Hukuman lagi

10 2 0
                                    

Hai...haii

Jangan lupa habis baca komen dan vote yaaaa
HARUSS!!!

Enggak deng canda akuuu😅😅😅😅

Kalian gak harus vote dan komen kok, itu hak kalian juga. Tapi kalo menurut kalian bagus.

Bisa kaliii...kasih gue vote dan komennya😊😊😊

SELAMAT MEMBACA


W

aktu sedah menunjukan pukul enam sore. Langit pun sudah mulai gelap. Setelah membesihkan tubuhnya dan menjalankan ibadah sholat magrib. Alanska sudah ditunggu oleh Nina ibu Alanska dan sang adik yang sangat suka jika ia dimarahi olah Ratu dikeluarga Delvin ini.

Aranska Delvin, adik Alanska yang super duper nyebelin, si kompor, dan si manja. Aranska sudah kelas 2 SMP, namun majanya kayak anak TK, musuh Alanska namun juga sangat Alanska sayang.

Sedangkan ayah Alanska sedang betada diluar negri mangurus bisnis yang ada di London. Maka dari itu Alanska sangat merasa khawatir jika tak ada sang ayah dirumah. Karena si kompor akan terus menghasut sang Ratu.

"Ma, Alan makan dulu ya. Laper tau" ucap Alanska dibuat semanja mungkin. Beginilah Alanska kalo ada dirumah. Muka datarnya lenyap begitu saja jika sudah berhadapan dengan keluarganya.

"Jangan bolehin Ma, nanti kabur dia" tuh kan jiwa kompor Aranska muncul.

"Diem lo" Alanska menatap sang adik garang.

"Duduk dulu" petintah Nita, sang Mama tercinta.

"Kenapa pulang telah hem? Kok gak ngabarin orang rumah?" tanya Rani.

"Dihukum kar.."

"Tuh Ma, baru aja masuk sekolah udah dihukum aja si abang" Aranska memotong ucapan Alanska dengan seenak jidatnya dan tamoa dosa pastinya.

"Aran, kamu diem dulu" protes Nina, sedangkan Alanska sudah mengejek Aranska dengan mulut yang betkomat kamit mengucapkan kata 'mampus lo' namut tak dengan suara.

Akhirnya Alanska mencerita kejadian yang menimpanya disekolah tadi. Mulai dari kejadia dilapangan sampai pada saling kompor dan diakhiri dengan hukuman diperpustakaan.

Untung gak cerita masalah rak buku yang jatoh dan hampir mencium anak gadis orang, kalo iya. Pasti lo udah dinikahin Lan..😪😪😪

Setelah mendengarkan penjelasan dari sang anak, Nina pun mempersilahkan sang anak untuk makan dan istirahat. Sedangkan si kompor masih saja menggrutu karena sang kakak tidak dimarahi oleh Ratu keluarga Delvin itu.

Kini Alanska sudah berada di kamarnya, ia membaringkan badannya terlentang di atas kasur. Memandangi atas dengan senyam senyum sendiri.

"Gila tuh bocah kalo lagi bullsing lucu juga" gumamnya pelan sambil terkekeh.

Ya, sendari tadi ia sedang membayangkan kejadian di perpus tadi. Itu hal yang paling lucu bagi Alanska.

Ditengah lamunannya, ada suara gedoran yang tidak sabaran dari pintu kamarnya.

DORR..DORR..DORRRRR

"BANG ALANNNNNN, BUKAIN PINTU KAMARRRR!!!" suara teriakan dari luar kamar menggema di seluruh antero rumah, termasuk kamar Alanska.

"Berisik lo kompor" balas Alanska sedikit berteriak, tampa berniat membukakan pintu kamarnya.

"KALO LO ENGGAK BUKAIN KAMAR, GUE ADUIN SAMA MAMA NIH" ancam Aranska.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang