Teman Baru

41 4 3
                                    

Lanjut ke cerita sesungguhnya...








.
.
.











"Hai, Zaki!" sapanya dengan lantang dan berhasil membuat yang dipanggil menengok. "Eh, bukan Zaki tah?" 

Yang dipanggil menatap bingung pada yang memanggil. 

"Hai, mau cari Zaki ya?" sapanya dengan tersenyum cerah melihat siapa yang menyapanya. 

"Hehe, iya sebenernya, tapi kalo ga ada ga apa-apa kok, gua tau dia pasti masih sibuk ya di Solo?" 

"Iya," 

"Rasya! Masuk nak, di luar dingin!" ujarnya berdiri di sela pintu rumah yang terbuka. "Eh, ada tamu… Gesta, sudah pulang dari Malaysia?" 

"Tante Chan, iya nih udah dari seminggu yang lalu. Apa kabar Tante?" ujar yang ada di luar pagar–Gesta—menaggapi orang yang meneriaki Rasya untuk masuk–Buna. 

"Baik, Gesta mau main? Sini main, sama Rasya, anak Tante," ujar Buna. 

Gesta menatap Rasya yang di depannya, tadi sempat dia kira Azki, ternyata bukan. 

"Aku Fandi Rasya, panggil aja Rasya. Sepupu Zaki," ujar Rasya. 

"Oh iya, kamu ga pernah lihat Rasya ya… dia kakaknya Zaki dari Okasaannya, jarang emang main, sibuk kan belajar di rumah," Buna mengenalkan Rasya pada Gesta. 

Putra Agesta DarmawanPanggilannya Agesta, Gesta atau Esta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putra Agesta Darmawan
Panggilannya Agesta, Gesta atau Esta.

- Teman sekaligus tetangganya Zaki di kompleks. 
- Mahasiswa luar negeri semester 6 di Universitas Malaysia. 

"Sya, ini teman Zaki kalau di rumah, selain sama kalian, Gesta ini selalu temenin Zaki kalau nge-galau di rumah. Teman band rumah, tapi ga pernah mau ikut nge-band sama groupnya Zaki," Buna memberitahu tentang Gesta pada Rasya. 

"Hai, Agesta, panggil Gesta aja atau Esta, biar lebih gampang," ujar Gesta memberitahu namanya pada Rasya.

"Ayo masuk, di luar dingin, nak," ajak Buna pada Rasya yang sudah memeluknya dari samping. 

"Nanti aja Buna, Rasya masih mau hirup udara luar, kalo ke dalem rumah nanti langsung kena AC, males ah," tolak Rasya. 

"Tante, boleh ga Esta main. Esta juga capek di rumah terus, Esta nungguin Zaki dari seminggu yang lalu, tapi Mamih bilang Zaki belum pulang, alhasil Esta ga keluar rumah. Eh, tadi Esta lihat ada cowok seumuran Esta di depan rumah Tante, Esta kira Zaki pulang, ternyata kakak Zaki tah," 

Buna tersenyum menatap teman main anak sulungnya itu. Dari kecil Zaki dan Gesta memang berteman baik. Di kompleks tidak begitu banyak anak, alhasil Zaki selalu main ke kompleks seberang untuk bertemu Aldi dan sepupunya yang lain. 

"Boleh, kalo mau main di luar, pake jaketnya, Rasya… Buna ga mau ya kamu kedinginan karena terlalu lama di luar rumah," 

Rasya mengangguk antusias dan segera masuk ke dalam rumah untuk mengambil jaketnya, kemudian kembali dengan jaket putih tebal yang selalu dikenakannya kemanapun dia pergi. 

I LOVE YOU RASYA | FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang