Aeri memasuki ruang kelasnya yang masih terlihat sepi,hanya ada beberapa murid saja.
Aeri mengeluarkan ponselnya dari dalan ransel,apakah ada notif atau pesan penting yang ia dapat.
Karena sejak kemarin ia sama sekali tidak memainkan ponselnya itu.
Hanya diletakan begitu saja diatas meja dekat kasurnya.Baru saja ia akan menekan tombol power,tiba-tiba bahunya ditepuk kasar oleh seseorang yang kontan membuatnya mendonggak.
Min Jee.
"Dari kemaren gue chat lo kok gak dibales?gue telpon malah lo tolak"pertanyaan dari bibir Min Jee sukses membuat dahi Aeri mengerut.
"Ha?lo gak telpon gue,gimana gue mau jawab,nah barusan lo bilang gue nolak telponnya.ngaco lo"Aeri menggelang-gelengkan kepalanya.
Min Jee duduk dikursinya,disamping Aeri."Ih serius kemaren gue telpon lo.Nah malah lo tolak,padahal gue mau kasih info penting"Min Jee masih bersikukuh.
Aeri terkekeh"gak ada Min Jee"lalu memberikan ponselnya pada Min Jee
"Nih lo liat aja sendiri gak ada notifnya"Min Jee mengambil ponsel Aeri,lalu menekan tombol power.
"Elah,apa sandinya?"tanya Min Jee sambil menyodorkan ponsel Aeri.
Aeri mengernyit,sejak kapan ia mengunci ponselnya?tidak pernah.
Ia mengambil ponselnya,lalu menatap Min Jee dengan tatapan gelisah"ini bukan ponsel gue"ia meneguk salivanya,pasalnya ponselnya itu sangat berarti baginya dan sekarang ponselnya hilang?
"Lah gimana sih?"
"Nih liat,gue gak pernah ngunci ponsel gue,lo tau sendiri kan"ucap Aeri pada Min Jee.
Min Jee terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu,selang beberapa detik ia menjentikan jarinya diudara.
"Ponsel lo ketuker sama ponsel yang kemarin lo temuin,case nya kan sama persis dan lo salah ambil terus lo ninggalin ponsel lo dimeja kantin kemarin"
Aeri terlihat panik"terus ponsel gue gimana?aaa Min Jee gue gak mau ponsel gue ilangg!"pekik Aeri yang membuat beberapa murid mentapanya dengan tatapan tidak suka.
"Ayo kita ke kantin,siapa tau ponsel gue masih ada disana"Aeri mencekal tangan Min Jee,namun kemudia Min Jee menahannya
"Bentar lagi bel,kita tunggu jam istirahat aja."
-
-
-
"Hyun,mabar kuy"ajak Taeyong pada Jaehyun dengan menggerakan alisnya naik turun."Gasken"jawab Jaehyun bersemangat,namun beberapa detik kemudian,ia terlihat seperti teringat sesuatu.
"Gak bisa yong"air muka Jaehyun berubah.
"Kenapa?abis kuota lo?sejak kapan anak sultan miskin kuota?"ejek Taeyong
"Bukan gitu,ponsel gue ketuker"gumam Jaehyun.
"Hah?ketuker giamana maksud lo?"Taeyong mengalihkan pandangannya pada Jaehyun.
"Iya ketuker,kemaren waktu ponsel gue ketinggalan dikantin kayaknya ada yang salah ambil dan sekarang yang gue pegang punya orang yang salah ngambil itu."
"Kenapa lo ngira orang yang ngambil ponsel lo itu cuma salah ngambil?kenapa lo gak mikir kalo dia emang sengaja nuker,mungkin dia punya niat jahat,atau mungkin dia salah satu penggemar lo"
Jaehyun hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Taeyong yang berbondong,menampilkan dua cekungan dalam dipipinya.
"Nggak mungkin deh kayaknya dia kayak gitu yong"
Taeyong geli sendiri melihat temannya ini cengar cengir sendiri"lo kenapa dah,geli gue liat nya"sarkas Taeyong.
Tanpa membalas ucapan Taeyong,Jaehyun langsung mengambil ponsel yang ada disaku jaketnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANOYYING BOYFRIEND 《Jung Jaehyun x You》
FanfictionTentang seorang Jaehyun yang berusaha menjadi seseorang yang selalu ada disamping Ae-Ri. Ae-Ri dengan segala trauma terhadap cinta.