"Happy Birthday sayang," ucap Mama dan Papanya sembari memeluk dan mencium pipinya.
"Makasih Ma,Pa," balas Grace dengan senang.
Saat ini ia sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-17 di Taman belakang rumahnya yang sudah disulap menjadi tempat pesta yang meriah.Ia mengundang semua teman-temannya tanpa terkecuali.Malam ini, Grace mengenakan dress biru tua panjang dengan model tali spaghetti yang memperlihatkan bahunya yang terbuka, dipadukan dengan heels warna senada, rambut coklatnya ia gelung ke atas dengan beberapa anak rambut yang dibiarkan menjuntai membingkai wajah cantiknya.Simple but elegant.Ia terlihat lebih dewasa malam ini.
Acara ulang tahunnya sudah berlangsung sejak satu jam yang lalu, dimulai dengan kata-kata sambutan dari Mama dan Papanya dan berlanjut dengan acara menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya dan acara potong kue.Semua orang merayakan hari ulang tahunnya dengan penuh suka cita.Ucapan 'selamat' datang silih berganti dari teman-temannya membuat senyum manis tak pernah hilang dari wajah cantiknya.Semua orang yang melihatnya akan merasa setuju kalau ia adalah gadis paling bahagia di muka bumi ini.
Hey,siapa yang tidak bahagia di saat hidupmu dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangimu?Kurasa,kau pun setuju denganku.
Saat ini acara 'bebas', dilihatnya ada beberapa temannya yang asyik bersenda gurau di gazebo, ada juga yang duduk-duduk di pinggir kolam renang dan mencicipi berbagai hidangan yang tersedia.Ia menyapa semua temannya dan berterima kasih atas kehadiran mereka.Lalu, ia larut dalam obrolan seru dengan teman-temannya.
Walaupun ia terus tersenyum namun hatinya tidak tenang, berulangkali ia melirik ke arah pintu pembatas antara taman belakang dan gerbang utama.Tidak terlihat tanda-tanda munculnya dua sahabatnya.Ethan dan Dhi.Kemana mereka?Apa mereka tidak akan datang? saat itu juga kekecewaan menyelimuti dirinya.
Sweet seventeen-nya tidak akan berarti apa-apa jika tanpa kehadiran kedua sahabatnya.
Grace memisahkan diri dari teman-temannya, ia duduk di salah satu bangku taman yang agak sepi dan terpojok di rumahnya namun masih mendapat penerangan dari lampu taman sehingga ia tidak merasa takut.Gadis itu segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Dhi.
Satu panggilan,tak terjawab.
Ia tidak menyerah, ia terus menghubungi Ethan dan Dhi hingga berulang kali.Meninggalkan banyak pesan untuk mereka berdua.
"Argh!Dimana sih kalian!" teriaknya frustasi.
"Hey," sapaan seseorang membuatnya mendongak dan membulatkan matanya.
Saat mengetahui siapa orang yang berada di hadapannya, ia kembali memasang wajah datarnya.Dia.Alexander Xavian.Cowo tampan yang merupakan the most wanted di sekolahnya.Cowok berambut spike coklat, wajah tampan tak bercela seperti dewa yunani dan juga sepasang mata biru lautnya yang tajam.Ia tampan.Sangat.Membuat semua cewe menjerit tertahan bila melihatnya, namun Grace pengecualian.Alex sudah mengejar-ngejarnya dari pertama kali pertemuan mereka saat MOS, namun Grace tidak mempedulikannya, bahkan ia risih dengan cowo itu yang selalu saja berusaha menggodanya.
"Hm?" balasnya malas-malasan.
"Happy Birthday ya cantik," ucap Alex sambil mengerlingkan matanya.
"Ya,makasih," jawabnya.Ia memaksakan senyum tipisnya.Setidaknya, ia harus menghargai Alex yang sudah mau datang ke acara ulang tahunnya.
Ia memperhatikan Alex yang memakai tuksedo hitamnya dengan rapih, rambut spike-nya sedikit berantakan karena tertiup angin dan juga senyumannya yang mampu melelehkan hati cewe manapun.Ia sangat mempesona malam ini.Seandainya Grace memiliki perasaan kepada Alex sudah pasti ia akan meleleh melihat penampilan Alex malam ini, namun yang terjadi malah sebaliknya.Ia malas dengan kehadiran Alex.
YOU ARE READING
HARD LOVE
RomanceWARNING!!!Mengandung unsur 18+ Graciella Caroline Lutchell Gadis yang hidup dalam kemewahan dan kasih sayang dari orang-orang di sekelilingnya.Mama dan Papa yang selalu menyayangiku dari aku kecil hingga sekarang, -Ethan- pacarku yang sangat mencint...