3some

74 4 0
                                    

"Selam... Minseok Hyung"

Suara barington mengintrupsiku dan manik mataku kini beralih pada laki-laki dengan kepala tertutup tudung hitam.

Chanyeol datang, aku tidak mengira dia akan menerima undanganku tadi pagi setelah mengantarku ketempat Kyungsoo.

"Channie.. Sedang apa kau kemari?"

Minseok hyung berdiri dan berjalan kearah laki-laki tinggi yang masih mematung didepan pintu.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu hyung, kau hari ini izin sakit tapi kenapa kau malam-malam disini"

"Aku? sakit?....astaga aku lupa kalau aku sakit"

"Hyung!!!!!"

"Hahahaha.. Aku bercanda Channie... Aku hanya terserang flu. Dan sari gingseng buatan Baekhii sudah menyembuhkannya"

Kini Chanyeol beralih menatapku, seakan aku sedari tadi tidak ada diantara mereka.

"Selamat malam, Baek. Apa aku bisa memasan makan"

"Tentu.. Chan.. Anggap saja ini traktiran dariku.. Kemarilah duduk sebelah Minseok hyung"

Aku menyiapkan semangkuk bibimbab untuk Chanyeol. Menuangkan segelas sari gingseng dan menyajikan didepannya duduk.

"Maaf, aku baru pulang dari tempat Kyung. Jadi tidak bisa menyiapkan hal istimewa untuk kalian"

"Ini sudah istimewa Baek, apa kau fikir akan ada yang menyajikan makanan rumahan seperti ini ditengah malam"

Aku mengguk, sedikit tersenyum dan mengalihkan perhatianku pada Minseok hyung yang menatap kearah Chanyeol.

Tatapannya terasa begitu hangat. Dan kurasa ada ketenangan yang kurasa dari tatapannya itu .

"Ekhem... Channie bagaimana kau bisa mengenal Baekhii?"

"Hanya pelanggan dan pemilik kedai, tidak ada yang istimewa, hyung"

Chanyeol menatapku dan aku memberikan anggukan untuk membenarkan yang dikatakannya.

"Bagaimana dengan kalian?" Chanyeol balik bertanya.

"Baekhii, adikku"

"Bukannya adikmu perempuan?"

"Benar... Tapi Baekhii adikku"

Chanyeol terlihat frustasi yang mendengar jawaban Minseok hyung sedikit ngelantur.

Aku mendekat kerah Chanyeol menceritakan sedikit masa lalu kami. Kecuali adegan kecelakaan. Laki-laki itu sesekali mengangguk saat mengerti cerita yang kusampaikan.

"Hyung.. Kau bisa menganggapku adikmu juga. Kau tidak perlu memberiku uang jajan atau mengajakku jalan-jalan. Cukup mengijinkanku menjagamu hyung"

Minseok hyung terlihat geli mendengar ucapan Chanyeol dia hanya memberi tanda oke dan setelahmya berdiri dari tempatnya duduk.

"Aku pergi dulu... Channie sampai jumpa besok"

Minseok melambai kearahku dan setelahnya hilang tertelan pintu masuk.

Hanya tersisa aku dan Chanyeol sedikit canggung namun aku menikmati malam yang dingin dan melihat wajahnya yang tampan terbalut tudung jaketnya.

"Apa kau pulang dulu tadi?" -setelah kerja-

"Ah iya... Tadi bajuku kotor aku tidak ingin membawa sumber penyakit ketempatmu"

"Chanyeol, apa kau punya kekasih lagi?"

Chanyeol menghentikan kegiatan makannya, menatap kearahku dan terlihat canggung untuk membuka mulutnya

"Tidak"

"Syukurlah.. Eh.. Maksudku kau masih butuh waktu untuk memulai hubungan kembali"

Sial bangaimana aku bisa berbicara seperti itu, mulutku memang terkadang tidak dapat diandalkan.

"Baek, bagaiamana dengamu?"

"Aku?..aku sudah bilang saat disupermarket aku belum pernah punya kekasih"

"Sampai sekarang?"

"Yups"

"Jika ada yang menyatakan perasaan padamu, apa kau akan menerimanya?"

"Hahahah mana ada? Semua orang tidak pernah menatapku bagaimana ada orang yang akan menyatakan cinta pandaku"

"Aku hanya mengatakan MUNGKIN"

Suasana semakin canggung aku masuk kebagian peralatan dapur, mengambil 2 botol soju.

"Kau mau?"

"MENYATAKAN CINTA PADAMU?" mata bulat itu nyari lepas dari cangkangnya, lihatlah dia sangat menggemaskan.

"Bukan, maksudku Soju"

"Ahhhh... Tidak perlu, aku tidak membawa Alcoholmeter ku dan besok aku harus shift pagi dengan dr. Lisa"

"Baiklah... "

Entah malam yang terlalu dingin atau memang diriku yang terlalu sensitif malam ini.

Aku tak pernah merinduka soju seperti saat ini, berharap cairan menyengat ini bisa mberikan rasa sakit dimulut dan menghilangkan kesedihan yang kurasakan dari masa lalu.

Chanyeol masih sibuk dengan bibimbabnya sesekali menceritakan pasiennya dan kegiatan apa saja yang dilakukannya hari ini dirumah sakit.

Aku hanya memahami beberapa inti cerita panjang yang diutarakannya, mengangguk dan sesekali tersenyum seakan aku antusias dengan cerita yang disampaikannya.

Aku hanya menikmati wajah itu, ekspresinya yang berubah-ubah dan tawanya yang terasa menengkan saat didengar.

Aku sesekali kehilangan fokus dengan bibirnya yang terasa begitu menggiurkan... Ingin melumatnya dan.....

"Sial.... "

"Kau tidak apa-apa?"

Sepertinya alkhol benar-benar membangkitkan diri kita yang sesungguhnya.

Fikiranku sungguh keterlaluan bagaimana bisa aku berfikiran kotor pada laki-laki sebaik Chanyeol.

"Hahaha.. Sepertinya aku sangat lemah hanya minum soju tubuhku terasa lemas"

"Apa kau butuh bantuan?"

"Tidak perlu, setelah ini aku akan menutup kedai dan pergi tidur lebih awal"

"Baiklah, sepertinya hari ini kau terlihat lelah"

Chanyeol terlihat lebih cepat melahap nasinya dan meneguk segelas sari gingseng, mengelap sisa minuman dibibirnya yang terlihat seperti iklan minuman dengan model cowok sexy.

Oke sepertinya bagian bawahku sudah terasa semakin sesak, menjadi gay sangat melelahkan saat berhadapat dengan situasi seperti ini.

Aku mempersilahkan Chanyeol pulang dan berberes membersikan kedai sebelum menutupnya.

Aku harus mengeluarkannya, aku tidak ingat sudah berapa lama aku menahan mengeluarkan....

Sepertinya alkhol menyadarkanku akan satu hal bahwa aku mulai menyukai sosok Chanyeol... tunggu, mungkin ini bukan hanya suka tapi aku juga mencintainya. Sama seperti dulu saat aku mencintai Minseok hyung.....


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DINNER LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang