Salju Pertama dan Kedai yang Hangat

211 16 0
                                    

Salju pertama telah turun, teriakan penuh suka cita beberapa anak kecil mengingatkan hari ini adalah malam natal.

Syal rajut menghalau sedikit rasa dingin, dan sepotong Croissant. Memberi rasa manis dan gurih didalam mulut.

Canda tawa saling terlempar, mereka beranjak dari satu tempat ketempat lainnya menikmati malam yang terasa tidak akan berakhir.

Jam mendentang tepat pukul 12. Waktunya bersiap dan menikmati malam pertama yang aku selalu impikan. Membuka kedai dan menyajikan sup hangat untuk mereka yang kesepian.

Namaku Byun Baekhyun, seseorang yang sangat introvert dan malam adalah saat yang selalu membuatku merasa nyaman.

Hanya sedikit yang berjalan didekatmu dan hanya sedikit yang memaksamu untuk berbasa-basi saling menyapa.

Kedai hangat ini peninggalan ayah, sudah hampir 1 tahun aku harus kehilangan keluargaku satu-satunya itu.

Menetap sendiri, sebenarnya tidak membuatku merasa kesepian. Hanya saja terkadang aku sedikit menginginkan seperti keluarga lainnya.

Kedai ini sederhana,hanya bangunan satu lantai dengan furniture classic, semua dinding di cat warna kayu dan lantai berwana hitam seperti batu sungai.

Aku menaruh beberapa anggrek ungu dan putih di sudut ruangan, aku berfikir setidaknya harus ada setuhan feminim dalam ruangan ini.

Aku pekerja sekaligus pemilik kedai ini, semua makanan akan tersaji dari tangaku langsung.

Malam hari tidak akan mengundang banyak orang. Mungkin, hanya 1 atau 2 orang saja yang akan datang karena terlambat makan malam.

Aku juga menyediakan kursi tepat didepan ku bekerja, face to face. Jadi mereka yang datang sendiri dapat melihatku menyajikan makanan yang akan mereka santap. Selain itu, tentunya mereka tidak akan merasa kesepian.

Aku berjalan ke arah pantry, melihat bahan dan beberapa jenis kuah sup yang kusiapkan sedari sore. Tentu aku harus menyiapkan mereka jauh-jauh sebelum kusajikan. Karena, banyak bahan yang harus diparhatikan untuk membuat semangkuk sup yang nikmat.

Menu hari ini cukup komplek aku harus menyiapkan sundubu jjigae (sup tahu pedas), acar lobak, daging bulgogi, telur gulung, dan tentunya nasi panas.

Aroma cabai terkadang terasa begitu menyengat, membuatku merasa sakit namun terasa puas saat rasa itu menyentuh lidah.

Rasa terbakar dilidah dan rasa ingin menangis membuatmu merasa puas dan ingin terus menyendok rasa yang sangat menyiksa itu.

Percayalah malam yang dingin akan berlalu dengan semangkuk sup pedas, semua akan berakhir menyenangkan.

Itu yang dikatakan ibuku dulu.

Aku memotong beberapa daun bawang dan menyangrai wijen sebagai topping diatas daging bulgogi nantinya, sekaligus menyempurnakan aroma olahan tersebut.

Memanaskan pan dan membuat selapis demi selapis telur dadar. Menggulung mereka dan menjadikan seperti sebuah balok kuning kemasan yang cantik.

Potongan telur gulung yang sempurna dengan warna orange menyala dari wortel terlihat menggiurkan.

Sial... Aku belum memasukkan tahu. Aku melangkah ke refrigerator. Mengeluarkan sekotak tahu fresh yang baru ku beli tadi pagi. Warna putih yang lembut ini akan terasa sempurna saat bertemu warna menyala merah ghocujang (1).

Sundubu jjigae (sup tahu pedas) , telur gulung dan acar lobak sudah siap, sekarang aku harus menyiapkan master dari semua yaitu bulgogi.

Tidak ada seorangpun akan menolak kenikmatan saat sari dari daging meresap dalam mulutmu. Seakan daging itu meleleh dan menguarkan seribu rasa dalam mulutmu.

Aku menggunakan daging hanwoo(2) yang tentunya lumayan menguras kantongku. Tapi siapa peduli, aku hanya ingin sempuran dihari pertama.

Daging sudah aku marinasi(3) semalaman dengan berbagai bumbu seperti bawang putih, bawang bombai, kecap manis, paprika bubuk, saus tiram dan minyak wijen.

Aku mengeluarakan daging dari mangkok dan memanaskan beberapa sendong mentega di pan panas, aroma mentega terasa begituh enak membuat perutku kembali merasa lapar. Padahal sudah kuhabiskan 2 croissant barusan.

Aku memasukkan daging dalam mentega panas mengaduk sebentar dan membiarkan daging itu mengeluarkan sarinya. Menutup pan dan menunggu sampai bumbu, daging dan sari mereka menyatu sempurna.

Sudah 1 jam kuhabiskan berkutat menyiapkan 1 set menu malam ini. Sempurna semua terlihat sangat indah. Aku mengelap keringat dengan handuk dileher dan mempersiapkan diri untuk menerima tamu pertama dimalam nantal kali ini.

Membalik penanda Close ke Open.
Salju pertama dan kedai hangat telah siap untuk disajikan.

Ket

1. Gochujang adalah bumbu pasta cabai yang dibuat dari hasil fermentasi kacang kedelai, cabai, bubuk beras ketan dan garam selama bertahun-tahun.

2.Daging Hanwoo adalah daging kelas premium yang dikenal dengan aroma yang kaya dan tekstur yang lembut. Namun, banyak orang yang ragu memesannya karena harganya yang relatif mahal.

3. Maarinasi adalah proses perendaman daging didalam marinade, sebelum diolah lebih lanjut. Marinade adalah nama populer dari cairan berbumbu yang berfungsi sebagai perendam daging (termasuk juga daging unggas dan seafood), biasanya digunakan untuk menambahkan flavor dan/atau meningkatkan keempukan daging.

 Marinade adalah nama populer dari cairan berbumbu yang berfungsi sebagai perendam daging (termasuk juga daging unggas dan seafood), biasanya digunakan untuk menambahkan flavor dan/atau meningkatkan keempukan daging

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sundubu jjigae)

DINNER LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang