagaan terhadap NCT.

Changmin melihat punggung lemah ummanya, dia langsung memeluk ummanya untuk menguatkan. Jaejoong tersentak mendapat pelukan itu, seketika jaejoong sadar jika dia hampir melupakan putra sulungnya itu.

"min" sapa jaejoong.

"uri saeng-i irona" ucap changmin masih memeluk jaejoong, tapi matanya fokus kepada leo yang masih setia memejamkan mata.

"min... Kau?" jaejoong kaget dengan ucapan changmin.

"umma, kenapa dia masih tertidur? Kapan dia bangun, aku ingin mengenalkan diriku sebagai hyung kandungnya" jaejoong sudah tidak bisa berkata kata lagi dia memeluk changmin dengan erat.

Jaejoong bersyukur putranya ini sangat tegar, dia berterima kasih kepada kedua mertuanya yang juga ikut andil dalam membesarkan changmin.
.


.


.


Jaewook sedang bertemu dengan beberapa orang kepercayaannya di apartemen rahasianya. Orang - orang tersebut adalah mereka yang menjadi kepercayaannya jaeuck untuk mengawasi lee taejin selama ini.

"dimana dia sekarang?" tanya jaeuck.

"saat ini lee taejin berada di salah satu apartemen mewah di daerah gangnam"

"siapa nama wanita yang selama ini mengikuti leo?" tanya jaewook.

"dia bernama Hwan Yuri, salah satu kaki kanan lee taejin, dia awalnya ditugaskan untuk menganggu jung changmin. Tapi tidak berhasil karena segala usahanya selalu gagal" jaewook yang mendengarnya mengeluarkan senyuman menyeramkan.

"kemudian lee taejin beralih menyuruh wanita itu untuk menjadi sasaeng leo, karena memang penjagaan leo yang tidak sekuat jung changmin, yuri dengan mudahnya menganggu leo dan berakhir memberinya minuman berlem super itu"

"wanita itu yang memberi minuman leo?" tanya jaewook.

"ne"

"sekarang dimana wanita itu?"

"setelah berhasil membuat leo masuk rumah sakit, saat ini dia milih jung taeyong menjadi target selanjutnya" ucap salah satu orang kepercayaan jaewook.

"sialan! Dimana jung taeyong sekarang?" tanya jaewook.

"dia sedang berada dalam perjalanan kembali ke korea setelah promosinya di LA"

"terus pantau taeyong, dan kabari aku selalu posisi lee taejin. Kesabaranku sudah habis!" ucap jaewook dengan tatapan yang menyeramkan.

'dulu kau membuatku menjadi seorang monster untuk menyerang orang lain, tapi saat ini kau membuatku menjadi seorang monster lagi tapi untuk menyerangmu lee taejin' batin jaewook.



TBC

Yeeyy sudah mulai tercium bau pertikaian wkwkwk

Jejung suka pertikaian

Hayo siapa yang bakal menang?

Terima kasih buat yang sudah baca dan kasih vote

Komen dongg jejung suka banget kalau lihat kalian komen, berasa punya temen-temen baru hehehe

Happy Reading Teafriends



Adentro CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang