06

18 6 0
                                    

"Kamu ngg sekolah Dis?" Tanya Axel ketika ia melihat Diska keluar dari kamar masih mengenakan piyama bergambar kartun 3 beruang kesukaannya.

"Ngg kak, hari ini mau bersih-bersih rumah aja" jawab Diska karena memang setelah ujian nasional murid-murid SMA Mentari dibebaskan untuk berangkat ataupun tidak.

"Kalo gitu sekalian tolong gantiin sprei dikamar kakak ya" ucap Axel sambil memberikan sepiring nasi goreng dengan potongan ati ayam kesukaan Diska.

----------

Saat Diska sedang menyapu diruang tamu ia menemukan 2 buah paper bag yg entah apa isinya.

"Ini punya siapa ya?" Gumam Diska pada dirinya sendiri, kemudian ia membuka salah satu paper bag tersebut dan melihat isinya.

"Gaun? Punya siapa? Apa kak Axel beliin ini buat aku atau buat pacarnya? Lah emang kak Axel punya pacar?" Diska bermonolog sendiri.

"Coba aja ah" Diska mencoba gaun itu dan melihat pantulan dirinya di cermin lemari miliknya.

"Astaga gila aku cantik banget" puji dirinya sendiri didepan cermin sambil memutar-mutar kan tubuhnya.

"Eh tadi kan ada 2 paper bag, yg satu isinya apa ya?" Diska menghampiri paper bag yg satunya lagi dan menemukan sebuah tas kecil dengan model yg sangat sederhana tetapi ketika melihat merk tas itu ia seketika melongo kemudian dipadukannya dengan gaun yg ia kenakan.

"Cocok banget sama gaunnya, kira-kira bagus kali ya kalo aku pake untuk prom besok malem" fikir Diska.

Diska memutuskan untuk melepas gaun itu dan melipat nya seperti semula kemudian dimasukkan kedalam paper bag tadi begitu juga dengan tas bermerk itu. Lalu ia kembali melanjutkan pekerjaan nya.

----------

"Kakak beliin aku gaun sama tas buat prom night  besok malem ya?" Tanya Diska ketika ia sedang makan malam bersama Axel.

"Hah? Gaun? Tas? Kakak ga beliin kamu apa-apa kok, lagian kakak juga belum gajian mana mungkin kakak punya uang, kalo kakak udah gajian juga ngapain kakak beliin kamu gaun sama tas mending buat beli bahan-bahan dapur sama bayar listrik" jawaban Axel membuat kening Diska berkerut.

"Trus itu gaun sama tas yg di ruang tamu punya siapa?" Tanya Diska lagi. "Emang diruang tamu ada gaun sama tas? Bingung Axel.

"Itu yg dipaper bag?" tunjuk Diska kearah 2 paper bag yg berada diruang tamu. Axel tampak berfikir sejenak sambil memperhatikan paper bag yg ditunjuk oleh Diska.

"Oohh... Paper bag itu kemaren sore ada yg nganter katanya buat kamu dari Farros, kakak lupa mau bilang sama kamu tadi pagi" jelas Axel yg membuat Diska tercengang mendengarnya.

"Kamu udah ketemu sama yg namanya Farros? Trus dia ngasih kamu gaun itu dalam rangka apa?" Tanya Axel yg tidak mendapatkan jawaban dari Diska.

"Adiska!!" Panggil Axel dengan nada tinggi karena melihat Diska melamun sambil menatap paper bag itu, ia teringat sesuatu

'nanti sore supir gue nganter gaun kerumah lo'

Kalimat itu adalah yg diucapkan Farros ketika mereka dikantin waktu itu

"Eh e-anu itu Farros satu sekolah sama Diska dia ketua OSIS yg-" kalimat Diska dipotong oleh Axel. "Yang kamu suka diem-diem kan?" Tebak Axel, dulu memang Diska pernah kepergok sedang bercerita tentang ketua OSIS yg ia sukai dengan Ririn diruang tamu nya tetapi Axel tidak mendengar namanya.

"Emmm i-iya kak, trus dia ngasih gaun sama tas itu buat aku pergi ke prom karena dia minta aku buat jadi pasangannya besok" ucap Diska sambil menunduk menahan malu, karena selama ini Diska belum pernah yg namanya mempunyai hubungan khusus dengan lelaki kecuali dengan Axel:v

"Jadi gituuu... Awal yg bagus" ucap Axel sambil menatap jahil kearah Diska yg dibalas dengan tatapan tajamnya.

----------

Pukul 19:00 malam Diska sudah siap dengan gaun yg diberikan Farros, ia bingung sekaligus takut karena ia tidak mempunyai sepatu yg cocok dikenakan dengan gaun itu dan Farros sebentar lagi akan menjemputnya.

"Duh gimana ini? Masa harus beli dulu tapi aku belum ngambil uang tabungan, mau pinjem Ririn dia udah berangkat dari tadi sama Rizal" monolog Diska dengan dirinya sendiri didalam kamarnya.

Tok tok tok
Suara ketukan pintu dari luar rumahnya membuat Diska tambah dilanda pusing sekaligus takut saat ini.

"Udahlah pake ini aja" gumamnya sambil memakai selop pemberian sang kakak pada ultahnya tahun lalu.

"DISKA UDAH DIJEMPUT TUH!!" teriak Axel dari ruang tamu sambil mempersilahkan Farros untuk masuk dan duduk sembari menunggu Diska selesai bersiap.

"Iya ini udah selesai kok" ucap Diska sembari berjalan kearah Farros dan Axel diruang tamu yg sedang menunggunya.

Farros tercengang melihat kecantikan Diska, ia menatap dari ujung rambut  yg hanya diurai biasa lalu turun ke wajah Diska yg hanya dipoles yg Farros tebak hanya lah bedak bayi dan lipbalm cherry tipis seperti yg ia pakai setiap harinya dan turun lagi kegaun pemberiannya yg terlihat sangat pas ditubuh Diska dengan kulit yg bersih jangan lupa dengan tas yg menambah kesempurnaan Diska, terakhir turun ke kaki yg hanya mengenakan selop yg terlihat sangat lusuh.

"Apa kau tidak mempunyai sepatu lain?" Tanya Farros yg membuat Diska dan Axel melihat sepatu selop yg ia pakai.

"Emm, hanya ini yg ku punya" jawab Diska menunduk dengan suara lirih. Axel memandang adiknya dengan tatapan kasian karena ia sebagai kakak tidak bisa membelikan barang kebutuhan Diska.

"Baiklah, kak kami berangkat" pamit Farros kepada Axel sambil menarik tangan Diska keluar rumah menuntunnya kearah mobilnya dan membukakan pintu untuk Diska masuk kemudian ia memutari mobil nya untuk ia masuk kebagian pengemudi.

AdiskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang