Plan

3K 267 21
                                    

"Tuhan, mengapa rasanya perasaanku lelah sekali?"

"Karena setiap hari kau terus menanam kesedihan, kekecawaan dan  kepahitan dikebun kehidupanmu. Akar-akarnya menyerap energimu terlalu banyak dan melemahkan hatimu. Daun-daun kebahagiaanmu banyak gugur . Hidupmu layu. Kering. Gersang."

🍁🍁🍁

Kelopak mata itu terbuka dengan perlahan. Retina kecoklatannya terlihat bergerak-gerak ke kiri maupun ke kanan lalu mengerjap sekali. Gadis itu memandang dengan alisnya yang bertaut pada langit-langit kamar. Ia telah bangun dari alam sadarnya. Bunga tidurnya berhasil membuatnya terbangun seperti sekarang. Ia merasakan sebuah perasaan yang sulit sekali untuk jelaskan melalui kata-kata. Namun, sepertinya ada sesuatu yang membuatnya sadar bahwa mimpi yang ia alami tadi adalah suatu pengingat untuknya. Bahwa selama ini ia sudah benar-benar menderita dan saatnya kembali bangkit untuk membangun semangat.

Dan setidaknya ia tetap bertahan untuk saat ini dalam menghadapi masalah hidupnya. Ya, itulah prinsip yang ada dalam pikirannya sekarang.

Hidupmu adalah karunia terbaik didunia, jangan pernah menyerah dalam hal apapun. Karena celah dalam menemukan jalan keluar pasti selalu ada dan tidak akan sampai tidak pernah ada.

...

Pagi ini, Yoongi berniat pergi ke rumah Jungkook. Dengan sebuah alasan bahwa ia akan membicarakan hal penting lagi mengenai rapat perusahaan yang akan keduanya adakan untuk minggu depan. Meski sebenarnya berbeda bidang dalam sebuah perusahaan masing-masing, namun kerja sama dalam meningkatkan dan saling membantu adalah yang terpenting agar perusahaan dapat semakin maju.

Tentunya bukan hanya sekedar itu saja tujuan Yoongi untuk datang ke sana. Ia ingin bertemu dengan Jiyeon, istri Jeon Jungkook. Ada hal yang ingin pria itu ketahui lagi mengenai sosok Jiyeon. Jadi, berbincang seperti tamu biasanya dengan Jiyeon nanti adalah ide yang bagus untuk lebih mengenal seorang Jeon Jiyeon.

Jauh beberapa jam sebelumnya Yoongi sudah benar-benar di tengah perjalanan menuju rumah Jungkook. Ya, pria itu sudah lebih dulu bangun sebelum mentari pagi memperlihatkan diri. Dan setelah mempersiapkan diri pria itu lalu bergegas menuju garasi dan memasuki mobil sebelum kemudian melesat pergi keluar melalui gerbang utama halaman rumah.

Begitu sampai dan menghentikan mobilnya dihalaman rumah Jungkook, pria itu lalu keluar sembari memperbaiki jas dan memandang sebentar pada rumah mewah dihadapannya sebelum kemudian memulai langkah. Meniti dua tangga teras rumah hingga ia tiba di depan pintu yang berukuran sangat besar dan tinggi lalu langsung menekan pada tombol bel untuk menunggu sang pemilik rumah membuka pintu.

Tak lama kemudian setelah menekan bel, suara deritan pintu yang dibukakan berhasil membuat perhatian Yoongi terlalih dari menunduk hingga mendongak guna melihat siapa yang membukakan pintu untuknya. Tepat saat itu kedua manik Yoongi bertemu dengan manik cerah kecokelatan. Pria itu terpaku untuk beberapa detik hingga akhirnya sebuah suara halus menyadarkannya untuk segera mengerjap.

"Anda siapa?" Terlihat jelas sekali bahwa saat ini gadis itu menatapnya dengan asing.

"Aku Yoongi, teman Jungkook" Yoongi cepat menjawab. Memberitau sekaligus memperkenalkan diri kepada seorang gadis didepannya.

"Ouh, Apa anda ke sini datang ingin bertemu dengan Jeon Jungkook?" Tanya Jiyeon memastikan dan ia mendapatkan sebuah anggukan dari Yoongi sebagai respon.

Entering You [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang