Continuation

39 1 0
                                        

💜Happy reading and good Sunday night💜

Aku berjalan menuju halte sendirian seperti biasanya. Aku mengecek handphoneku yang semalaman aku charger. Tiba-tiba di sampingku sudah ada seorang laki-laki.

"Kamu ya yang kemaren makan di depanku."

Waktu di kantin kemarin.

"Iya." Balasku berusaha tidak kaku.

"Aku Hyungjun."

"Mirim." Jawabku sedikit kaku.

Aku dan Hyungjun langsung masuk setelah Bus tiba di Halte. Seperti biasa Hyunjun akan duduk di belakang sedangkan aku duduk di belakang dua siswi yang tengah mengobrol, sepertinya mereka sedang membicarakan seseorang.

"Aku benar-benar tidak suka padanya."

"Ya mukanya sangat jelek kenapa dia tidak menggunakan make up atau setidaknya apa yang bisa menutupi wajah jeleknya itu."

"Apa dia tidak sadar?"

"Kalau itu aku,aku pasti akan malu hahaha."

"Memang dia tidak punya malu hahaha"

Aku benar-benar kasihan saat mendengar seseorang yang di rundung karena fisik mereka. Mereka orang-orang yang merundung, apa mereka pernah berpikir tentang dirinya? Apa mereka berhak seperti itu? Setiap orang berhak hidup dengan baik bagaimanapun keadaan fisik mereka.

Aku benar-benar ingin merangkul siapapun yang mendapat perlakuan perundungan. Aku benar-benar bisa merasakan seperti apa mereka,aku juga pernah mendapatkannya dulu saat aku masih sekolah.

Dua orang anak laki-laki melakukan perundungan padaku. Mereka mendorongku,mengunciku,menjambak rambutku,bahkan melempar sepatuku ke tengah lapangan di saat banyak anak laki-laki dari kelas lain yang sedang bermain sepak bola dan aku harus mengambilnya, aku mendapatkan perundungan setiap hari. Tapi sejak aku pacaran dengan Junseok perundangan yang aku dapatkan setiap hari selalu berkurang. Aku masih ingat dulu saat aku mau di dorong ke kolam renang yang sangat dalam tapi aku bisa melawannya, lalu aku menangis di kelas dan Junseok datang menemaniku menangis dan menemaniku pulang, dia tersenyum dan dia bilang semuanya baik-baik saja. Entah bagaimana setelah Junseok melihatku menangis dan aku menceritakan semuanya aku tidak mendapatkan perundungan lagi.

Beberapa waktu lalu aku bertemu dengan orang yang pernah merundungku dulu dia bekerja menjadi seorang tukang delivery order di salah satu tempat makan, sepertinya dia sedang mengalami kesulitan. Dia sadar bahwa aku melihatnya dan aku hanya menunduk dia pun hanya begitu saja melewatiku. Aku tidak benci padanya tapi aku selalu ingat apa yang dia lakukan kepadaku dulu.

Aku sudah berada di kampus sekarang. Mood ku selalu tiba-tiba naik setiap kali aku mengingat kenangan baik bersama Junseok,entah itu kenapa. Aku siap belajar hari ini sampai jam berapapun karena mood ku sedang baik.

Hyunjun berjalan di depanku. Aku melihat punggungnya,bahkan dari belakangpun dia bisa di bilang tampan. 

Aku melihat Dami, dia menghampiri Hyunjun dengan senyuman dan seperti biasa dia akan mengajaknya bicara duluan,dia selalu melakukan itu agar bisa akrab. Tapi sayangnya Hyunjun selalu  mengabaikannya,kenapa Hyunjun mengabaikan Dami?

INSECURE [ ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang