03

23 7 1
                                    

Farros Vernandho

Ketua OSIS✔️
Anggota club motor✔️
Pintar✔️
Ganteng✔️ (buangetts😁)
Anak holkay✔️

"Far, lo malem ini ikut balapan kagak? Kalo ikut jemput gua dulu ya?" Tanya Rizal sahabat dari orok sekaligus sepupu Farros. "G" jawab Farros.

"Astaga ni sodara satu dingin bat dah" kesal Rizal karena hanya dijawab dengan singkat bahkan sangat singkat oleh Farros.

"Lo mau balik?" Tanya Farros. "Eh, iya kenapa tanya lo mau nganterin gua balik?" senangnya bukan main hati Rizal jika bisa pulang bareng Farros karena ia akan menjadi perhatian seluruh kaum hawa SMA Mentari yah sebenarnya yg diperhatikan hanya Farros tapi karena ia berada disebelahnya otomatis juga ikut diperhatikan.

----------

"Mau mampir dulu ngg Far? Tuh dirumah ada adek gua si Rima" tawar Rizal ketika ia hendak turun dari mobil Ferrari Spider 488 milik Farros. "G makasih, gua mau balik besok ujian" tolak Farros dengan nada lebih dingin dari biasanya karena Rizal membahas soal Rima. Rima Azzahra adalah mantan gebetan Farros saat ia kelas X dulu.

"Okeoke gua ngerti sorry udah bikin lo inget lagi" balas Rizal sedikit tidak enak karena ia lupa soal itu. "Hm gua balik" pamit Farros. "Oke hati-hati bro!" pesan Rizal saat mobil Farros mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.

"HAI EPRIBADEH RIZAL GANS PULANGG!!!" Teriak Rizal saat memasuki ruang tamu, disana ada adik nya yg sedang mempoles kuku-kuku nya dengan kutek pemberian sang bunda.

"Astaga! ABANG OGEB GADA AKHLAQ!! Lo bisa ga sih sehari ga teriak ha?! Untung aja kutek dari bunda kagak jatoh gegara suara toak lo!" Amuk Rima ketika mendengar suara toak milik Rizal yg mengejutkannya.

"Hehe piss dek piss" cengir Rizal tanpa dosa sambil mengangkat jari tengah dan jari telunjuknya membentuk huruf 'V'.

"Dasar lo! Bunda kok bisa si netesin makhluk modelan kek gitu?" tanya Rima pada dirinya sendiri yg dihadiahi sebuah jambakan rambut ringan dari Rizal. "Enak aja lo kutu ayam!" Balas ejek Rizal untuk Rima.

----------

Di sebuah rumah mewah yg terletak sedikit jauh dari kota Jakarta sedang ada pembicaraan antara Hans Vernandho dan Angelica Vernandho, mereka membahas tentang surat peninggalan dari mendiang sahabatnya, Arya Budi Destama. Isi surat itu adalah pernyataan bahwa sebelum ia meninggal ia memang tidak sanggup untuk membayar hutangnya terhadap keluarga Vernandho maka dari itu ia berniat ingin menemui Hans untuk memberikan putri kedua nya untuk putra tunggal mereka supaya dapat menjadi istri Farros dan mengabdi di keluarga Vernandho sebagai cara melunasi hutang-hutangnya. Tetapi takdir berkata lain Arya dan istrinya meninggal dalam kecelakaan pesawat yg akan menuju ke kediaman mereka yg dulu berada di Bali. Dan sekarang mereka sedang memikirkan cara agar putra mereka menyetujui surat peninggalan ini.

AdiskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang