Hari ini Wendy berangkat ke kampus nya dengan harapan Dia dapat bertemu lagi dengan pria yang tempo hari Ia tabrak, ini sudah hari ke 5 sejak insiden itu akan tetapi sampai sekarang Wendy belum bertemu lagi dengan pria tinggi tersebut.
"Masih berharap ketemu cowok itu, Wen?" Seulgi bertanya, pasalnya perempuan didepannya ini daritadi toleh kanan toleh kiri seperti mencari seseorang yang sudah Seulgi tebak pasti pria yang Wendy tabrak tempo hari lalu. Seulgi benar-benar merasa kagum pada tekad temannya ini, cuma perihal perkata minta maaf aja Dia harus pusingkan setengah mati, andai itu Seulgi udah dia bodoh amatin dari kemaren.
"Iya, hmm kamu gak tau apa-apa gitu Gi tentang Dia?" Wendy menjawab sekaligus bertanya kepada temannya dengan harapan Seulgi memberi kabar baik, entah itu info tentang laki-laki itu atau apalah itu yang memungkinkan Wendy memiliki peluang untuk bertemu pria itu.
"Gue gak tau apa-apa Wen"
"eh tapi kemaren gue sempet lihat ada cowok yang ciri-ciri nya seperti yang Lo bilang kemaren Wen, tapi gue gak yakin itu dia." Seulgi lantas berbicara mengenai kejadian kemarin yang tidak sengaja bertemu dengan pria yang dimaksudkan Wendy tapi Seulgi tidak yakin jika pria tersebut lah yang dicari temannya."Eh eh dimana Gi, dimana?" Tanya Wendy begitu antusias perihal lelaki tinggi tersebut
"Gue kemarin ketemu di kantin fakultas lagi nongkrong bareng dua temennya lagi" Jelas Seulgi dimana Ia bisa bertemu dengan pria tersebut.
"Ya udah yuk anterin aku ke kantin" Wendy dengan semangat nya mengajak Seulgi ke kantin Fakultas demi bertemu pria tersebut
"Lah ke kantin, kan Lo bawa bekel?" Seulgi yang tiba-tiba diajak ke kantin jadi terkejut pasalnya hari ini Wendy bawa bekal. "Untuk apa anak itu bawa bekal jika ujung-ujungnya ke kantin." Gumam Seulgi
"Ya cari orang yang kamu maksud Gi" Ucap Wendy sambil mendudukkan diri di kursi dekat penjual Soto Ayam.
"Wen, kan kemaren gue lihatnya ya mana mungkin Dia kesini lagi hari ini"
"Kan bisa jadi Dia kesini lagi, siapa yang tau Gi" Ucap Wendy sambil mengedarkan pandangannya.
"Gi, itu, itu orangnya" Seru Wendy sambil menunjuk seorang pria tinggi yang berjalan ke arah penjual nasi goreng
"Yang tinggi?" Tanya Seulgi memastikan dengan menyipitkan matanya melihat dengan jelas sosok pria yang dimaksud Wendy
"Iya itu, akhirnya ya Tuhan." Wendy bergerak heboh karena akhirnya dia dapat bertemu dengan Chanyeol. "Aku samperin dulu ya, Gi" Ucap Wendy dengan melangkahkan kakinya menuju dimana Chanyeol berada
"Eh eh lo serius Wen" Seulgi yang melihat temannya itu pergi menatapnya dengan bingung dan ragu, pasalnya yang Wendy hampiri itu seorang Chanyeol Alatas. Siapa yang tidak mengenal sosok Chanyeol yang begitu terkenal karena selain anak band, Chanyeol juga termasuk mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi dimana Dia juga aktif di BEM Universitas.
Wendy yang kini sudah tepat berada dibelakang laki-laki itu dengan sengaja menepuk punggung Chanyeol agar lelaki tersebut menoleh ke arahnya.
Chanyeol yang mendapat tepukan dipunggungnya pun membalikkan diri dan didapati seorang perempuan mungil yang sedang menatapnya sambil tersenyum. Chanyeol menaikkan satu alisnya pertanda bingung untuk apa perempuan yang sudah menabraknya ini berada disini, apa ada barangnya yang tak sengaja terbawa oleh Chanyeol.
"Hai, itu kamu masih inget aku kan?"
"Aku yang tempo hari nabrak kamu" Ucap Wendy dengan mengingatkan kembali tentang kejadian tempo hari"Ya, ada urusan apa lagi ya? Apa ada yang tertinggal?" Tanya Chanyeol dengan raut muka kebingungan, pasalnya Dia tidak merasa ada urusan lagi dengan perempuan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
FanfictionDon't talk to much. Don't trust to fast. Don't love to soon. Don't expect to high. Cerita tentang Wendy seorang perempuan yang sulit jatuh cinta tapi mempunyai ketulusan hati yang lapang. Tentang Chanyeol pria yang mudah menyebarkan kebahagiaan untu...