ONE

22 4 0
                                    

Alin kini tengah asik berlari mengejar ayahnya yang sedang berlarian disekitar rumah

"Udah ah Pi, alin capek" Ujarnya lalu mengelap dahinya yang bercucuran keringat

Devan yang mendengar tuturan sang anak langaung berlari kecil kedalam rumahnya mengambil detol cair dan lap bersih serta air dari istrinya yang masih memasak dengan asisten rumah tangganya

Dikeluarga Alga, harus ada ketertiban Kebersihan. Ya, mungkin karena sang pemilik takhta adalah mantan dokter, maka aturan itu tidak pindah

Walaupun Devan sudah menginjak usia berkepala empat. Sungguh, wajahnya masih sama dengan laki laki berumuh dua puluhan begitu pula dengan sang istri

"Kau lelah darling, hem?" Tanyanya lalu duduk dihadapan sang anak tunggalnya itu. Ia mengusap keringat samg anak dengan lap, sedangkan Alin saat ini sedang minum air putih yang diberikan ayahnya itu

"Sana cuci tangan" Ujar Devan lalu meninggalkan Alin yang sedang membuka tutup detol yang masih berbungkus plastik

1 tahun kemudian..

"Alinna" Teriak Diva istri Devan yang sedang menonton Televisi berjudul 'AZAB'

"Yes mom? Whats wrong?" Tanyanya begitu duduk. Ia terkejut melihat sang mama dalam keadaan menangis
"Mami! Bilang sama alin, siapa yang bikin Queennya Alin nangis?" Pekik Alin histeris

Sedangkan Diva hanya melengos kesal melihat sang anak yang 11/12 dengan suaminya yang super duper protektif

"I'am Oke Babe. Itu mami lihat Film diTV kasihan tau istrinya dibentak tadi. Ya gitu, mami kan baper" Ujar Diva sukses membuat Alin melongo

"Mam--mami, oh astaga. Oke, So What? Why Mom Calling me?" Tanya Alin kembali ketopik. Karena ia juga merasa kesal oleh Diva

"Hahaha. So begini, umur kamu sudah 22 tahun. Dan, kamu juga sudah lulus kuliah sayang. Kamu mau kerja? Apa langsung nikah?" Tanya Diva dan kalimat terakhirnya sedikit menggoda

Alin itu jomblo, jomblo lahit batin. Ia pernah pacaran hanha satu kali diwaktu kelas 2 SMP. Masa yang dilaluinya saat masih bocil. Dan itu juga karena tidak cinta, ia pacaran karena mendapatkan Dare dari Qila dan Zahra sahabatnya saat kini

Dan, Mereka sudah menikah. Ssbenarnya Qila belum, namun, ia sudah bertunangan dengan Edrik sang pengacara. Dan Zahra kini sudah menikah dengan kandungan berumur 3 bulan

"Mama. Please. Jangan bahas ituan napa!" Kesal Alin

"Lo kenala nggak? Kamu itu terkenal tauk. Mau sampai kapan kamu nggak nikah, sana cari jodoh. Lagian kamu juga cantik. Sekali kedipin laki laki langsung ngajak kawin ya nggak?" Tanya Diva agak sensual karena membahas jodoh

"Nikah sayang" Koreksi Devan tiba tiba. Alin memberengut menatap kedua otang tuanya sebal

Oh ayolah, Mencari jodoh itu tidak seperti mencari cilok. Lagian, benar juga yang dibilang maminya itu, Alin itu cantik, bahkan sangat cantik. Mungkin, kata cantik tidak bisa dideskripsikan lagi

Wajah oval yang sangat seperri gadis dewasa, Hidung mancung namun mungil, bibir mungil ranum delima, dan jangan lupakan matanya yang sipit dan bulu mata lentik. Oh ayolah, siapa yang tidak terpesona dengannya?

"So?" Tanya kedua orang tuanya kepo

"Alin mau kerja dulu. Alin nikah tiga tahun lagi. Oke? Lagian kuliah alin selesai karena Alin naik dua kelas langsung" Ujarnya lalu menatap kedua orang tuanya sejenak dan lanjut kedapur untuk mengambil minuman

Kedua krang tuanya menatap Alin sebal. Kenapa ia malah mementingkan Kerjaan daripada Menikah? Padahal jelas sekali Devan dan Diva ingin segera menimang cucu

"Alan, kapan kawin?" Celetuk Winda begitu saja dihadapan pinfu kamar Alan. Alan menatap malas sang bunda

"Ish apaan sih bun, ga ada yang cocok" Ujarnya

"Ish, adek kamu aja udah punya pacar" Kesal Winda. Winda mencebikan bibir bawahnya

"Pacar aja kan? Biarin lah. Belum nikah juga" Sahutnya lagi namun dengan sedikit sensitif. Ia memang jomblo tingkag akut. Karena tidak pernah sekalipun pacaran

"Bodoamat. Intinya, kamu harus cepet nikah" Ucao Winda lalu meninggalkan Alan






"Whats wrong with my parents?" Tanya Alan dan Alin bebarengan tanpa sadar

••

ONE udah kepublish

See? Aku harap kalian suka yaa

Vote and Comentnya neng, kang

WHATS WRONG WITH MY BOSS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang