Empat

1.1K 86 36
                                    


Warning : Cerita homo, Gay, Yaoi, Boyslove, typo bertebaran, tidak sesuai EYD, tidak sesuai KBBI, OOC, bagi yang homophobic silahkan menjauh, MV hanya pemanis, tidak ada hubungannya dengan isi cerita, kalau mau baca sambil dengerin boleh banget 😁😁.

Don't Like Don't Read

Story by Hee_mi 🐈

Heechul yang mengunci diri dikamar seharian akhirnya terbangun ketika hari sudah malam, dia melihat jam weker yang ada di atas nakas kecil sudah menunjukkan pukul 19:00 KST, pantas saja dia merasa sangat lapar karena seharian dia hanya tertidur, setelah apa yang dilakukan Leeteuk tadi malam membuat tubuhnya sangat lelah.

Dia mengecek ponselnya dan kaget ketika banyak sekali 50 missed call dan 30 pesan dari teman-temannya yang berada ditoko bunga tempatnya bekerja menanyakan dimana dia berada dan mengapa tidak masuk kerja. Seketika Heechul merasa bersalah karena tidak memberi kabar dan membuat mereka khawatir.

Karena tidak mungkin dia bisa bekerja dengan keadaan yang begitu berantakan dan bagian bawahnya yang masih terasa sakit, apalagi ketika dia berangkat bekerja selalu dengan berjalan kaki.

Heechul menghubungi salah satu temannya yang bernama Ryeowook untuk membantunya meminta ijin kepada pemilik toko kalau untuk beberapa hari kedepan dia tidak bisa berangkat kerja karena sakit, meskipun sebenarnya cukup sehari lagi dia beristirahat, tapi dia ingin menenangkan hatinya setelah apa yang dia alami.

Setelah dia selesai mengirim pesan kepada Ryeowook, dia menuju kekamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi meskipun jalannya masih tertatih menahan sakit, kemudian dia turun ke dapur untuk memasak makan malam.

Ketika dia sampai di depan pintu dapur, dia mematung dan tubuhnya bergetar, kakinya menjadi lemas, disana dia mendapati Leeteuk yang berada di dapur dalam posisi membelakanginya entah apa yang sedang dia lakukan, Heechul tidak menyangka bahwa Leeteuk berada dirumah, karena biasanya dijam segini Leeteuk belum pulang. Dia mengurungkan niatnya memasak dari pada harus berhadapan dengan Leeteuk, jujur saja hatinya masih belum siap dan dia merasa takut jika berdekatan dengan Leeteuk akibat kejadian tadi nalam.

Dengan sangat perlahan dia memundurkan tubuhnya, tapi baru dua langkah Leeteuk tiba-tiba berbalik dan menemukan Heechul berada didepan pintu dapur, sedangkan Heechul hanya mampu berdiri mematung tanpa bisa bergerak.

Leeteuk yang melihat itu perlahan berjalan menghampiri Heechul, dengan tatapan datarnya, setelah sampai didepan Heechul dia memandang Heechul dari atas kebawah dan dengan kejamnya dia mengatakan sesuatu yang membuat Heechul bertambah sedih serta sakit hati.

"Jangan kau kira setelah kejadian tadi malam aku akan bersikap baik terhadapmu, itu hanya peringatan untukmu, aku bisa lebih kejam lagi dari yang kau bayangkan, camkan itu.." setelah berkata seperti itu Leeteuk meninggalkan Heechul yang jatuh terduduk didepan pintu dapur dan hanya bisa menangis.

Setelah lelah menangis, Heechul kembali menuju ke kamarnya dengan perut yang kosong, rasa lapar yang sempat dirasakannya tadi langsung sirna karena perkataan kejam Leeteuk terhadap dirinya. Sesampainya dia dikamar dia kembali  bergelung dalam selimut dan terlelap.

***

Seminggu kemudian Heechul sudah beraktivitas seperti biasanya, dia sudah selesai memasak dan menatanya dimeja makan. Meskipun rasa takutnya terhadap Leeteuk masih ada, tapi dia tidak lupa kewajibannya sebagai seorang istri(?). Dia menyiapkan sarapan juga untuk Leeteuk meskipun dia sudah mengira bahwa sarapan yang dibuatnya tidak akan pernah dimakan oleh Leeteuk.

Saat akan bersiap memanggil Leeteuk ternyata Leeteuk sudah berdiri diambang pintu dapur dan bagaikan Dejavu Leeteuk menatap Heechul dengan pandangan datar.

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang