Playlist:
(Wrong Direction - Hailee Steinfeld)Tak terasa hari berganti hari, hubungan Ara dan Hilmi tak berangsur membaik, justru hubungannya dengan Arga yang semula canggung kini sudah tak ada lagi. Arga tak pernah membahas lagi perihal Ara yang menangis malam itu, Ara sanggat bersyukur, Ia paham bahwa Arga tak se-menyebalkan itu. Teman - temannya pun sekarang mulai terbiasa melihat keakraban Ara dan Arga, seperti sekarang mereka sudah kemana - mana bersama dan itu hal yang wajar, seperti; ke kantin, perpustakaan untuk mengerjakan tugas, atau bahkan ketika Ara sedang tak dijemput Arga akan siap mengantarkan, seperti hari ini.
"Ara, ayo." Ajak Arga setelah merapihkan peralatannya.
"Eh, iya tunggu."
"Asik, sekarang pulang bareng mulu ya lu berdua." Ucap Cindy usil, walau melihat Ara dan Arga akur adalah hal biasa saat ini, tapi tetap saja, Ia merasa ada hal yang berbeda.
"Jangan usil deh." Ketus Ara sebal.
"Eh guys, kita kan bakalan liburan akhir tahun, kita tahun baru-an bareng yuk!" Ajak Dodi bersemangat kepada seluruh teman sekelas.
Yang tentu saja dijawab serempak dengan iya, setelah diskusi panjang, akhirnya rumah Tiwi lah yang terpilih karena terletak ditengah-tengah dan memiliki tempat yang luas, Tiwi sendiri terlihat senang, bahkan langsung menghubungi ibu-nya dan disambut dengan baik juga.
Setalah beberapa minggu kuliah diliburkan karena sudah memasuki waktu liburan akhir tahun, Ara menjadi jarang bertemu temannya, terutama Arga yang bahkan digrup pun tak pernah muncul walau namanya di mention berkali-kali, entah apa yang sedang dilakukan Arga, apa Ia sibuk? Tapi, sibuk apa?
Hilmi? Terakhir kali mereka berhubungan kurang lebih 2 bulan yang lalu secara intens, sisanya Hilmi akan memberi kabar ketika Ia tidak sibuk, yaitu ketika malam hari yang jelas Ara sudah tertidur atau terkadang ketika Ara belum tidur, Ia sengaja untuk tak membalas. 2 bulan terakhir ini, Ara sudah tak mengerti lagi dengan hubungan apa yang sedang Ia jalanin bersama sang kekasih. Apa Ia masih mencintai kekasihnya? Ia tak tau, tapi rasanya banyak hal yang terlalu menggantung dan Ia tak tau harus mulai dari mana untuk memperjelas itu. Dipertemuan terakhirnya bersama Hilmi, kekasihnya itu memang berkata bahwa Ia akan sibuk dengan training dari perusahaan tempat kekasihnya bekerja bahkan Ia harus pergi keluar kota. Jadi, Ara tak merasa kecewa, namun perasaan kawatir jelas ada, ada yang berubah dari hubungannya, yang pasti perubahan itu terlihat jelas pada kekasihnya, bagaimana Hilmi melihatnya, bagaimana Hilmi memberi kabar, semuanya telah berubah. Ara hanya tak tau dimana letak semua yang salah.
Pasti kita sering merasakan hal tersebut, seolah-olah semuanya baik-baik saja, tak ada yang salah, kita tak menggubris apa yang kita rasa, sampai semuanya terlambat.
***
Malam tahun baru pun tiba, semua teman Ara sudah berkumpul di rumah Tiwi, tahun ini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya Ia akan merayakan tahun baru dirumah Hilmi ataupun rumahnya, bercengkrama dan tertawa bersama sampe hitungan mundur dimulai, bahkan tak jarang Ara akan menginap di rumah Hilmi, hubungan mereka sudah terlalu dekat, walau mulanya tak seperti itu. Tapi, tahun ini Hilmi tak bersamanya, bahkan kekasihnya itu tak memberinya kabar sedikitpun, sudah 1 bulan ini Hilmi benar-benar hilang tak ada kabar, jika di telpon hanya akan tersambung ke pesan suara.
Cindy yang sedari tadi melihat gerak-gerik Ara, merasa curiga, karena tak biasanya temannya itu terlihat sendu, walau biasanya Ara terlihat kosong dan sedih, tapi Ara selalu berusaha untuk terlihat baik - baik saja.
"Ra, kenapa?" Ujar Cindy sambil memberikan segelas Air soda merah kepada Ara.
"Thanks, gak papa. Rame banget ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTBEAT; When Love Comes To You
Storie d'amoreAra, bertemu sosok pendiam yang tak pernah bicara dikelas, lewat perbincangan dikelompok Ia tau bahwa laki-laki yang dia anggap misterius itu memiliki banyak tingkah lucu, kedekatan yang di anggap sebagai sahabat mereka deklarasikan. Namun rasa tib...