7. ARKANANTA || Sakit

398 29 5
                                    

"Jika pelaku kematian Arnold salah satu anak Veloz seharusnya kitalah yang seharusnya membenci dan membalas Veloz, tapi kenapa sekarang Veloz yang nyerang Regarz?" Ucap Melvin.

©©©

Sinar matahari mulai menyelinap lewat sela sela helaian kain kamar gadis itu, namun entah mengapa Agista sama sekali tidak merasa terganggu dan bangun.

Ceklek..

Suara pintu terbuka menampakkan Vero masuk dan ikut berbaring di samping Agista,

Vero yang melihat adiknya tidur pulas tidak tega untuk membangunkannya, "dek bangun lo, cepet!" Ucap Vero tanpa menoleh kearah Agista.

"Ck! Kebo mulu dah hidupnya!" Gerutunya, Vero mendekat ke arah Agista dan langsung menyeret agista hingga terjatuh dilantainya.

Brukk!!

Agista membuka matanya langsung merasakan badannya yang sudah terkapar dibawah dan rasa sakit menyerangnya.

"Bangsat lo anjing bang!!" Umpatnya dengan keras,

"Maap babi! Abisnya lo bangun susah amat." Timpal Vero. "Monyet lo!" Lanjut Agista.

"Dek, lo aman kan disekolah baru lo? Gada yang gangguin kan? Gada yang ngancem lo lagi kan? Intinya mulai sekarang lo kudu jauh jauh ama yang namanya geng motor ya!" Ucap Vero panjang lebar.

"Bacod amat hidup lo! Gue ga papa uda sans ae lo! Iya gue bakal jauh jauh sama geng motor! Puas lo! Udah ah minggir." Kemudian Agista berjalan ke arah kamar mandi.

~~~

Agista sudah berada di sekolah kini ia sedang menunggu sosok paling ia benci paska kejadian kemarin, siapa lagi kalo bukan Arka.

"Kemana sih tu bocah lama amat, udah sekarang gue jadi babunya anjeng!" Gerutunya sendiri, tanpa sadar Arka sudah ada dibelakangnya.

"Bagus lo akuin kalo lo babu gue." Ucap Arka datar tanpa melihat kearah Agista, Agista yang mendengar suara itu langsung menoleh, takut ya yang dirasakannya sekarang.

"E-eh llo" jawabnya sambil cengengesan,

"Bentar wajah lo kenapa luka luka gitu?" Lanjut Agista lagi. Arka mendengar itu langsung kaget dia tidak sempat mengobati lukanya kemarin karena terlalu capek dan malas,

"Bukan urusan lo" jawabnya lagi masih dengan ekspresi sok datar, aelah si Arka mah.

"Sini gue obatin" ucap Agista sambil menarik lengan Arka secara tiba tiba. Arka yang merasakan tangan Agista menggenggam sempurna di jari jarinya dia tersenyum tipis, entah kenapa Arka sangat bahagia saat ini.

"Lepasin" ujar Arka sok marah, padahal mah seneng banget:v

"Sorry, dan lo jangan geer gue gak sengaja!" Ucap Agista kemudian berjalan agak cepat, ya Agista agak canggung setelah ia menggandeng Arka tiba tiba, betapa bodohnya dia bisa berbuat sembrono seperti itu.

Uks

"Lo abis tawuran? muka jadi bonyok semua gini," tanya Agista pada Arka,

"Gak! Gue habis nolongin ibu ibu yang kena jambret!" Jawab Arka dingin, tanpa ia sadari Agista semakin dekat dengan wajahnya karena memang Agista sedang mengobati luka dibagian kening Arka.

Begitupun dengan Agista entah kenapa sekarang jantungnya lebih cepat dari biasanya, keadaanpun canggung mereka sama sama larut dalam pikirannya masing masing.

ARKANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang