4. ARKANANTA || Syarat?

421 34 0
                                    

"Yakali gue minta maaf duluan njirr!!" Gumam Agista.

©©©

Bel sudah berbunyi sekitar 3 menit yang lalu, para sahabat Arka bergegas menuju markas Regarz yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah mereka,

Arka yang terbaring diatas sofa itu dengan badan penuh luka lebam, mencoba memijit pelipisnya sebentar agar rasa pusing yang sedari tadi menyerangnya agak berkurang.

Tiba tiba suara deruman motor berasal dari luar markas itu nampak tambah keras membuat Arka semakin pusing dibuatnya. Aril, Melvin, Elven dan Beno ya mereka baru datang dikarenakan mereka tidak ikut izin pulang tadi.

Mereka berempat masuk kedalam markas dan mendapati Arka yang terbaring diatas sofa itu, dan betapa kagetnya mendapati Arka dengan wajah penuh luka,

"Arka, are you okey? Kenapa wajah lo kayak habis di cium lebah sih hah?" Tanya Melvin, selalu saja anak itu membuat Arka frustasi bila didekatnya.

"Makanya kalo bego jangan dipelihara kali, tu anak abis kenak tonjok tolol," sahut Elven dengan menjitak kepala Melvin.

"Ya gini kelakuan orang idiot temennya kena musibah malah diginiin" Beno geleng geleng melihat kelakuan kedua temannya itu, sementara Arka mencoba tidak menghiraukan ocehan mereka tadi.

"Lo tau pelakunya?" Tanya Aril singkat.

Mendengar pertanyaan Aril, Arka membenarkan posisi tubuhnya dan mulai mengingat kejadian tadi,

"Gue gak tau orangnya, yang pasti dia anak Alastor yang mau ngabisin gue," Jawabnya.

"Pasti Dino yang nyuruh anak buah mereka buat ngeroyok lo" ujar Beno, "cih pengecut!" Lanjutnya.

"Kita habisin saja sekalian tu anak cacing, nyali se biji jagung aja nantangin Regarz huhh!" Elven berdecak sebal.

"Yaelah lu kayak berani aja tong satu lawan lima heh!" Sekarang Melvin yang meledek Elven dasar ya anak kurcaci ini,

"Jangan gegabah, kita buat strategi dulu aja" Aril menengahi pembicaraan mereka, "Gue sejutu." Jawab Arka, yang diangguki oleh mereka berempat.

•••

Pagi ini cuaca cukup cerah ditambah suasana hati yang baik bagi Agista, entah apa yang membuat sosok gadis itu bahagia sekali mood nya gampang sekali berubah ubah.

Agista berjalan menuju bagasi dengan niatnya hari ini ia akan membawa mobil sendiri, tapi seseorang terlebih dahulu menahannya dari belakang,

"Lo bawa mobil sendiri?" Tanya Vero

"Iya kak, bolehin ya tadi uda izin papa kok, please??" Agista memohon kepada Vero dengan puppy eyes nya, Agista tau Vero sangat possesive sekarang bahkan tingkat statusnya adalah kakaknya sendiri.

"Yaudah iya ntar kalo ada apa apa langsung hubungen gue" Jawabnya sambil mencium kening Agista,

"Kak apaan sih! Tumben pake cium cium biasanya gapernah tuh!" Agista memanyunkan bibirnya melihat kelakuan kakaknya tadi.

"Biarin orang gue yang cium wlee, lo berangkat gih keburu telat." lanjut Vero.

~~

ARKANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang