~PROLOG I~

25 3 2
                                    

CITTT

BRUKK

"Aduhh" rintih seorang perempuan berpakaian hitam dari ujung rambut hingga ujung kaki

Semua orang berlari menghampiri seorang perempuan yang badannya tergeletak mencium aspal

Bau darah tercium lekat, kakinya tidak bisa digerakan, tangan kanannya penuh luka bahkan untuk membuka helm saja ia tak mampu, dan ia hanya bisa menggunakan tangan kiri yang penuh luka tapi tak mati rasa seperti tangan kanannya

Perempuan itu tak mengeluarkan suara bahkan ia tidak menangis kesakitan, ia hanya merogoh celananya dan mengeluarkan benda pipih dari dalam saku nya

Yang ada dalam pikirannya hanya satu yaitu menghubungi mama nya

Dengan cepat perempuan itu melempar benda pipihnya itu ke arah orang yang ada di sampingnya dan menoleh

"Mama" guman anak perempuan itu tak lama kesadarannya sudah hilang, matanya sudah terpejam perempuan itu hanya mendengar suara sirine ambulance yang samar

Ia sudah tidak sadar lagi
________________________________________

"Caca" guman seseorang dari arah sampingnya suara yang lembut terdengar sangat jelas dan sentuhan seseorang di sampingnya membuat ia terbangun

"Caca udah bangun, cepet panggil dokter" kata perempuan disampinngnya suaranya terdengar lebih lantang dan tanganya tergengam erat

Ada beberapa dokter dan suster masuk ke dalam ruangannya, yang pertama kali ia lihat adalah mama nya yang tampak lebih kurus dan ada lingkaran hitam di bawah matanya

Dokter dan suster sudah mulai memeriksa keadaan perempuan itu

"Mama kaya ga tidur berapa bulan ajaa" Tanya perempuan itu

"Gara-gara kamu mama ga Isa tidur" kata perempuan yang tampak letih itu

"Emang aku tidur berapa jam"

"Jam? Heloo Beatrisa Angelica de Clarissa kamu tidur 12 hari" kata perempuan itu seraya menatap tajam kearahnya

"Hah?"

"Hah heh hah heh pokoknya kamu cepet sembuh"

"Iya, tapi btw kaki ku kok ga ada rasanya ya ma?"

Tidak ada jawaban dari perempuan yang berada di sampingnya

"Maaf kaki kanan anda mengalami cidera patah tulang" kata dokter itu

Gak lama suara tangis terdengar memenuhi ruangan

"Mama kenapa?"

"Masih tanya lagi, kamu itu ya ga Isa buat mama tenang, kalo gini gimana kamu daftar sekolah coba"

"Hehehe"

"Pokoknya kamu harus cepet sembuh" kata perempuan itu sambil mencubit pipi anaknya

Serelah dokter dan para suster pergi meninggalkan ruangannya perempuan itu kembali terlelap dan merasakan betapa sakit bekas luka yang ditinggalkan akibat kecelakaan itu

"Sakit" guman perempuan itu




HOLAA TEMEN-TEMEN
MAAF KALO CERITANYA KURANG OKE
KALO ADA YANG NGANJEL KOMEN YA
MOGA-MOGA ADA YANG SUKA
PENGENYA SIH BANYAK HEHEH
KALO SUKA JANLUPAA DI VOTE YAA
MAKASIHH❤️

BEATRISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang