1.YAM||Bertemu

70 4 0
                                    


||Aqeno Ali Alfatih||
||Nabila Aira Pramaja||

                               -----000------
AIRA POV.

Aku melihat sosok laki tampan di seberang jalan depan rumah ku,dia menatap ku seakan aku adalah penjahat melihat penampilan nya yang acakan memakai baju pasien dengan kaki dan tangan kanan yang berdarah.Apa dia kabur dari rumah sakit?karena khawatir aku menyebrang jalan lalu menghampirinya

"Emm hai.Kamu siapa?Kok ada disini?" kutanya dia dengan senyum ramah ku.lalu kuliat dia memiringkan kepala lalu tersenyum manis ohh sungguh aku ingin menggigit pipi putihnya itu.

"Kamu kok diem?Kamu disini naik apa?sama siapa?hm?"kutanya dengan nada yang sangat lembut agar dia ingin menjawab ku.tetapi yang kudapat apa?dia berdiri tegak lalu mengadah kan kedua tangan nya kehadapan ku seperti meminta gendong,dan yang paling terkejud adalah ketika dia memanggil ku dengan sebutan 'Mamah'

sungguh diluar dugaanku dia mengulang kata 'mamah' dengan menujukan gigi kelinci nya lalu memeluk ku erat bak anak kecil yang tak ingin kehilangan mainannya.Pelukan nya sungguh membuat ku nyaman tetapi aku tak boleh berlama-lama 'bisa saja kan kalau dia penjahad yang menyamar?' kulepaskan paksa pelukanya lalu aku memarahi nya karena dengan lancang memelukku.

"KAU!!KAU SUNGGUH LANCANG
BERANI BERANI NYA MEMELUKKU!!"Aku berteriak kencang,sebelum nya aku tak pernah disentuh lelaki manapun kecuali my daddy itu pun waktu aku masih kecil kalaupun gangster ku ad yang ingin menyentuh tubuh ku,ku pasti kan tangan nya patah saat itu juga.

ku lihat wajah lelaki tersebut yang seakan ingin mengeluarkan isak tangis,dia sangat lucu ketika cemberut dengan mata berair seperti itu.

'apa yang kamu pikirin ra,sapa tau kan alibi orang jahad'batinku berucap

HUAAAAA

HIKS HIKS MAMAHHHH

MAMAH JAAD HUWAAAA

dia menangis dengan sangat kencang tak tau kah kalau tetangga sedang beristirahat?bisa bisa kena omelan.Apa dia juga lupa sama umur?bagaimana bisa pria dewasa yang kuperkirakan seumuran denganku sekarang menangis bak balita 2 tahun?Ahh shit kepala ku sangat pusing.

"E..eh udah cup cup haishh jangan nangis dong nanti kalau nangis digigit mimi peri"bujukku karena takut kalau tetangga mendengar nya.
kulihat dia masih sesenggukan walaupun sudah tidak separah tadi,aku melihat nya dengan iba bagaimana tidak?kaki dan tangan yang berdarah lalu penampilan yang acak-acakan sungguh hati ku berkata untuk memeluk nya tapi logika ku menjawab sebaliknya.lelah bergulat dengan logika aku pun menuruti hatiku yaitu memeluk nya dan menenangkanya

"Husss cup cup cup don't cry baby Aira disini,maafin aira ya"Aku memeluk nya dengan hangat sambil berbisik di dekat telinganya.dan lama lama tangisan nya pun reda lalu ia memelukku dan menenggelamkan wajah nya di dadaku

"M..mamah j..jangan ma..marah marah,A..aku takut hiks"dia berkata lirih sambil memelukku dengan erat,sungguh melihat nya ketika begini ingin sekali aku menumpahkan airmata ku saat itu juga.

diluar dingin karena sudah malam aku membawa nya ke rumah ku,untuk bertanya apa dia kabur dari rumah sakit?dan kenapa dia memanggilku dengan sebutan mamah?

AIRA POV.END

AUTHOR POV

Setelah acara berpelukan tadi,Aira membawa Ali ke rumah sederhananya itu lalu mengobati luka di kaki dan tangan nya

"Awshh.pelan pelan mamah"ringisan Ali ketika lukanya bersentuhan dengan obat luka

"Huss iy ni pelan pelan hufff hufff dah ga sakit kan?"ujar Aira sambil meniup-niup luka Ali

《You And Me》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang