12|Angga

9 3 0
                                    

Sebelumnya, jangan lupa VOTE &COMMENT gaiss!

Motor Angga berhenti di dekat jalan tempat dimana mereka balapan

Mereka memang suka dengan balapan, terlebih Angga dan Darren yang sangat menyukai balapan liar hanya untuk menyalurkan hobi, mereka tidak pernah menggunakan taruhan uang ataupun semacamnya

Darren yang terlihat sedikit bingung dengan Angga karena Angga membawanya kesini, berniat menanyakannya

"Ada apa lo bawa gue kesini" tanya Darren dan menghampiri Angga yang sedang duduk di pinggir trotoar disana

"Itu" telunjuk Angga menunjukkan ke arah pinggir kolam yang ada ditepi jalan

Darren hanya mengerutkan dahinya, tidak mengerti apa maksud dari Angga

"Gue kehilangan dia" Angga sekarang terlihat lesu

"Dia?siapa yang lo maksud" tanya Darren sembari mengulurkan tangannya merangkul sahabat karib nya itu

"Dulu gue kehilangan sosok yang gue sayangi, dan disitu tempat terakhir kali gue bisa melihat wajah wanita itu ren" Darren hanya mengangguk paham dan tetap mendengarkan cerita Angga

Flashback on

"Gue gak suka lo deket deket sama dia" ucap Angga kepada wanitanya itu

"Kamu salah paham ga" wanita itu menangis sejadi jadinya

"Cowok model kaya lo itu bisanya nyakitin hati perempuan" ucap seseorang yang sudah membuat pertengkaran Angga dan wanitanya itu

Tanpa basa basi, Angga melayangkan pukulan bertubi tubi tanpa ampun. Ia melampiaskan kekesalannya pada lelaki itu di depan mata wanita yang Angga sayangi

Semakin tak terkendali amarah Angga kepada lelaki itu dan menambah kekuatan pukulannya

Bugh! Bugh!

Wanita di dekat mereka hanya menangis, tidak menyangka apa yang dilakukan Angga pada lelaki yang memang sudah sengaja mendekatinya selama ini padahal lelaki itu tau bahwa ia adalah pacar dari seorang Angga Wijaya

Angga yang merasa wanitanya itu sedang menangis dan menatapnya dengan tatapan takut, akhirnya Angga menghentikan pukulannya itu dan mengusap kasar wajahnya

"Arghhh!" teriak Angga

Terlihat lelaki yang baru saja ia gebuki habis habisan itu terkapar tak sadarkan diri, terlihat wajah yang bercucuran darah karena pelipis serta pinggir bibir yang sobek oleh pukulan Angga

"Gue anter lo pulang" Angga menarik tangan wanita itu. Namun dengan cekatan wanita itu menepis tangan Angga kasar

"Lo jahat ngga" ucap wanita itu dengan tangis yang tersedu sedu dan wajah ketakutan

Angga sudah tak mengerti apa yang harus diperbuatnya, ia memilih menelfon polisi untuk mengurus lelaki brengsek tadi dan membawa manitanya pulang dengan aman

Angga sempat dibawa ke kantor polisi karena memukuli seseorang hingga hampir saja kehilangan nyawanya itu. Angga tau apa akibatnya, setidaknya kurungan penjara akan didapatnya

Tapi justru sebaliknya. Angga dipersilahkan pulang kerumah bahkan setiap polisi yang Angga lewati, mereka memberi semyum hormat kepada Angga

Angga tau ini semua, pasti papahnya yang memperintahkan bawahannya itu, papah Angga adalah seorang kepala besar kapolsek, Wijaya nama papah Angga. Angga sebenarnya tidak ingin jika papahnya ikut campur atas kehidupan kelamnya, namun jika dibantah maka papah Angga tidak segan segan membawa Angga untuk tinggal di Amsterdam bersama kakek neneknya

Angga tidak mendapat kabar dimana wanitanya itu sekarang, bagaimana kabarnya, dan apapun tentangnya

Angga bingung, apakah hubungannya ini sudah kandas namun belum ada kata putus diantara salah satu pihak. Namun tidak mungkin berkelanjutan karena kejadian yang belum lama menimpanya

Angga berfikir keras, ia baru sadar bahwa wanita yang ia sayangi itu pergi merjauh darinya karena sifat Angga sendiri

Ia menunjukkan sifat kerasnya, sifat liarnya didepan wanita kesayangannya itu. Maksud Angga melakukan itu tak lain karena tidak ingin wanitanya itu berpaling pada cowok brengsek seperti lelaki sewaktu itu

Ini alasan Angga senang balap liar ditempat ini, ia bisa membayangkan wajah wanitanya itu hanya ditempat ini saja, tidak lainnya.

Flashback off

"Dan gue sadar, cewek yang gue sayangi menjauh ketika melihat gue liar didepannya dan mungkin cewek itu takut yang ia lihat akan dialaminya nanti jika terus bersama gue" Angga mengusap wajahnya kasar

Darren baru kali ini mendengar penuturan panjang yang keluar dari mulut seorang Angga Wijaya. Selama ini mereka berteman karib namun belum pernah Angga berkata banyak apalagi bercerita tentang kehidupannya

"Lo jaga Risa baik baik, jangan perlihatkan liar lo didepnnya. Mungkin itu akan membuat Risa menjauh dari lo seperti yang gue alami" ucapan Angga itu membuyarkan lamunan Darren

"Gue paham maksud lo, thanks men" ucap Darren dan menepuk pelan punggung kekar Angga

Ternyata cowok sedingin Angga, yang sudah seperti kulkas duapuluh pintu itu pernah merasakan cinta

Mereka pergi ke warung mang Ujang dan sudah ditunggu oleh teman temannya disana

Mereka meninggalkan tempat ini dan menancapkan gas membelah jalan malam ibu kota yang ramai

Jangan lupa VOTE&COMMENT💘

See you👋

Me, and Darren [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang