“Sayang, ayo bangun nak, hari ini kan kamu mau kesekolah baru, ayoo dong bangun, mama udah siapin spaghetti tuh di meja makan.” kata Keysha seraya membangunkan anak kesayangannya itu.
Tapi Caca pun tak kunjung bangun dari tidurnya. Keysha pun heran melihat anaknya yang tiba-tiba menjadi pemalas ini. Tidak biasanya Caca susah dibangunkan. Biasanya, hanya dengan sekali dibangunkan saja ia sudah bangun.
“Revan, kamu dimana Revan—” ujar Caca sambil mengigau.
Keysha pun hanya tersenyum melihat anaknya yang nampaknya sudah diluputi kerinduan akan teman kecil nya itu. Setiap kali Caca rindu pada Revan, pasti Caca selalu mengigau tentang Revan.
Keysha ingat sekali bagaimana dulu Caca dan Revan sangat dekat layaknya permen karet. Setiap pagi Revan selalu mengajak Caca untuk berangkat sekolah bersama. Setiap hari mereka selalu berangkat bersama ke sekolah, kecuali saat mereka sedang bertengkar hanya gara-gara hal sepele, mereka biasanya akan pura-pura ngambek dan tidak mau bertegur sapa. Tetapi besoknya pun mereka kadang sudah lupa kalau mereka sedang bertengkar. Memang labil.
Revan juga yang selalu menjadi benteng bagi Caca. Revan selalu melindungi Caca dari serangan para haters yang sirik kepada Caca. Revan juga yang akan memberi semangat kepada Caca ketika ia sedang bersedih. Keysha ingat betul itu semua.
Namun, entah dengan alasan apa tiba-tiba Revan pergi menghilang dari kehidupan mereka. Tepatnya seminggu setelah Revan lulus dari smp. Mulai saat itu juga Caca selalu mengkhawatirkan Revan, selalu memikirkan dimana Revan berada sekarang. Caca sangat sedih atas 'hilangnya' Revan tersebut. Ia merasa sangat terpukul. Bagaimana bisa yang dulunya mereka adalah teman yang sangat akrab hingga tiba-tiba menjadi sangat terasing seperti ini? Revan juga tidak pernah mengabari Caca baik lewat chat ataupun telepon. Bahkan semua sosmed Caca diblock oleh Revan. Caca tidak tahu kenapa bisa Revan bertingkah seperti ini. Biasanya, jika salah satu dari mereka ada yang merasa terpukul ataupun merasa sedih, maka mereka akan membagi penderitaannya bersama-sama dan tak akan merahasiakannya. Prinsip mereka adalah 'Kebahagiaanmu kebahagiaanku'. Maka dari itu, mereka selalu bersama dalam setiap suka dan duka.
“Caca, ayo bangun. Mama yakin pasti Revan akan balik lagi kok suatu saat. Dimanapun Revan berada, pasti Revan tidak akan pernah melupakanmu sayang.” ujar mama sembari menenangkan Caca.
Setelah mendengar kata Revan seketika Caca pun langsung terbangun.
“Mama.. Revan pergi kemana mah, Caca kangen banget sama Revan hiks.” kata Caca sambil menangis pelan.
“Revan pasti suatu saat akan kembali sayang. Ingat itu. Udah yaa kamu jangan nangis lagi, nanti kamu jelek kalau nangis mulu.” kata Keysha menghibur Caca.
“Ih mama ini.. Caca cantik begini, liat aja nih muka Caca mirip banget sama Raisa kan.” kata Caca sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
“Mama sih owh aja.” kata mamah seraya mengikuti logat anak muda jaman sekarang.
“Ih mamah apaan, ga cocok sama umur mah, inget umur dong mah.” kata Caca sambil tertawa melihat tingkah mama nya yang sok bergaya anak muda itu.“Nah gitu dong udahan nangisnya. Yaudah, sekarang kamu mandi terus sarapan yaa sayang.” ucap Keysha.
“Oke ma siap laksanakan.”
•••
Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi. Artinya hanya tersisa setengah jam lagi bagi Caca untuk menuju ke sekolah barunya itu. Caca pun dengan terburu-buru turun dari kamarnya kemudian ia pamit kepada orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanca
Teen FictionKisah percintaan remaja SMA yang memakan banyak luka pada awalnya. Revan, teman kecil Caca, sudah menghilang dari kehidupan Caca tanpa Caca tahu kemana perginya teman kecilnya itu. Dapatkah Revan dan Caca bersatu lagi seperti dahulu? Dapatkah Caca m...