Taehyung bergerak tidak nyaman dalam posisi tidurnya, tidak sampaibterbangun, hanya berganti posisi. Tubuhnya seperti ditimpa beban yang lumayan, dan itu sedikit membuatnya sulit bernafas.
Namun beban itu tidak menyingkir, maka dengan terpaksa Taehyung membuka mata dan seketika terkejut mendapati putera manisnya tengkurap di atasnya sambil menatap dirinya polos.
"Ehe, Pa cudah banun, ceyamat padi Pa~"
(Ehe, Papa sudah bangun, selamat pagi Pa)
Cup.
Mengucapkan selamat pagi, tidak lupa mengecup pipi sang Papa.
Taehyung diam, kesadarannya masih belum terkumpul, hilang entah kemana. Mungkin tadi ikut terbawa kepiting karena ia bermimpi di kejar banyak kepiting yang keluar dari kulkas.
"Pa~"
Lalu dirinya ditimpa kenyataan yang sangat pahit —ea— maksudnya ditimpa beban yang sangat-sangat uwaw, kesadarannya seketika kembali.
Jungkook tertawa, bayi sekali, dia baru saja melompat di atas perut sang Papa. "Pa banun, mani."
(Papa bangun, mandi)
"Jungie, aduh, iya Papa mandi, Jungie bangun dulu dari badan Papa, berat."
Jungkook menyingkir dari tubuh sang Papa, duduk selonjor disampingnya lalu memainkan selimut.
"Pa cepat, Junie mau mani juda."
(Papa cepat, Jungie mau mandi juga)
Taehyung mengangguk, mengusak gemas rambut puteranya lalu berjalan menuju kamar mandi dan melaksanakan kegiatan mandinya dengan cepat.
Jungkook merangkak turun dari ranjang sang Papa, duduk diam di karpet, memandang sekeliling kamarnya dan Taehyung.
Dirinya dan sang Papa memang tidur satu kamar, Jungkook tidak mau tidur sendiri, Taehyung juga tidak membiarkan puteranya tidur sendiri, takut kalau nanti ada yang menculik. Apalagi kalau mantan isteri-nya datang tengah malam dan tiba-tiba menculik Jungkook, kan gawat, jadi Jungkook tidak pernah dibiarkan tidur sendiri.
Tapi sepertinya mantan isteri-nya tidak akan datang dan menculik Jungkook seperti yang dirinya takutkan, karena mantan isteri-nya itu makhluk satu spesies dengan kucing garong, sehabis kawin dan melahirkan langsung pergi begitu saja.
Ck, Taehyung jadi menyesal sudah menikahi wanita modelan begitu.
Si kecil Kim merangkak pelan ke meja rias dekat ranjang, bukannya malas berjalan, dia belum lancar jika disuruh berjalan, masih butuh pegangan agar tidak jatuh, jadi daripada dirinya merasakan sakit lebih baik merangkak saja. Sudah terjamin aman damai sejahtera sehat sentosa makmur jaya.
Bibirnya mengerucut, "Pa yama, Junie mau pee, tapi cudah penuh." Kepalanya menunduk, menatap diapersnya yang tidak dilapisi kain apapun.
(Papa lama, Jungie mau pipis, tapi sudah penuh)
Memang begitu, setiap malam dirinya selalu tidur dengan menggunakan diapers tanpa celana, panas, nanti berkeringat, dan tidurnya akan terganggu kalau ia berkeringat.
Kepalanya didongakkan lagi, lalu meneleng saat melihat benda tidak asing yang ada di meja rias.
Iya, Taehyung punya meja rias, sekedar untuk dijadikan tempat meletakkan pomade, parfum, minyak telon, sisir, sisir bayi, bedak bayi, dan lacinya digunakan untuk menyimpan kaus kakinya dan Jungkook, lumayan.
"Tu buk-buk Junie, wani, Junie mau ambiy"
(Itu buk-buk Jungie, wangi, Jungie mau ambil)
Buk-buk itu bedak, bedak bayi yang biasa Taehyung balurkan pada tubuh juga wajahnya agar harum. Jungkook menyebutnya buk-buk karena bunyinya begitu kalau ditepukkan di wajah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim's Babies [Complete]
FanfictionCerita tentang duda-duda muda ganteng yang kerepotan ngurusin bayinya. -˚- cover by garislentera -˚-