Prologue

27 5 1
                                    

Bian selalu memimpikan hal yang sama di setiap malamnya, dan kemudian terbangun  dengan meneriakkan sebuah nama yang sama berulang kali.

Namun, lagi dan lagi Bian seolah tak diberikan kesempatan sekalipun untuk melihat wajah orang yang ada di dalam kilasan ingatannya, yang Bian ingat hanya nama dan kenangan tentang dirinya di masa lalu. Sungguh sangat ironis.

Sangat menyesakkan bagi dirinya. Karena Dia antara ada dan tiada.

Tidak sedikit Bian berpikir bahwa itu semua hanya imajinasi yang di ciptakan oleh alam bawah sadarnya, di hidupnya yang sepi.

Namun andaikata jika kenangannya di masa lalu terbukti memang benar-benar terjadi dalam hidupnya. Bian selalu bertanya-tanya, kenapa orang itu tak mengabarinya, menghubunginya, atau hanya untuk sekadar berpamitan?

Dia pergi seolah tak akan pernah kembali, dan melupakan dirinya begitu saja.

Datang dengan seenaknya di tengah-tengah mimpi malamnya, setelah pagi- bagaikan bias tak berbekas, tertelan sinar mentari yang mulai meninggi.

........................
Tbc..
...................

... ... ...

"Kamulah alasan di balik deritaku saat ini!".

>Fabian Reyhan Alfaro

... ... ...

"Ma'af, mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua".

>Febilla Rachel Pratama

... ... ...

🙏🙏🙏😌

Jangan lupa, bintang di pojoknya!😬🔥

Komentar & kritik saran selalu di terima👍

Hello, BIE (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang