Kelas berlangsung dengan cepat, Hyunjin yang mendengar dosennya mengucapkan kata-kata penutup, langsung menegakkan posisi duduknya.
Kelas berakhir dan Hyunjin memulai percakapan dengan Changbin.
"Bin babi." Panggil Hyunjin.
"Apaan?" Jawab Changbin acuh.
"Woi bin!" Panggil Hyunjin lagi.
"Apaan jin?" Jawab Changbin sabar.
"BIN!" Panggil Hyunjin kencang.
"APAA ANJI-" Hyunjin menutup mulut Changbin cepat.
"Hehe". Hyunjin melepaskan bekapan mulut Changbin.
"Lo mau ribut sama gua?! Bilang nyet!" Changbin berdiri dan sudah menyiap kan tinju.
"MAAP BIN, LO SIH!! BODO AMAT BANGET." Hyunjin melindungi dirinya.
Changbin menarik napas panjang dan duduk kembali di kursinya.
"Cepet lo mau ngomong apa?" Changbin melontarkan pertanyaan ke Hyunjin dengan nada yang agak tinggi.
"Ekhem- jadi tuh ya bin, tadi pas gua mau berangkat ke kampus. Ihh!! Chris, dia mentel anjing!"
"Gua, ngga mau sama Chris!" Lanjut Hyunjin.
"Kenapa anjir??" Tanya Changbin mulai penasaran.
"Ya gitulah pokoknya, lo harus tanggung jawab, gua ngga mau jadi pihak bawah!" Hyunjin meninggikan suaranya dan memayunkan bibirnya lucu.
Changbin tertawa remeh saat melihat Hyunjin memayunkan bibirnya.
"Jin.. Lo yang sekarang bukan lagi yang dulu. Lo cantik sekarang, yahh, lo— berubah."
"Nggak salah kok berubah, lihat diri lo. Yaa senyaman lo aja sih, tapi lo cantik, udah gitu aja."
Hyunjin tidak mengerti apa yang dimaksud oleh sahabatnya ini.
"Ha? gimana gimana??" Tanya Hyunjin mengerutkan dahinya.
"Em- gua ada janji sama dosen, gua tinggal yah, dah!" Changbin bergegas keluar dari kelas dan menghilang dalam hitungan detik.
Hyunjin hanya membalas anggukan ke Changbin.
"Aneh lo bin." Hyunjin merapikan buku-buku yang ia bawa, dan meninggalkan kelasnya.
Ditengah perjalan Hyunjin berhenti, dan berputar ke arah lain.
"Aah, gua baru inget kalo gua pulangnya ke rumah Chris" Hyunjin memamerkan ekspersi sedihnya kepada dunia.
"Gua maen ke mall bentar gapapa kali yah."
Hyunjin berjalan menuju parkiran motor.
Lalu Hyunjin berhenti lagi.
"Ohiya, gua engga bawa motor anjer."
Hyunjin yang berdikusi dengan dirinya sendiri, masih tetap dengan posisi berdiri ditengah-tengah lorong.
"HIIH, NYUSAHIN AJA LU OM!" Hyunjin berteriak keras di lorong, sambil menghentak-hentakkan kaki panjangnya. Dan lagi lagi, ia menjadi pusat perhatian.
Namun Hyunjin tidak perduli, sudah biasa dia dijadikan pusat perhatian.
Kalo kata Changbin "urat malu Hyunjin putus."
Hyunjin yang bingung menelpon Lino tanpa sebab, Hyunjin hanya gabut.Calling Ka lino...
"Halo? kenapa jin?"
"Halo kak, udah makan?"
"Lo kenapa jin?" Lino menekan kata-katanya.
"Jawab dulu, lo udah makan kakk??"
"Udahh"
"Lo lagi apa??"
"Gue sibuk jin"
"Lo lagi dimana??"
"Dirumaah"
"Gimana harinya??"
"BACOT JIN, GUE SIBUK!! hahh, sebenarnya lo nelpon gue kenapa cuk??"
"Eum, gua gabut a—"
Tut tut tut...
Lino langsung mematikan sambungan telpon dari Hyunjin.
"Anjirr kak Lino, harus gua ruqyah. Akhlaknya minus." Hyunjin menunjuk-nunjuk handphonenya, dan mengumpat.
"Beneran gua gabut banget anji—"
Hyunjin dibekap mulutnya dan dilarikan oleh orang.
Ngga ding, engga dilarikan, cuma dibekap doang, santuy santuy -author
Hyunjin membuka bekapan mulutnya.
"APA- LOH LO SIAPA??"
"ANJER! MAAP SALAH ORANG!" Orang tersebut meminta maaf ke Hyunjin.
"Sorry mas, saya salah liat orang." Kata orang itu.
"Lain kali, liat liat dulu masnya kalo mau bekep orang, jangan lupa cuci tangan masnya. Bau cuka tuh tangannya." Hyunjin malah menasehati, eh lebih ke menceramahi mas mas tersebut.
'Mas mas ini kaya nya anak anak gak bener deh, takut gua, dia make masker, topi gitu' Analisa Hyunjin didalam hatinya.
Mas mas tersebut membuka maskernya.
"LOH PAK CHRIS?!?"
Ngga ding bukan pak Chris, bercanda gw -author
"LOH CHRIS?!?"
Beneran ding, si Chris SYAKAKAKAK -author
"Hehe, hai Hyunjin."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
sb? [REVISI]
Short Story[on-hold] im sorry readers ini adalah cerita dimana seseorang yang perkasa, di taklukkan oleh orang yang jauh lebih perkasa dari dirinya chanjin ft. hyunjeong -bahasa semi-baku mungkin -bxb -penumpang chanjin ayok berangkaaat